4.1.4 Jenis-Jenis Burung yang Menjadi Potensi Wisata
Birdwatching
di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Beberapa jenis burung yang ada di PKT KRB memiliki potensi untuk dijadikan sebagai objek daya tarik wisata
birdwatching.
Burung yang dipilih sebagai objek berdasarkan ketertarikan pengunjung terhadap jenis burung tertentu,
status konservasi burung, endemisitas burung, dan keberadaan jenis-jenis burung dari hasil penelitian sebelumnya hingga saat ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengunjung, tercatat ada 28 jenis burung disukai oleh pengunjung. Jenis-jenis burung kesukaan pengunjung secara
berurutan adalah Cekakak sungai 14, raja-udang meninting 7.8, kowak- malam kelabu 6.4, kepudang kuduk-hitam 6, burung-madu kelapa 5.8,
cucak kuricang 5.4, walik kembang 5.4, cucak kuning 4.8, betet biasa 4.8, cabai Jawa 4.2, cabai polos 3.8, cucak kutilang 3.6, caladi
ulam 2.8, sikep-madu Asia 2.8, serindit Jawa 2.8, tekukur biasa 2.6, burung-madu sriganti 2.6, perenjak Jawa 2.6, punai penganten
2, kipasan belang 1.8, bondol Jawa 1.6, empuloh janggut 1.4, pijantung kecil 1.4, cipoh kacat 0.8, takur ungkut-ungkut 0.8, kareo
padi 0.8, merbah mata merah 0.6, dan cinenen Jawa 0.6.
Beberapa jenis burung yang masuk ke dalam daftar satwa yang dilindungi sesuai dengan UU No. 5 tahun 1990 dan PP No. 7 Tahun 1999 antara lain adalah:
Nuri bayan, kakatua jambul-kuning, pijantung kecil, burung madu-kelapa, burung madu-sriganti, raja-udang meninting, cekakak sungai, kipasan belang, dan sikep-
madu Asia. Betet biasa, Nuri bayan dan sikep-madu Asia terdaftar dalam Apendiks II CITES
Convention International on Trade of Endangered Species of Flora and Fauna
, sedangkan kakatua jambul-kuning terdaftar dalam Apendiks I CITES. Disamping itu, ada juga yang memiliki status endemik seperti serindit
Jawa, cabai Jawa, perenjak Jawa, cinenen Jawa dan punai penganten Tabel 4.4. Tabel 4.4 Status konservasi dan endemisitas burung yang yang terdapat di Pusat
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
No. Jenis Burung
Lingkungan UU No. 5
PP No. 7 CITES Endemik 1
Betet biasa 4, 6, 7
II 2
Nuri bayan 4, 6 ,8
√ √
II 3
Kakatua jambul-kuning 4, 9 √
√ I
4 Serindit Jawa
4, 6 √
5 Pijantung kecil
1-7, 9-12 √
√ 6
Burung-madu kelapa 1-12
√ √
7 Burung-madu sriganti
8, 10, 12 √
√ 8
Cabai Jawa 1-12
√ 9
Perenjak Jawa 1-12
√ 10
Punai penganten 1-4, 6, 7, 9, 11
√ 11
Raja-udang meninting 2-12
√ √
12 Cekakak sungai
1-12 √
√ 13
Kipasan belang 1-4, 9-11
√ √
14 Sikep-madu Asia
4, 9 √
√ II
15 Cinenen Jawa
1-5, 8-12 √
Jenis burung yang selalu ditemukan pada penelitian-penelitian sebelumnya hingga saat ini jumlahnya mencapai 26 jenis, yaitu punai penganten, walik
kembang, tekukur biasa, betet biasa, wiwik kelabu, walet linci, raja udang meninting, cekakak sungai, caladi ulam, cipoh kacat, cucak kutilang, srigunting
kelabu, kepudang kuduk-hitam, cinenen pisang, perenjak Jawa, sikatan cacing, kipasan belang, burung-madu kelapa, pijantung kecil, cabai jawa, cabai polos,
kacamata biasa, burung-gereja Erasia, bondol Jawa, dan bondol peking.
Burung nuri bayan dan kakatua jambul-kuning bukan asli pulau Jawa melainkan merupakan burung dari Indonesia bagian Timur. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kehutanan No. 57 tahun 2008 kedua jenis burung ini hanya diperkenankan dipelihara di dalam ekosistem yang terkendali dan tidak
diperkenankan dilepaskan ke wilayah alami untuk mengantisipasi terjadinya invasif. Oleh karena itu, burung nuri bayan dan kakatua jambul-kuning sebaiknya
tidak ada di PKT KRB dan tidak tepat untuk dijadikan sebagai objek wisata birdwatching di kawasan ini. Sementara itu, pada pengamatan yang dilakukan
pada tahun 2013, hanya ditemukan masing-masing satu individu, sehingga kemungkinan besar tidak akan akan bertahan lama. Kedua jenis burung ini tidak
ditemukan pada penelitian-penelitian sebelumnya, begitu pula dengan cucak kuricang, cucak kuning dan merbah mata merah. Sekalipun disukai oleh
pengunjung, ketiga jenis burung ini tidak ditemukan pada penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga tidak dijadikan sebagai objek daya tarik untuk wisata
birdwatching
. Ke-12 lingkungan di PKT KRB dapat dijadikan sarana pendidikan tentang
konservasi burung. Dari data yang berhasil dikumpulkan, sedikitnya kita dapat mengamati 8 dari 10 jenis burung yang dilindungi di PKT KRB dan 5 jenis
burung endemik. Kesukaan pengunjung terhadap jenis burung tertentu tidak sepenuhnya terkait dengan status konservasi dan endemisitas dari burung tersebut.
Kowak-malam kelabu, kepudang kuduk-hitam, walik kembang, cucak kutilang, cabai polos, caladi ulam, tekukur biasa, bondol jawa, empuloh janggut, cipoh
kacat, takur ungkut-ungkut dan kareo padi juga disukai pengunjung sekalipun tidak memiliki status konservasi endemik dan dilindungi. Data hasil penelitian ini
memiliki potensi untuk perencanaan intrepretasi dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keindahan dan status konservasi burung.
Berdasarkan kategori pemilihan jenis burung yang potensial di PKT KRB, maka ditentukan ada 25 jenis burung yang memiliki potensi untuk dijadikan
sebagai objek wisata
birdwatching
di PKT KRB. Sebaran ke 25 jenis burung di 12 lingkungan di PKT KRB dapat dituangkan ke dalam peta sebaran spasial yang
dapat dilihat pada Gambar 4.3, Gambar 4.4, Gambar 4.5, dan Gambar 4.6.