Kondisi Umum PKT KRB

KRB, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Daftar Jenis MacKinnon MacKinnon et. al., 2010, yaitu dengan cara berjalan dan mencatat jenis-jenis burung yang dijumpai ke dalam sebuah daftar. Menurut MacKinnon et. al. 2010 setiap daftar berisikan 20 jenis burung, tetapi dalam penelitian ini digunakan daftar berisi 5 jenis burung mengingat kekayaan burung di lokasi penelitian serta keterbatasan waktu penelitian. Jumlah daftar yang dipergunakan pada masing-masing waktu pengamatan dalam satu hari adalah empat daftar, sehingga total jumlah daftar yang dipergunakan adalah 36 daftar per lingkungan. Verifikasi dilakukan untuk mendata jenis habitat yang dipergunakan oleh burung dan kondisinya, serta mencatat aktivitas yang dilakukan burung pada habitat tersebut. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenali jenis-jenis habitat yang dijadikan sebagai bagian dari habitat burung dan mendeskripsikan kaitan antara burung yang dijadikan sebagai objek interpretasi dengan habitatnya tersebut.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak terkait dengan pengembangan wisata birdwatching meliputi pengunjung, pakar-pakar burung dan pihak pengelola PKT KRB. Pengunjung Pengunjung yang akan yang akan diwawancara dan dijadikan sasaran untuk pengembangan wisata birdwatching di PKT KRB yaitu meliputi pelajar SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, pengunjung umum dan publik pencinta burung . Metode wawancara yang dipergunakan adalah metode wawancara terstruktur menggunakan kuesioner Lampiran 1. Dalam hal ini, pertanyaan- pertanyaan tertulis berikut alternatif jawaban telah disediakan oleh peneliti. Metode penentuan jumlah responden dilakukan dengan cara teknik sampling menggunakan Rumus Solvin berdasarkan data rata-rata populasi jumlah pengunjung PKT KRB setiap bulannya. Menurut data pengelola PKT KRB dalam Lopulalan 2011, rata-rata jumlah pengunjung dari tahun 2008-2010 adalah 67115 orangbulan. Rumus Slovin dijabarkan sebagai berikut Sevilla et. al. 1993: Keterangan: = Jumlah rata-rata pengunjungbulan pada tahun 2008- 2010 = Jumlah sampel orang e = Batas maksimum kesalahan yang masih bisa diterima margin error , dengan asumsi 10 nilai bias yang dihasilkan akan semakin besar jika asumsi 10 = 99.91 100 orang Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 100 kuesioner, dengan jumlah responden untuk kelompok pelajar SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dan pengunjung umum masing-masing berjumlah 20 orang. Selain itu, diambil responden dari publik pencinta burung berjumlah 15 orang sebagai data pembanding. Jenis kuesioner yang digunakan yaitu kombinasi dari kuesioner tertutup dan terbuka. Kombinasi kuesioner tertutup dan terbuka adalah kuesioner yang jawabannya sudah ditentukan, tetapi dapat diikuti dengan pertanyaan terbuka, dalam hal ini responden diberi kebebasan untuk menjawab sesuai pendapatnya Istijanto 2009. Pakar Burung dan Pengelola Pemilihan responden untuk wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Responden yang diambil sebagai sampel oleh peneliti dianggap memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian Babbie 2001. Dalam hal ini responden adalah pakar burung dan pihak pengelola PKT KRB. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak 2 orang pakar burung dan 2 orang dari pihak pengelola. Pakar burung yang dijadikan sebagai responden dipilih berdasarkan pada kriteria bahwa pakar burung tersebut bekerja di PKT KRBpernah melakukan penelitian di PKT KRBmemiliki pengetahuan terkait burung-burung yang ada di PKT KRB. Metode pengambilan data yang dipilih adalah wawancara mendalam in depth interview . Wawancara dilakukan melalui tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dengan narasumber menggunakan panduan wawancara. Panduan wawancara merujuk pada obyek penelitian. Pengambilan data melalui wawancara ini didasarkan pada alasan bahwa informasi mengenai burung-burung yang memiliki potensi untuk kegiatan wisata birdwatching di PKT KRB dapat digali selengkap mungkin serta mengetahui pendapat, keinginan dan harapan terkait pengembangan wisata birdwatching di PKT KRB. 2 Tahap Analisis Data Data-data yang telah terkumpul diolah kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk data yang mudah dimengerti dan ditafsirkan sehingga menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis yang dilakukan meliputi analisis dari data yang telah diperoleh di lapangan berupa jenis-jenis burung yang ada di PKT KRB dan habitatnya serta analisis dari hasil wawancara dengan pengunjung, pakar burung dan pengelola. Analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Analisis data jenis-jenis burung dan habitat

