Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara tidak langsung membawa nama partainya sendiri,begitu pun halnya dengan bantuan- bantuan yang diberikan oleh
para pejabat pemerintahan pusat yang notabene berasal dari kader partai demokrat dan simpatisan partai demokrat. Bantuan yang diberikan kepada pengungsi
dijadikan sebagai bahan untuk membangun wacana yang menekankan bahwa partai demokrat adalah partai yang konsisten dan pro kepada rakyat. Bantuan ini
seringkali disalahartikan sebagai bantuan dari kader Partai, namun pada kenyataannya adalah bantuan tersebut adalah bantuan pemerintah.
Adapun kampanye politik terbesar yang dilakukan oleh Partai Demokrat Kabupaten Karo, adalah Kampanye umum, dan temu kader pada tanggal 16 Mei
2014, di lapangan Samura yang dihadiri ribuan simpatisan pendukung Partai berlambang Mercy ini. Berbagai elemen masyarakat hadir pada kesempatan itu,
mulai dari kepengurusan Partai Demokrat Kabupaten Karo, baik dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, hingga pengurus desa, serta ormas pendukung dan kader
Partai Demokrat dari seluruh Kabupaten Karo, dan tidak ketinggalan para kaum Ibu, bahkan anak sekolah tumpah ruah dalam kampanye tersebut.
3.4.5 Kekeluargaan sebagai modal dasar dalam meraih suara.
Dalam melakukan penggalangan suara, hal yang tidak dapat dipungkiri adalah peran keluarga dalam mendongkrak perolehan suara. Dengan kata lain
kedekatan kekeluargaan dan nuansa persaudaraan yang kental menjadi modal dasar bagi seorang Caleg dalam memperoleh suara ditengah tingginya persaingan
politik yang terjadi. Secara luas ikatan kekeluargaan, atau kekerabatan mencakup hubungan primordial atau kesukuan, hubungan darah, kerukunan, serta solidaritas
Universitas Sumatera Utara
marga dsb. Nilai kekeluargaan yang begitu mendalam, dengan menempatkan nilai kasih sayang atau dalam bahasa Karo disebut dengan“keleng” , dan sikap
menjungjung tinggi etika, sopan satun dalam menjalani kehidupan, merupakan warisan luhur yang ditanamankan setiap keluarga sebagai pedoman hidupa yang
dipegang oleh masyarakat Karo. Dalam konteks ini, seseorang Caleg harus mampu berkomunikasi dengan
baik terhadap keluarganya, dengan menempatkan ‘tutur’ dalam Bahasa Indonesia yaitu silsilah dengan saudaranya, atau panggilan kekerabatan, sesuai dengan
status dalam keluarga. Pada dasarnya kekerabatan itu dijalin dengan tutur sejak dari nenek moyang yang jumlahnya sangat banyak. ‘Tutur’ bukan hanya sebagai
istilah, atau kata yang dipakai untuk menyapa orang lain, tetapi merupakan kata- kata kunci dari kekerabatan itu sendiri.
Selain menjunjung tinggi etika, rasa kasih sayang dan penggunaan tutur bagi setiap keluarga, hubungan darah menjadi faktor yang paling dominan untuk
mempererat suatu hubungan kekerabatan. Darah atau dalam bahasa Karo disebut dengan Dareh, tidak hanya diartikan sebagi instrument kehidupan dalam tubuh
manusia, tetapi darah juga diartikan dengan nilai yang sangat tinggi, karna dengan hubungan darah lah tercipta satu keluarga, dan seseorang mau mengorbankan
segalanya, demi keluarganya karna adanya pertalian darah. Dengan dasar itu, sebagai seorang Caleg yang memiliki kepentingan besar
dalam meraih suara dari masyarakat, akan melakukan pendataan kepada orang yang masih memiliki hubungan keluarga dengan caleg tersbut dan menjalin
komunikasi yang baik dengan mereka. Kemudian dengan tutur kata yang halus,
Universitas Sumatera Utara
mengharapkan dan meminta dukungan dan doa dalam pencalonannya sebagai Calon Anggota Legislatif. Dengan harapan jika nantinya terpilih, kemenangan ini
menjadi kebanggaan tersendiri buat seluruh keluarga besar,dan dapat saling membantu anggota keluarga yang lain, atau dalam istilah Karo disebut, Sisampat-
sampaten, yang artinya sama-sama berkeinginan besar membesarkan keluarga, sama-sama maju dan sukses bersama. Selain itu, agenda rutin yang biasa
dilakukan caleg adalah menjalin komunikasi dengan paguyuban paguyuban marga yang ada di daerah tanah karo, seperti persadaan tarigan ras anak beruna
begitupun dengan merga silima lainnya.
3.4.6 Membangunan Wacana Tentang Identitas Kesukuan