Lokasi Kampung Badur di Kota Medan Keadaan Sosial di Kampung Badur

68

BAB IV KAMPUNG BADUR DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN

4.1. Lokasi Kampung Badur di Kota Medan

Kecamatan Medan Maimun adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia Gambar 4.1. Secara geografis, 3 o 32 ’17.96’’- 3 o 56’49” Lintang Utara, 98 o 40 ’54.19” – 98 o 41 ’30.98” Bujur Timur. Luas dari Kecamatan Medan Maimun adalah 3,34 km² dengan ketinggian wilayah 27 meter di atas permukiman laut. Kecamatan Medan Maimun terdiri dari 6 kelurahan. Kelurahan tersebut antara lain adalah Kelurahan Aur, Kelurahan Hamdan, Kelurahan Jati, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Sukaraja. Adapun kecamatan tersebut secara administratif berbatasan dengan :  Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Medan Barat  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia  Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia  Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Baru Fokus lokasi penelitian sendiri terletak pada Kampung Badur yang terletak di Kelurahan Hamdan. Permukiman Kampung Badur terdapat di lingkungan X Kelurahan Hamdan. Universitas Sumatera Utara 69 Gambar 4.1. Peta Kecamatan Medan Maimun Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2015 Universitas Sumatera Utara 70 Luas dari Kampung Badur adalah sekitar 1,56 Ha. Lokasi Kampung Badur terdiri dari 2 kawasan yaitu Badur Atas dan Badur Bawah Gambar 4.2. Adapun batas-batas kampung badur, yaitu sebelah utara terdapat Sungai Deli, sebelah selatan berhadapan JL. Letjend. Suprapto, sebelah bara berbatasan dengan Jalan Badur, dan sebelah timur berbatasan dengan Sungai Deli dan Jalan Mangkubumi Gambar 4.2. Peta Kampung Badur di Kecamatan Medan Maimun Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2015 Universitas Sumatera Utara 71

4.2. Keadaan Sosial di Kampung Badur

Terbentuknya permukiman Kampung Badur turut dipengaruhi oleh keadaan sosial dari penduduknya. Penduduk Kampung Badur mempunyai mata pencaharian yang berbeda-beda seperti berdagang, tukang becak, pegawai atau wiraswasta, dan buruh. Sebagian besar penduduk Kampung Badur berasal dari luar kota Medan. Umumnya, para pendatang memilih tinggal di Kampung Badur untuk mencari penghidupan yang lebih baik dan juga didorong beberapa faktor lainnya. Beberapa alasan dari penduduk setempat antara lain yaitu mengikuti keluarga, mencari pekerjaan di Kota Medan maupun mencari tempat tinggal yang tidak memerlukan biaya terlalu banyak untuk ditinggali. Keadaan sosial di Kampung Badur juga mempengaruhi penduduk setempat dalam menentukan posisi rumah tinggal maupun membangun jalan. Seperti pada gambar 4.3, terlihat posisi rumah yang dibangun pada Jalan Badur tidak direncanakan sesuai dengan standar rumah. Adapun tempat tinggal di Kampung Badur tidak menerapkan garis sempadan banguna GSB yang sesuai untuk rumah tinggal dan juga tidak menerapkan koefisien dasar bangunan KDB sesuai dengan standar bangunan tinggal. Sehingga, untuk beberapa rumah GSB yang diterapkan hanya sebesar 1 meter dari badan jalan. Adapun aturan KDB untuk rumah mempunyai standar 50-60 , tetapi pada sebagian besar rumah tinggal di Kampung Badur tidak menerapkan standar tersebut. Terlihat pada gambar 4.3, menjadi salah satu contoh rumah yang tidak menerapkan KDB yang benar di tempat tinggalnya. Rumah Universitas Sumatera Utara 72 dibangun memenuhi seluruh lahan yang digunakan untuk tempat tinggal dan tidak memberikan ruang luar untuk rumahnya. Gambar 4.3. a Posisi rumah yang tidak mempunyai GSB, b Salah satu rumah tinggal yang dibangun tidak sesuai standar KDB Sumber : Dokumentasi pribadi Selain itu, infrastruktur yang penting di Kampung Badur adalah akses atau sirkulasi. Bagi sebagian besar masyarakat, jalan dianggap penting agar dapat mengakses permukiman dengan lebih nyaman. Adapun dalam membangun jalan di Kampung Badur terdapat peran pemerintah dan swasta. Pada saat ini jalan yang a b Universitas Sumatera Utara 73 terdapat di Badur Atas dan Badur Bawah telah mengalami perbaikan dengan adanya bantuan dari pemerintah Gambar 4.4 Gambar 4.4 Jalan yang dibangun pemerintah dan swasta, a Badur Bawah dan b Badur Atas Sumber : Dokumentasi pribadi Kemudian, keadaan sosial di Kampung Badur dapat dilihat dari ruang-ruang yang dijadikan tempat berkumpul oleh penduduk setempat. Beberapa penduduk memilih tempat seperti warung, teras, lapangan ataupun musholla sebagai tempat a b Universitas Sumatera Utara 74 bersosialisi. Beberapa contoh ruang berkumpul yaitu warung dan teras rumah dapat dilihat pada gambar 4.5. Adapun acara atau hajatan yang ingin dilakukan di Kampung Badur akan menggunakan tempat seperti ruang terbuka berupa lapangan maupun badan jalan. Gambar 4.5 Warung dan teras yang dijadikan salah satu tempat berkumpul sumber : Dokumentasi pribadi Selain itu, terdapat juga beberapa fasilitas maupun layanan sosial di Kampung Badur yaitu adanya posyandu, musholla dan sanggar anak gambar 4.6. Adapun posyandu, umumnya menggunakan beberapa rumah warga yang mempunyai ruang atau halaman untuk menambung pengunjung yang datang. Sanggar anak juga merupakan ruang untuk anak-anak di Kampung Badur berkumpul dan belajar. Universitas Sumatera Utara 75 Sanggar anak sendiri dibuat untuk dijadikan tempat beberapa mahasiswa untuk mengajari anak-anak di Kampung Badur. Beberapa fasilitas tersebut dibangun dengan bantuan pemerintah maupun swasta seperti dari lembaga swadaya masyarakat dan juga mahasiswa yang peduli dengan sosial. Gambar 4.6 Fasilitas sosial yang terdapat di Kampung Badur Sumber: Dokumentasi pribadi LEGENDA Sanggar Anak Posyandu Musholla Sungai Universitas Sumatera Utara 76

4.3. Kondisi Ekonomi di Kampung Badur