4.1.3 Sebaran Temporal Jenis Burung di Pusat Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Bogor
Perjumpaan jenis burung terbanyak berturut-turut adalah pada saat pagi hari yaitu sebanyak 44 jenis, kemudian pada siang hari yaitu sebanyak 41 jenis, dan
pada sore hari yaitu sebanyak 32 jenis. Sebaran temporal burung pada 12 lingkungan yang ada di PKT KRB dapat dilihat pada Gambar 4.2. Pada pagi hari
jenis burung terbanyak dapat ditemukan pada lingkungan 3 dan 4 dengan jumlah sebanyak 21 jenis burung. Perjumpaan burung dengan jenis terbanyak pada siang
hari ditemukan pada lingkungan 4 sebanyak 21 jenis. Perjumpaan burung dengan jenis terbanyak pada sore hari ditemukan pada lingkungan 4 sebanyak 19 jenis.
Sedangkan perjumpaan burung dengan jenis paling sedikit pada pagi hari ditemukan pada lingkungan 9 dengan jumlah sebanyak 14 jenis burung. Pada
siang hari perjumpaan jenis burung yang paling sedikit dijumpai pada lingkungan 6. Pada sore hari perjumpaan jenis burung yang paling sedikit dijumpai pada
lingkungan 11. Sebaran temporal dan frekuensi jenis-jenis burung pada masing- masing waktu pengamatan di setiap lingkungan yang ada di PKT KRB dapat
dilihat pada Lampiran 2.
Gambar 4.2. Grafik sebaran temporal burung pada 12 lingkungan yang ada di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Sore hari 15.00-17.00
Siang hari 11.00-13.00
Pagi hari 06.00-08.00
Waktu Pengamatan
Jumlah jenis
4.1.4 Jenis-Jenis Burung yang Menjadi Potensi Wisata
Birdwatching
di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Beberapa jenis burung yang ada di PKT KRB memiliki potensi untuk dijadikan sebagai objek daya tarik wisata
birdwatching.
Burung yang dipilih sebagai objek berdasarkan ketertarikan pengunjung terhadap jenis burung tertentu,
status konservasi burung, endemisitas burung, dan keberadaan jenis-jenis burung dari hasil penelitian sebelumnya hingga saat ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengunjung, tercatat ada 28 jenis burung disukai oleh pengunjung. Jenis-jenis burung kesukaan pengunjung secara
berurutan adalah Cekakak sungai 14, raja-udang meninting 7.8, kowak- malam kelabu 6.4, kepudang kuduk-hitam 6, burung-madu kelapa 5.8,
cucak kuricang 5.4, walik kembang 5.4, cucak kuning 4.8, betet biasa 4.8, cabai Jawa 4.2, cabai polos 3.8, cucak kutilang 3.6, caladi
ulam 2.8, sikep-madu Asia 2.8, serindit Jawa 2.8, tekukur biasa 2.6, burung-madu sriganti 2.6, perenjak Jawa 2.6, punai penganten
2, kipasan belang 1.8, bondol Jawa 1.6, empuloh janggut 1.4, pijantung kecil 1.4, cipoh kacat 0.8, takur ungkut-ungkut 0.8, kareo
padi 0.8, merbah mata merah 0.6, dan cinenen Jawa 0.6.
Beberapa jenis burung yang masuk ke dalam daftar satwa yang dilindungi sesuai dengan UU No. 5 tahun 1990 dan PP No. 7 Tahun 1999 antara lain adalah:
Nuri bayan, kakatua jambul-kuning, pijantung kecil, burung madu-kelapa, burung madu-sriganti, raja-udang meninting, cekakak sungai, kipasan belang, dan sikep-
madu Asia. Betet biasa, Nuri bayan dan sikep-madu Asia terdaftar dalam Apendiks II CITES
Convention International on Trade of Endangered Species of Flora and Fauna
, sedangkan kakatua jambul-kuning terdaftar dalam Apendiks I CITES. Disamping itu, ada juga yang memiliki status endemik seperti serindit
Jawa, cabai Jawa, perenjak Jawa, cinenen Jawa dan punai penganten Tabel 4.4. Tabel 4.4 Status konservasi dan endemisitas burung yang yang terdapat di Pusat
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
No. Jenis Burung
Lingkungan UU No. 5
PP No. 7 CITES Endemik 1
Betet biasa 4, 6, 7
II 2
Nuri bayan 4, 6 ,8
√ √
II 3
Kakatua jambul-kuning 4, 9 √
√ I
4 Serindit Jawa
4, 6 √
5 Pijantung kecil
1-7, 9-12 √
√ 6
Burung-madu kelapa 1-12
√ √
7 Burung-madu sriganti
8, 10, 12 √
√ 8
Cabai Jawa 1-12
√ 9
Perenjak Jawa 1-12
√ 10
Punai penganten 1-4, 6, 7, 9, 11
√ 11
Raja-udang meninting 2-12
√ √
12 Cekakak sungai
1-12 √
√ 13
Kipasan belang 1-4, 9-11
√ √
14 Sikep-madu Asia
4, 9 √
√ II
15 Cinenen Jawa
1-5, 8-12 √