Membangunan Wacana Tentang Identitas Kesukuan

mengharapkan dan meminta dukungan dan doa dalam pencalonannya sebagai Calon Anggota Legislatif. Dengan harapan jika nantinya terpilih, kemenangan ini menjadi kebanggaan tersendiri buat seluruh keluarga besar,dan dapat saling membantu anggota keluarga yang lain, atau dalam istilah Karo disebut, Sisampat- sampaten, yang artinya sama-sama berkeinginan besar membesarkan keluarga, sama-sama maju dan sukses bersama. Selain itu, agenda rutin yang biasa dilakukan caleg adalah menjalin komunikasi dengan paguyuban paguyuban marga yang ada di daerah tanah karo, seperti persadaan tarigan ras anak beruna begitupun dengan merga silima lainnya.

3.4.6 Membangunan Wacana Tentang Identitas Kesukuan

Dalam mempengaruhi pilihan politik masyarakat dalam Pemilu, tentu permainan wacana untuk melakukan hegemoni terhadap konstituen sangat dibutuhkan. Hal ini lah yang kemudian mendorong tim dari Partai Demokrat Kabupaten Karo untuk melahirkan isu yang dianggap menguntungkan Partai. Pembangunan isu yang dilakukan oleh partai adalah proses pembelajaran dari pemilu legislatif periode sebelumnya, dengan tujuan untuk mengurangi dominasi oleh orang orang yang bukan suku asli karo duduk di parlemen. Faktor lain yang mendorong pentingnya pembangunan isu tersebut adalah mengingat bahwa banyak caleg dari partai lain yang bukan suku karo dianggap sebagai rival terberat dalam agenda pemilu 2014 di Kabupaten Karo. Hal ini dinyatakan oleh Bapak Mustra Perangin-angin, SS dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis. “Pencalonan Caleg yang bukan suku karo juga jadi suatu ancaman buat partai kita, dan strategi untuk menurunkan popularitas mereka dalam pemilu kali ini juga hal yang mudah kita lakukan karena kita bertarung Universitas Sumatera Utara dalam pileg Kabupaten Karo. Jadi kita menganggap bahwa perlu wacana yang diberikan kepada masyarakat untuk menjunjung tinggi persatuan masyarakat karo dalam pembangunan Kabupaten Karo. Wacana yang kita angkat yaitu pepatah karo kuno yaitu “babi mulih ku kerangen, wili mulih ku rumah” yang artinya dalam bahasa Indonesia babi hewan peliharaan pulang ke hutan sementara babi hutan liar pulang kerumah. Artinya itu yang wacana itu yang kita munculkan untuk membangun pemikiran masyarakat Kabupaten karo bahwa periode sebelumnya justru orang orang yang bukan suku karo yang berkuasa di lembaga perwakilan masyarakat karo dengan kata lain masyarakat karo di kabupaten karo sendiri diwakilkan oleh suku lain. 45 45 Wawancara penulis dengan Bapak Mustra Perangin-angin, SS sebagai tim KORDA yang menyusun strategi taktis pemenangan partai demokrat dalam pemilu 2014 di rumah beliau. Dari hasil wawancara tersebut penulis melihat bahwa partai demokrat berusaha menggiring pandangan konstituen bahwa yang seharusnya memimpin masyarakat karo dan yang menjadi perwakilan masyarakat karo harus diisi oleh suku karo itu sendiri. Karena prinsip sipesikap kuta kemulihenta adalah motto bagi masyarakat karo untuk membangun daerah asalnya, dan yang membangun itu adalah masyarakat karo sendiri. Tujuan lain dari pembangunan wacana tersebut tidak lain adalah untuk menghancurkan suara caleg dari partai lain yang bukan suku karo. Hal itu didasari dari pembacaan situasi oleh tim bahwa suara dari konstituen yang non suku karo sudah cukup solid untuk mendukung caleg pilihannya berdasarkan kesukuan mereka, sehingga suara dari suku karo harus difokuskan untuk mendukung caleg suku karo, dan hal menguntungkan partai demokrat karena sebagian besar caleg dari partai demokrat kabupaten karo adalah masyarakat suku karo. Universitas Sumatera Utara

3.5 Sistem Birokrasi dan Demokrat