Gambar 4.16 Sekawanan burung kowak-malam kelabu yang sedang bertengger di sekitar kolam
gunting
C. Depan Laboratorium Treub Lokasi di depan Laboratorium Treub ini merupakan lokasi terakhir
pengamatan pada Jalur Burung Air yang terletak di lingkungan 2. Kebun yang terletak di depan Laboratorium Treub disusun sehingga pepohonan besar dapat
memberi naungan pada tanaman dibawahnya, yaitu suku bawang-bawangan Lil. dan temu-temuan Zing.. Dalam susunan kebun yang rapat ini, seringkali
ditemukan burung pijantung kecil yang terbang melintas dengan cepat namun dapat dikenali dengan suaranya yang khas. Burung pijantung kecil ini memiliki
frekuensi pertemuan terbesar di lingkungan ini dibandingkan pada lingkungan lainnya.
4.4.2
Jalur Pengamatan Burung Langka
A. Kolam Gunting
Pada Jalur Burung Langka, lokasi awal yang dijadikan titik pengamatan adalah adalah pada perbatasan lingkungan 3 dan lingkungan 4 yaitu lokasi kolam
gunting yang menampilkan atraksi burung kowak-malam kelabu. Menuju ke Taman Meksiko, terdapat pohon koompassia excelsa
king tree
. Burung caladi ulam dapat ditemukan pada lokasi ini, namun frekuensi pertemuannya sangat
kecil. B.
Taman Meksiko Taman Meksiko yang merupakan taman koleksi kaktus yang terletak di
lingkungan 5 PKT KRB. Taman Meksiko merupakan taman yang sebagian besar koleksi tumbuhannya berasal dari Meksiko seperti spesies dari famili Agavaceae
yaitu
Agave americana
L,
Yucca aloifolia
L, kamboja, pohon lilin dan berbagai jenis kaktus seperti
Opuntia schumanni
. Pada Taman Meksiko dapat dijumpai burung-madu kelapa yang merupakan salah satu jenis burung langka yang
dilindungi oleh Negara. Burung ini memiliki frekuensi pertemuan tertinggi pada lingkungan ini dibandingkan dengan lingkungan lainnya.
C. Koleksi Tanaman Air
Lokasi selanjutnya masih terdapat di lingkungan 5, yaitu koleksi tanaman air. Dalam perjalanan menuju lokasi koleksi Tanaman air, jalur diarahkan melalui
lingkungan 6 terlebih dahulu untuk melihat burung serindit Jawa dan cucak kutilang. Setelah itu, baru memasuki lokasi koleksi tanaman air yang merupakan
salah satu habitat dari burung raja-udang meninting, kareo padi, dan burung bondol Jawa. Ketiga jenis burung ini memiliki frekuensi pertemuan tertinggi pada
lingkungan ini dibandingkan dengan lingkungan lainnnya. Namun, burung kareo padi memiliki nilai frekuensi pertemuan yang sangat kecil sehingga jarang sekali
bisa ditemukan. Raja-udang meninting merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi oleh Negara dan merupakan salah satu burung yang yang paling
disukai pengunjung PKT KRB.
D. Jalan Kenari II
Dari lingkungan 5, kita menuju ke lingkungan 7 yang merupakan jalan Kenari II. Jalan Kenari II ini terletak di sebelah timur sungai Ciliwung, di kedua
sisi jalannya ditanami pohon-pohon kenari yang menjulang tinggi. Burung-burung yang dapat ditemukan sepanjang jalan kenari II adalah cipoh kacat, kepudang
kuduk-hitam, cekakak sungai dan burung betet biasa yang dapat dikenali dari suaranya yang nyaring dan parau. Burung cekakak sungai merupakan salah satu
jenis burung yang dilindungi oleh Negara, sedangkan burung betet biasa termasuk ke dalam Apendiks II CITES dalam perdagangan satwa liar.
