4.5.5 Fasilitas dan Media Interpretasi
Fasilitas interpretasi merupakan salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan dalam menyampaikan pesan-pesan kepada pengunjung Kardos
et. al
1998. Beberapa pertimbangan dalam perencanaan fasilitas interpretasi antara lain adalah: 1 fasilitas dapat menambah pengetahuan pengunjung, 2 fasilitas dapat
mengarahkan pengunjung ke suatu tempat, 3 fasilitas dapat memberikan informasi mengenai identitas obyek yang menjadi daya tarik wisata, dan 4
fasilitas dapat meningkatkan rasa keperdulian pengunjung terhadap lingkungan Ham 1992.
Salah satu fasilitas utama yang dapat disediakan adalah berupa ketersediaan SDM Sumber Daya Manusia sebagai
interpreterguide
. Seorang interpreter untuk wisata
birdwatching
di PKT KRB harus memahami segala sesuatunya mengenai keanekaragaman jenis burung di PKT KRB agar dapat menyampaikan
pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada pengunjung dengan baik.
Interpreter
yang sudah terlatih dan mengerti tentang burung dapat mendampingi peserta dalam melakukan kegiatan wisata
birdwatching.
Salah satu alat utama yang digunakan untuk wisata
birdwatching
adalah binokuler. Oleh karena itu, dibutuhkan penyediaan fasilitas berupa tempat
penyewaan binokuler. Tempat penyewaan binokuler dapat ditempatkan di pusat informasi PKT KRB. Selain itu, dibutuhkan fasilitas interpretasi berupa media
interpretasi yang dapat menunjang kegiatan wisata
birdwatching
di PKT KRB. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengunjung, media yang paling dibutuhkan
dalam mengikuti kegiata wisata
birdwatching
di PKT KRB secara berurutan adalah
booklet
buku informasi yang memuat peta jalur interpretasi dan jenis-jenis burung yang ada di PKT KRB, papan interpretasi dan diorama burung.
Peta Interpretasi memuat tentang jalur dan obyek interpretasi. Peta didesain dalam bentuk
booklet
agar mudah untuk dibawa kemana-mana. Selain itu,
booklet
yang dirancang memuat informasi-informasi mengenai 25 jenis burung potensial yang dapat ditemukan di PKT KRB.
Booklet
ini dapat dijadikan sebagai buku panduan bagi pengunjung untuk mengetahui gambaran dari jenis-jenis burung
potensial tersebut, sehingga pengunjung yang mengikuti kegiatan interpretasi wisata
birdwatching
di PKT KRB dapat dengan mudah mengidentifikasi jenis burung yang ditemukan pada saat pengamatan. Contoh
booklet
dapat dilihat pada Lampiran 3.
Ham 1992 menyatakan bahwa papan interpretasi merupakan media komunikasi staregis yang memuat informasi penting bagi pengunjung. Beberapa
persyaratan papan interpretasi antara lain adalah: 1 dapat digunakan oleh semua orang mulai dari anak-anak, orang tua, maupun orang cacat, 2 mudah dibaca, 3
didesain agar kuat terhadap cuaca dan vandalisme sehingga tidak memerlukan perawatan yang sulit, dan 4 posisi penempatan papan interpretasi hendaknya
sesuai dengan karakter lokasi dan obyek interpretasi. Papan interpretasi interpretasi yang dirancang di PKT KRB memuat informasi-informasi spesifik
mengenai potensi jenis burung yang dapat dijumpai pada titik-titik lokasi pengamatan yang telah ditentukan.
Diorama burung dapat digunakan untuk memberikan informasi tambahan kepada pengunjung mengenai keanekaragaman jenis burung yang ada di PKT
KRB. Diorama burung dapat berupa patung-patung dari beberapa jenis burung
yang potensial untuk dijadikan sebagai objek wisata
birdwatching
di PKT KRB yang dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan materi interpretasi.
Diorama dapat ditempatkan pada pusat informasi untuk menarik pengunjung agar pengunjung memiliki rasa keingintahuan mengenai keberadaan burung yang ada
di PKT KRB.
4.5.6 Teknik dan Rencana Kegiatan Interpretasi Wisata
Birdwatching
Untuk menyampaikan pesan-pesan yang berupa materi interpretasi wisata
birdwatching
di PKT KRB kepada pengunjung, diperlukan teknik interpretasi. Teknik interpretasi yang digunakan merujuk pada Sharpe 1982, yaitu teknik
secara langsung
attended service
dan tidak langsung
unattended service
. Penyampaian materi dengan menggunakan teknik interpretasi secara langsung
dilakukan secara langsung oleh seorang
interpreterguide
yang ditunjuk oleh pihak pengelola PKT KRB dan telah mendapatkan pelatihan khusus. Untuk teknik
secara tidak langsung dilakukan tanpa seorang
interpreterguide
, namun penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa media-
media interpretasi.
Teknik secara langsung
Kegiatan wisata
birdwatching
dengan teknik interpretasi secara langsung melibatkan langsung antara
interpreter
dan pengunjung dengan burung-burung yang ada di PKT KRB sebagai objek interpretasi, sehingga pengunjung dapat
langsung melihat dan mendengar suara burung-burung tersebut. Peran seorang
interpreter
sangatlah besar untuk dapat memberikan pemaparan yang menarik mengenai burung-burung tersebut. Dalam pelaksanaannya pengunjung akan
memperoleh informasi awal mengenai objek-objek interpretasi yang akan di paparkan, kemudian penjelasan mengenai rencana kegiatan untuk pelaksanaan
program interpretasi, sehingga pengunjung sudah mengetahui program yang dipilih dan garis besar rencana kegiatan wisata
birdwatching
di PKT KRB, serta mendapatkan pemaparan-pemaparan mengenai objek-objek interpretasi yang
dilakukan oleh
interpreter
pada saat pelaksanaan program interpretasi. Kegiatan yang dilakukan berupa perjalanan eksplorasi burung dan diskusi di lokasi
pengamatan dengan seorang
interpreter
.
Teknik secara tidak langsung
Kegiatan wisata
birdwatching
dengan teknik interpretasi secara tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa media interpretasi
seperti papan interpretasi, diorama burung, dan
booklet
dalam memperkenalkan burung-burung yang ada di PKT KRB sebagai objek interpretasi. Program
interpretasi dengan teknik secara tidak langsung ini harus menarik dan mewakili keseluruhan objek interpretasi. Karena, sebelum mengikuti suatu program wisata
biasanya pengunjung ingin melihat dulu keseluruhan potensi yang ada di suatu tempat wisata, baru setelah itu pengunjung akan memilih program interpretasi
yang ditawarkan.