Perencanaan Interpretasi Obyek Interpretasi
Tabel 4.1 Jenis-jenis burung yang ditemukan pada ke-12 lingkungan di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Lanjutan
No. Suku dan nama Latin Nama Lokal
Nama Inggris Rhipiduridae
35
Rhipidura javanica
Kipasan belang Pied Fantail
Dicaeidae
36
Dicaeum concolor
Cabai polos Plain Flowerpecker
37
Dicaeum trochileum
Cabai Jawa Scarlet-headed Flowerpecker
Nectariniidae
38
Anthreptes malacensis
Burung-madu kelapa Plain-throated Sunbird
39
Nectarnia jugularis
Burung-madu sriganti Olive-backed Sunbird
40
Arachnothera longirostra
Pijantung kecil Little Spiderhunter
Zosteropidae
41
Zosterops palpebrosus
Kacamata biasa Oriental White-eye
Ploceidae
42
Lonchura punctulata
Bondol peking Scaly-breasted Munia
43
Lonchura maja
Bondol haji White-headed Munia
44
Lonchura leucogastroides
Bondol Jawa Javan Munia
45
Passer montanus
Burung-gereja erasia Eurasian Tree Sparrow
Oriolidae
46
Oriolus chinensis
Kepudang kuduk-hitam Black-naped Oriole
Dicruridae
47
Dicrurus macrocercus
Srigunting hitam Black Drongo
48
Dicrurus leucophaeus
Srigunting kelabu Ashy Drongo
Kekayaan jenis burung yang ada di PKT KRB dapat digambarkan dalam bentuk kurva pertambahan jenis burung pada masing-masing lingkungan yang ada
di PKT KRB. Kecuraman kurva mencerminkan kekayaan jenis yang ada di lingkungan tersebut. Semakin curam kurva pertambahan jenisnya, maka
keanekaragaman jenis burung yang terdapat pada lingkungan tersebut semakin tinggi. Kurva pertambahan jenis burung dapat dilihat pada Gambar 4.1. Kurva
pertambahan jenis menggambarkan bahwa kekayaan jenis burung tertinggi terdapat pada lingkungan 4 yaitu sebanyak 32 jenis, sedangkan kekayaan jenis
burung paling rendah terdapat pada lingkungan 7 yaitu sebanyak 18 jenis.
Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan keanekaragaman jenis burung pada suatu tempat adalah daya adaptasi burung terhadap kehadiran manusia dan
kebutuhan hidupnya Sawitri dan Iskandar 2012. Tingginya keanekaragaman jenis burung pada lingkungan 4 dapat dikarenakan oleh sedikitnya tingkat
kunjungan pada lingkungan tersebut dan ketersediaan pakan tercukupi. Menurut Mamiri 2008, pengunjung PKT KRB kurang menyukai lingkungan 4 karena
suasananya yang sepi sehingga dapat mungkinan munculnya tindakan kejahatan dan tempatnya yang tidak sesuai untuk anak-anak. Sedangkan pada lingkungan 7
memiliki kekayaan jenis yang rendah mungkin dikarenakan adanya beberapa mess karyawan PKT KRB, selain itu lingkungan 7 merupakan salah satu lingkungan
yang disukai oleh pengunjung karena tempatnya yang nyaman dan teduh dengan pemandangan pohon kenari di sebelah kanan dan kiri jalan.
Gambar 4.1 Kekayaan jenis burung pada 12 lingkungan yang ada di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Dibandingkan dengan hasil penelitian burung sebelumnya, Diamond
et. al.
1987 mencatat jenis burung sebanyak 62 jenis pada periode tahun 1932-1952, dan pada periode tahun 1980-1985 jenis burung yang tercatat sebanyak 43 jenis.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Tirtaningtyas 2004, tercatat ada 56 jenis burung yang dapat ditemukan di PKT KRB. Jumlah jenis burung di PKT
KRB yang tercatat sejak tahun 1932 hingga sekarang mengalami fluktuasi antara 43 dan 62 jenis. Namun hanya ada 26 jenis burung yang selalu ada di PKT KRB
sejak pengamatan tahun 1932 hingga sekarang. Penelitian ini menggambarkan bahwa dinamika jenis burung yang ada di PKT KRB cukup tinggi. Keberadaan 26
jenis burung selama 81 tahun di PKT KRB mungkin dapat dijadikan indikator kemapanan ekosistem dan kecocokan PKT KRB sebagai habitat ke 26 jenis
burung tersebut. Sebaliknya, kepunahan satu atau lebih jenis burung dari ke 26
22 Jenis 12 Suku
25 Jenis 13 Suku
24 Jenis 14 Suku
32 Jenis 17 Suku
21 Jenis 12 Suku
21 Jenis 13 Suku
17 Jenis 11 Suku
19 Jenis 12 Suku
22 Jenis 14 Suku
25 Jenis 13 Suku
23 Jenis 14 Suku
23 Jenis 13 Suku