perhatian partai Demokrat. Beberapa faktor penghambat dalam proses pemenangan tersebut adalah kekuatan finansial Partai lain kompetitor Partai
Demokrat, yang disinyalir mampu mempengaruhi pandangan pemilih untuk menentukan pilihan politiknya. Selain itu gebrakan politik serta hegemoni partai
PDIP yang selama ini mendominasi kabupaten Karo menjadi tantangan tersendiri bagi Partai Demokrat dan Calegnya terlebih kepada dominasi PDIP yang
memperoleh suara terbanyak pada Pemilu sebelumnya. Berdasarkan uraian sebelumnya Analisa SWOT Partai Demokrat , telah
dijelaskan faktor-faktor yang dapat memberikan keuntungan, serta tantangan bagi Partai Demokrat. Secara umum dapat dikatakan, kekuatan dan peluang akan tetap
dijalankan, dan dikembangkan Partai Demokrat. Namun yang perlu diperhatikan adalah aspek-aspek yang menjadi penghalang bagi tujuan Partai Demokrat dan
dapat meraih kemenangan dalam Pemilu 2014, khususnya di Kabupaten Karo. Langkah-langkah kongkret yang dilakukan oleh Partai Demokrat untuk mengatasi
kelemahan dan ancaman yang dapat mempengaruhi perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2014 dijelaskan pada sub bab di bawah ini.
3.4.1 Konsolidasi dan pemantapan pengurus dan kader Partai Demokrat Kabupaten Karo
Berangkat dari penjelasan sebelumnya yang mengatakan bahwa ada kecenderungan pecahnya suara pengurus dan kader akibat banyaknya Caleg yang
bertarung dalam Pemilu 2014, maka secara simultan diadakan temu kader, khususnya Caleg yang diunggulkan Partai Demokrat di Kabupaten Karo.
Selanjutnya secara bertahap simpatisan dan juga kader yang sesuai dengan data
Universitas Sumatera Utara
base yang ada dikumpulkan di desanya masing-masing. Lalu diberikan motivasi lebih, dengan memberi keyakinan bahwa kemenangan dan kemajuan Partai
Demokrat tidak akan terjadi tanpa dukungan, serta peran aktif dari seluruh pengurus dan kelompok simpatisan dan kader Partai Demokrat.
Selanjutnya ada pengawasan yang dilakukan oleh Kordinator Tim Pemenangan Daerah bagi pengurus anak cabang, dan desa serta kader yang
terindikasi lebih mendukung kepada Caleg dari partai lain. Hal itu akan dibahas dalam pertemuan secara khusus apabila tidak ditemukan solusi, maka kader
tersebut akan dibatasi aksesnya dalam setiap kegiatan pemenangan Partai, karena dikhawartikan keberadaannya akan menjadi kontra produktif dengan program
pemenangan yang akan dilakukan partai Demokrat.
43
Dengan memahami kondisi yang terjadi pada Pemilu 2014, maka secara langsung seorang caleg dituntut untuk bekerja lebih ekstra dan berusaha untuk
mendekatkan dirinya kepada masyarakat.Langkah awal yang dilakukan setelah ditetapkan menjadi Caleg Partai Demokrat adalah membuat tim pemenangan
sederhana yang direkrut dari beberapa orang-orang dari masing-masing daerah pemilihannya. Dari setiap dapil yang telah ditetapkan, tentunya ada salah satu
daerah yang diyakini sebagai wilayah dengan peluang perolehan suara terbesar yang diperoleh caleg. Berangkat dari hal tersebut, pertimbangan daerah asal,
tingkat popularitas caleg, dan kedekatan caleg dengan masyarakat di daerah
3.4.2. Pembentukan Tim Sukses
43
Pemaparan Drg. Bantuan Purba, M.Si di sekretariat DPC Partai Demokrat Kab. Karo
Universitas Sumatera Utara
memberikan kemudahan bagi seorang caleg dalam membuat pemetaan kekuatan politiknya.
Langkah selanjutnya adalah dengan pembentukan tim sukses pemenangan Partai Demokrat. Tim yang dibentuk sendiri berasal dari warga yang tercatat dan
terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap DPT, dan diutamakan telah berkeluarga yang secara langsung dapat menambah perolehan suara. Selain itu tim sukses
yang dibentuk direkrut dari orang-orang yang berpengaruh di tengah masyarakat desa, seperti pemuka agama, tokoh adat, kepala desa, ketua kelompok tani, ketua
kelompok kepemudaan Karang Taruna. Dalam rentan waktu yang cukup singkat tim pemenaganantim sukses menjalankan komunikasi yang terarah kepada
konstituen dan diharapkan mampu memperoleh suara yang signifikan sesuai dengan yang diharapkan caleg untuk dapat duduk dikursi parlemen sesuai dengan
yang ditetapkan dalam Undang Undang. Dalam perjalanan selama proses penggalangan, pada setiap dua minggu
sekali, setiap Koordinator kecamatan melaporkan perkembangan yang terjadi di setiap daerahnya, dan diadakan rapat untuk membicarakan proyeksi pemenangan
kedepannya. Laporan dan point-point yang telah dikumpulkan kemudian dibahas dalam rapat untuk mencapai kesepakatan bersama dijalankan bersama. Setelah itu,
setiap Koordinator diberikan dana operasional untuk menunjang kinerja tim di lapangan. Dengan dana operasional tersebut, tim suksestim pemenangan
diberikan tanggungjawab untuk melakukan promosi ataupun sosialisasi di tempat- tempat yang sering menjadi tempat berkumpulnya masyarakat seperti di kedai
kopi, perkumpulan jemaat gereja, ataupun tempat-tempat umum lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Sosialisasi dengan masyarakat Kabupaten Karo