Pada tahap ini dilakukan analisis kekayaan jenis burung yang ada di PKT KRB dan sebarannya untuk masing-masing lingkungan di PKT KRB serta frekuensi perjumpaan jenis burung pada setiap lingkungan. Frekuensi perjumpaan jenis burung pada setiap lingkungan digunakan untuk melihat tingkat kemudahan perjumpaan dengan jenis burung dengan menggunakan rumus berikut: Data kekayaan jenis burung di PKT KRB yang dicatat dengan menggunakan daftar jenis MacKinnon dituangkan ke dalam kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah kumulatif jenis-jenis burung yang ada pada masing-masing lingkungan di PKT KRB terhadap jumlah daftar yang dibuat. Kecuraman kurva mencerminkan kekayaan jenis yang ada di lingkungan tersebut. Selanjutnya yaitu mengidentifikasi dan melakukan pemilihan jenis-jenis burung yang berpotensi sebagai objek interpretasi dan mengidentifikasi habitat yang dijadikan sebagai tempat aktivitas burung. Untuk menentukan jenis burung yang akan dijadikan sebagai objek interpretasi akan dipertimbangkan dari data hasil observasi langsung di lapangan dan data hasil wawancara dengan pengunjung PKT KRB. Kriteria pemilihan jenis burung berdasarkan jenis-jenis burung yang disukai pengunjung, status konservasi, endemisitas, dan keberadaan burung dari tahun ke tahun. Titik-titik lokasi aktivitas burung yang telah di simpan dalam GPS receiver dipindahkan ke dalam komputer dan diolah dengan menggunakan metode Geographic Information System GIS dengan perangkat lunak ArcGIS.

b. Analisis hasil wawancara dengan pengunjung

Pengolahan data hasil wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner kepada pengunjung PKT KRB yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, pengunjung umum dan publik burung dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Dari hasil pengolahan data hasil wawancara dengan kuesioner, peneliti dapat mengetahui keinginan pengunjung terhadap interpretasi birdwatching yang akan dikembangkan di PKT KRB Hasil pengolahan data dipindahkan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian dideskripsikan. Data-data yang diolah yaitu:  Tujuan dan motivasi pengunjung untuk datang ke PKT KRB  Persepsi dan pengetahuan pengunjung: Hal yang disukai dari burung, jenis-jenis burung yang disukai, potensi burung di PKT KRB.  Keinginan dan harapan pengunjung: Tanggapan rencana pengembangan interpretasi birdwatching di PKT KRB, dan harapan serta saran terhadap program interpretasi birdwatching yang akan dikembangkan di PKT KRB.

c. Analisis hasil wawancara dengan pakar burung dan pengelola

Mengolah dan mendeskripsikan data hasil wawancara dengan pengelola dan para pakar burung tentang pendapat mengenai potensi burung yang ada di PKT KRB untuk kegiatan wisata birdwatching, keinginan dan harapan terkait interpretasi wisata birdwatching dan masa depan pengembangan interpretasi birdwatching di PKT KRB . Hal ini untuk menambah informasi bagi pengembangan perencanaan interpretasi wisata birdwatching di PKT KRB . 3 Tahap Sintesis Data a. Menentukan jenis-jenis burung yang akan dijadikan sebagai objek interpretasi. Objek interpretasi ditentukan berdasarkan jenis-jenis burung yang disukai pengunjung, status konservasi, endemisitas dan keberadaan