E. Jalan Astrid
Jalan Astrid merupakan jalan yang paling menonjol dan ditandai dengan bunga Canna yang indah membelah jalan berlapis aspal sehingga terbagi menjadi
dua jalur. Bunga Canna yang ditanam ditata sedemikian rupa sehingga menyerupai bendera Belgia yang merupakan bendera negara asal dari Ratu Astrid
yang namanya diabadikan untuk jalan ini. Pada bagian kanan dan kiri jalan ini ditanami pohon damar
Agathis
dammara. Jalan Astrid ini merupakan lokasi yang paling disukai oleh pengunjung Ibrahim 2006, oleh karena itu lokasi ini
dijadikan sebagai tempat beristirahat dan juga lokasi terakhir pengamatan pada Jalur Burung Langka.
4.4.3 Jalur Pengamatan Burung Endemik
A. Jembatan Gantung
Jembatan gantung ini merupakan penghubung antara lingkungan 10 dengan lingkungan 9 yang dipisahkan oleh sungai Ciliwung. Lingkungan 9
merupakan lokasi koleksi tanaman kayu. Pada lingkungan ini dapat dijumpai burung-burung endemik seperti punai penganten dan cinenen Jawa. Burung punai
penganten sering kali bertengger pada tajuk pohon yang tinggi, salah satu keunikan jenis burung ini yaitu selalu terlihat bersama pasangannya. Burung-
burung lainnya yang dapat ditemukan pada lingkungan 9 antara lain adalah takur ungkut-ungkut, dan sikep-madu Asia. Sikep-madu Asia merupakan salah satu
burung raptor migran yang dapat ditemukan di PKT KRB. Selain itu sikep-madu Asia ini merupakan jenis burung yang dilindungi oleh Negara dan termasuk
kedalam Apendiks II CITES.
B. Jembatan Surya Lembayung
Jembatan ini merupakan penghubung antara lingkungan 9 dengan lingkungan 12. Untuk mengamati burung punai penganten dapat lebih mudah
dilakukan pada jembatan ini. Berdekatan dengan jembatan Surya Lembayung, yaitu pada lingkungan 12 terdapat lokasi koleksi tanaman obat yang ramai dengan
berbagai jenis burung, beberapa diantaranya adalah burung cabai Jawa, cabai polos, dan walik kembang. Ketiga jenis burung ini memiliki frekuensi pertemuan
tertinggi di lingkungan ini dibandingkan lingkungan lainnya. Burung cabai Jawa merupakan salah satu burung endemik yang dapat ditemukan di lingkungan ini.
C.
Taman Lebak Sudjana Kassan Tumbuhan yang ditanam di taman Lebak Sudjana Kassan di susun
sedemikian rupa hingga menyerupai burung garuda apabila dilihat dari atas. Pada lokasi ini seringkali terdengar siulan merdu dari burung cipoh kacat di atas pohon
beringin
Ficus benjamina
. Lokasi ini berdekatan dengan lokasi koleksi tanaman obat dan sungai Ciliwung, sehingga dapat terdengar suara burung cekakak sungai
yang bersahutan dengan nyaring.
D. Jalan Astrid
Pada jalur menuju ke jalan Astrid, yaitu disebelah utara rumah anggrek, dapat ditemukan burung-madu sriganti, namun nilai frekuensi pertemuannya
sangat kecil, sehingga peluang untuk menemukan jenis ini sangat kecil. Lokasi sekitar Jalan Astrid dijadikan sebagai tempat beristirahat dan juga lokasi terakhir
pengamatan pada Jalur Burung Endemik.
4.5 Perencanaan Interpretasi Wisata
Birdwatching
di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
4.5.1 Objek dan Tema Interpretasi
Objek Interpretasi
Berdasarkan hasil penelitian, jenis-jenis burung yang dapat dikembangkan untuk dijadikan objek interpretasi wisata
birdwatching
di PKT KRB ada 25 jenis. Dari ke-25 jenis burung tersebut, beberapa diantaranya termasuk ke dalam
kategori jenis-jenis burung air, burung yang dilindungi, burung endemik, dan burung menarik lainnya. Foto jenis-jenis burung yang dijadikan sebagai objek
wisata
birdwatching
di PKT KRB dan deskripsinya dapat dilihat pada Tabel 4.15, sedangkan gambaran mengenai burung yang dapat dijadikan sebagai objek
interpretasi wisata
birdwatching
di PKT KRB dan lokasi pertemuannya dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.15 Jenis-jenis burung
yang potensial sebagai objek wisata
birdwatching
di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
No. Jenis-jenis burung potensial
Deskripsi dan daya tarik 1
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Alcedinidae
: Cekakak Sungai :
Todirhamphus chloris
: Collared Kingfisher : PKT KRB - lingkungan 10
Cekakak Sungai dapat ditemukan di seluruh lingkungan yang ada di PKT KRB, Namun frekuensi pertemuan tertinggi adalah
pada lingkungan 7 dan 10. Burung ini mudah dikenali lewat suaranya yang nyaring dan khas serta perpaduan warna putih
dan biru yang indah pada bulunya. Sumber makanan berupa kepiting sungai, kadal, serangga besar, katak, ulat, cacing.
