121
6.3 Aspek Ekonomi Terhadap Terbentuknya Kampung Badur
Pada suatu permukiman tidak terencana tentu tidak hanya terbentuk dari satu aspek saja. Pada Kampung Badur sendiri, keadaan sosial menjadi salah satu
aspek yang berpengaruh dalam membentuk permukimannya. Tetapi, aspek lain seperti ekonomi juga berperan terhadap terbentuknya Kampung badur.
Berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh ekonomi terhadap terbentuknya Kampung Badur yang telah dikaji dan diidentifikasi pada bab 5.3,
maka dihasilkan penemuan yang berkaitan dengan aspek tersebut. Dengan adanya kajian tersebut peneliti telah dapat menghasilkan beberapa penemuan, yaitu
sebagai berikut Tabel 6.3.
Universitas Sumatera Utara
122
No Aspek ekonomi
Bentuk Penemuan
Kajian Teori 1
Alasan para
pendatang untuk
bermigrasi ke kota Medan yaitu untuk
mendapatkan pekerjaan,
lokasi Kampung
Badur yang
berada di
tengah kota
menjadikan daerah
tersebut lebih mudah diakses ke tempat-
tempat bekerja dari para pendatang.
Sebagian masyarakat memilih tinggal di Kampung Badur
untuk mendapatkan pekerjaan di sekitar kawasan tersebut. Lokasi
dari Kampung Badur yang berada
di tengah
kota menjadikan kawasan tersebut
menjadi tempat tinggal bagi para
pendatang. Kenyataan
lokasi yang berada di pusat kota dan dekat dengan instansi,
komersil, perhotelan,
pusat kesehatan, bangunan bersejarah
dan sarana
pendidikan menjadikan
daerah tersebut
sebagai peluang
bagi para
pencari pekerjaan dan juga berdagang.
Perubahan yang
menyebabkan peningkatan jumlah pendatang terjadi
akibat adanya peluang pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru
memberikan kesempatan bagi para pendatang
untuk mendapatkan
kesempatan yang lebih baik dari segi ekonomi Rani Shylendra, 2002.
Lokasi Kampung Badur dengan Radius 1 km
Bangunan dengan fungsi komersil Bangunan Instansi Pemerintah Swasta
Bangunan Bersejarah Cagar Budaya Sarana Kesehatan dan Pendidikan
LEGENDA
Tabel 6.3
Penemuan pengaruh ekonomi terhadap terbentuknya Kampung
Badur
Universitas Sumatera Utara
123
No Aspek ekonomi
Bentuk Penemuan
Kajian Teori
2 Alasan memilih
tinggal di Kampung Badur
karena tidak memerlukan
biaya yang besar untuk memiliki
rumah tinggal Sebagian besar penduduk
setempat beralasan
memilih tinggal
di Kampung Badur karena
alasan ekonomi mereka yang
rendah. Mereka
memilih tinggal
di Kampung Badur karena
merasa dapat memperoleh tempat tingga yang tidak
membutuhkan biaya yang terlalu besar. Hal tersebut
dikarenakan area hunian yang mereka tempati tidak
direncakan sebagai tempat tinggal,
sehingga memberikan akses bagi
mereka untuk membangun ruang
hunian mereka
tanpa adanya penerapan kebijakan pada rumahnya.
Adanya para
pendatang menjadikan populasi manusia di
kawasan tersebut
semakin meningkat.
Peningkatan tersebut
yang dapat
memberikan pengaruh
pada terciptanya ruang-ruang yang
digunakan sebagai
tempat tinggal
para pendatang.
Sehingga, dalam memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal
diwujudkan dengan
cara mencari area hunian yang
dirasa tepat sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka
Rani Shylendra, 2002
Tabel 6.3
Penemuan pengaruh ekonomi terhadap terbentuknya Kampung
Badur
Alasan Memilih Kampung Badur dari Aspek Ekonomi
Faktor pendukung : 1.
Tidak adanya kebijakan dalam memberi ijin membangun tempat tinggal khususnya di
pinggiran sungai 2.