Sarang berupa galian dibawah pohon atau tepi sungai. Burung ini merupakan burung yang dilindungi oleh Negara.
2
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Alcedinidae
: Raja-udang Meninting :
Alcedo meninting
: Blue-eared Kingfisher : PKT KRB
– lingkungan 5 Raja-udang meninting lebih mudah ditemukan pada habitat yang
memiliki kolam. Frekuensi pertemuan tertinggi yaitu pada lingkungan 5. Burung ini mudah dikenali dari penampilan
fisiknya yang unik mulai dari bentuk tubuh dan perpaduan warna bulunya yang mencolok. Kecepatan terbang yang tinggi
menyebabkan burung ini sulit untuk diamati ketika terbang. Sumber makanan berupa ikan kecil, katak dan serangga. Burung
ini merupakan burung yang dilindungi oleh Negara.
3
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Ardeidae
: Kowak-malam Kelabu :
Nycticorax nycticorax
: Black-crowned Night-heron : PKT KRB
– lingkungan 3 Kowak-malam kelabu merupakan burung air yang hanya dapat
ditemukan pada lingkungan 3 dan 4 di sekitar kolam gunting. Burung ini merupakan burung nokturnal yang aktif di malam
hari. Pada sore hari burung ini terbang ke arah Utara untuk mencari makan dan pada pagi hari kembali ke PKT KRB untuk
beristirahat. Ukurannya yang besar, dan kebiasaan terbang secara berkelompok menjadi daya tarik dari burung air ini.
Sumber makanan utama adalah ikan.
4
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Oriolidae
: Kepudang Kuduk-hitam :
Oriolus chinensis
: Black-naped Oriole : PKT KRB
– lingkungan 7 Kepudang kuduk-hitam dapat ditemukan hampir di seluruh
lingkungan di PKT KRB, namun frekuensi pertemuan terbesar yaitu pada lingkungan 10. Burung ini memiliki suara merdu
yang khas dan dapat didengarkan sepanjang hari. Warna burung yang kuning mencolok dengan perpaduan warna hitam pada
mata dan sayapnya menambah keindahan burung ini. Sumber makanan burung ini adalah buah buahan kecil dan serangga
Sarang berbentuk cawan, dari rumput, menggantung pada pohon tinggi.
Tabel 4.15 Jenis-jenis burung
yang potensial sebagai objek wisata
birdwatching
di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Lanjutan
No. Jenis-jenis burung potensial
Deskripsi MacKinnon
et.al.
2010 5
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Nectariniidae
: Burung-madu Kelapa :
Anthreptes malacensis
: Plain-throated Sunbird : PKT KRB
– lingkungan 3 Burung-madu kelapa dapat ditemukan pada seluruh lingkungan
di PKT KRB, namun frekuensi pertemuan terbesar yaitu pada lingkungan 5 dan 6. Burung ini memiliki warna bulu yang cantik
pada burung jantan yaitu perpaduan hijau metalik, ungu, coklat dan kuning. Sedangkan pada burung betina memiliki perpaduan
warna hijau zaitun dan kuning. Sumber makanan utama burung ini adalah ulat dan nektar bunga. Burung ini dilindungi oleh
Negara.
6
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Columbidae
: Walik Kembang :
Ptilinopus melanospila
: Black-naped Fruit-Dove : PKT KRB
– lingkungan 12 Walik kembang dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan
12 pada lokasi koleksi tanaman obat. Burung jantan memiliki kepala berwarna putih dan hijau pada bagian bawah dada dan
tubuh bagian atas, sedangkan betina memiliki warna hijau di seluruh badan. Warnanya yang menyerupai warna daun
menjadikan burung ini sulit untuk diamati. Sumber makanan utama burung ini adalah buah-buahan dan ficus.