Tidak adanya pengaturan pada kepemilikan tanah di Kampung badur
Kenyataan : 1.
Membangun rumah tanpa menggunakan standarisasi, sehingga dapat membangun
sesuai kehendak dan kemampuan ekonomi penghuninya
2. Tidak memerlukan biaya dalam mengurus
ijin dan surat tanah
Universitas Sumatera Utara
124
No Aspek ekonomi
Bentuk Penemuan
Kajian Teori 3
Kondisi rumah tinggal yang
dipengaruhi oleh aspek ekonomi.
Dengan kenyataan ekonomi yang
berada pada
garis menengah kebawah menjadikan
kondisi dari tempat tinggal tidak
direncanakan sesuai
dengan standar.
Adapun, kenyataan tempat tinggal dari
penghuni setempat
terlihat dibangun dengan bahan-bahan
bekas maupun yang sudah tidak terpakai lagi. Dimensi dari
ruang hunian juga berbeda-beda dari setiap rumah. Hal tersebut
juga terlihat pada perumahan yang
berada di
pinggiran sungai,
umumnya didirikan
membelakangi sungai.
Sehingga, bagian
belakang rumah dijadikan ruang servis
untuk mandi, mencuci maupun aktivitas yang memerlukan air
sebagai pendukungnya. Permukiman tidak terencana sering
kali membentuk suatu ruang hunian yang dibangun pada area terencana
maupun tidak terencana yang tidak mempunyai
persetujuan pada
perencanaan secara formal. Ciri khas yang
paling menonjol
pada permukiman tidak terencana yaitu
terlihat pada
bangunan-bangunan hunian yang berkualitas rendah yang
tidak mempunyai infrastruktur dan fasilitas sosial yang memadai Ali
Sulaiman, 2006. Hal 2.
Tabel 6.3
Penemuan pengaruh ekonomi terhadap terbentuknya Kampung
Badur
Bangunan dengan kondisi yang
Instans oi
Sungai Instansi PTPN IV
LEGENDA
Rumah dengan kondisi ekonomi yang rendah
Sungai Rumah
permanen Instansi
Kebutuhan tempat tinggal Mencari tanah kosong
Membangun rumah sesuai dengan kondisi ekonomi
Memakai bahan bekas
Membeli bahan yang lebih murah
Universitas Sumatera Utara
125
No Aspek ekonomi
Bentuk Penemuan
Kajian Teori 3
Adanya komunikasi antar
penghuni, membentuk
ruang untuk berkumpul dan
bercengkrama. Pada beberapa tempat di
kampung Badur, terdapat ruang- ruang yang terjadi secara tidak
sengaja dalam berkomunikasi antar
penghuni. Ruang-ruang
tersebut dapat tercipta pada badan jalan, teras rumah maupun
warung-warung yang terdapat di Kampung Badur.
Ruang tersebut umumnya terjadi secara tidak sengaja, akibatnya
kurangnya terbatasnya koridor jalan pada Kampung Badur.
Sehingga, dengan koridor jalan yang
tidak terlalu
luas memungkinkan penghuni untuk
saling bertemu dan bersosialisasi. Adapun, beberapa aktivitas yang
dilakukan di luar rumah juga sering tercipta di halaman rumah
yang berhadapan langsung pada jalan dan rumah tetangga. Maka
dari itu, penghuni mudah untuk saling
berkomunikasi dan
membentuk ruang
untuk berkumpul
Suatu permukiman
informal umumnya dibentuk dengan pola
ruang hunian
yang mendukung
keseharian meraka. Sebagai contoh, ruang
hunian terbentuk
untuk mendukung
aktivitas sehari-hari
seperti adanya komunikasi antar penghuni menciptakan suatu ruang di
permukiman tersebut
Eldefrawi, 2013
Tabel 6.3
Penemuan pengaruh ekonomi terhadap terbentuknya Kampung
Badur
Berkomunikasi di badan jalan
Berkomunikasi di teras rumah
Berkomunikasi di warung
Universitas Sumatera Utara
126
6.4 Rangkuman Aspek Komunikasi Terhadap Terbentuknya Kampung