7
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Psittacidae
: Betet Biasa :
Psittacula alexandri
: Red-breasted Parakeet : PKT KRB
– lingkungan 7 Burung betet biasa memiliki frekuensi pertemuan tertinggi pada
lingkungan 7. Burung ini sulit untuk diamati karena warnanya yang dominan hijau menyerupai daun. Namun, burung ini dapat
dikenali melalui suaranya yang nyaring dan parau. Sumber pakan berupa buah-buahan, biji-bijian, nektar, tunas pepohonan,
dan bunga-bungaan. Burung ini terdaftar dalam Appendix II CITES.
8
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Dicaeidae
: Cabai Jawa :
Dicaeum trochileum
: Scarlet-headed Flowerpecker : PKT KRB
– lingkungan 12 Burung cabai jawa yang berukuran kecil ini dapat ditemukan
pada seluruh lingkungan di PKT KRB. Namun frekuensi pertemuan paling tinggi adalah di lingkungan 11. Burung jantan
memiliki bulu kepala yang berwarna merah padam, sedangkan pada burung betina berwarna kecoklatan. Suara khas yang
dikeluarkan pada saat terbang dapat dengan mudah dikenali. Burung ini merupakan burung endemik Indonesia.
Tabel 4.15 Jenis-jenis
burung yang potensial
sebagai objek wisata
birdwatching
di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Lanjutan
No. Jenis-jenis burung potensial
Deskripsi MacKinnon
et.al.
2010 9
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Dicaeidae
: Cabai Polos :
Dicaeum concolor
: Plain Flowerpecker : PKT KRB
– lingkungan 12 Burung cabai polos yang berukuran kecil ini dapat ditemukan
pada seluruh lingkungan di PKT KRB. Frekuensi pertemuan tertinggi burung ini terdapat pada lingkungan 12. Tubuh bagian
atas berwarna hijau-zaitun, sedangkan tubuh bagian bawah keabu-abuan pucat dengan perut tengah berwarna krem.
10
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Pycnonotidae
: Cucak kutilang :
Pycnonotus aurigaster
: Sooty-headed Bulbul : PKT KRB
– lingkungan 1 Burung cucak kutilang merupakan jenis burung yang memiliki
frekuensi pertemuan terbesar dan tersebar di seluruh lingkungan yang ada di PKT KRB. Frekuensi paling tinggi yaitu pada
lingkungan 6. Burung ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kehadiran manusia sehingga sangat mudah untuk
dilihat. Kicauan merdu burung-burung kutilang dapat didengar sepanjang hari di PKT KRB.
11
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Picidae
: Caladi ulam :
Dendrocopus macei
: Fulvous-breasted Woodpecker : PKT KRB
– lingkungan 4 Burung caladi ulam hanya dapat ditemukan pada lingkungan 4
dan 10. Mahkota jantan berwarna merah, sedangkan pada betina berwarna hitam. Caladi ulam merupakan burung pelatuk yang
memiliki kebiasaan mematuk batang pohon dengan paruhnya untuk mencari makanan berupa serangga, semut ataupun larva.
Selain itu burung pelatuk membuat rongga pada batang pohon untuk membuat sarangnya.
12
Famili Nama Indonesia
Nama Latin Nama Inggris
Lokasi pemotretan : Accipitridae
: Sikep-madu Asia :
Pernis ptilorhynchus
: Oriental Honey-buzzard : PKT KRB
– lingkungan 9 Sikep-madu Asia yang ditemukan bulan Mei-Juni 2013,
sedangkan puncak migrasi raptor migran yaitu pada bulan Oktober-November. Keberadaan sikep madu Asia di PKT KRB
kemungkinan karena jenis tersebut masih terlalu muda untuk mengikuti arus migrasi sehingga menetap di PKT KRB untuk
sementara waktu sampai cukup dewasa. Raptor migran ini dapat ditemukan pada lingkungan 9 karena banyak tersedia sumber
pakannya yang berupa sarang lebah. Burung ini dilindungi oleh Negara dan terdaftar dalam Appendix II CITES.