Informan ke dua belas

66 tinggal di situ karena jarak kos-kosnnya dekat dengan kampusnya dan di wilayah kos-kosan tersebut adalah rata-rata orang nias. Awal kedatangannya ke Kelurahan Polonia, beliau memang merasa canggung karena baru datang ke Kota Medan namun beliau punya kerabat keluarga yang juga tinggal di kos tersebut. Untuk beradaptasi beliau tidak mengalami kesulitan karena warga disekitar kosannya sangat membantunya dalam beradaptasi dan baik menerima dirinya sebagai pendatang. Biasanya sepulang kuliah beliau sering duduk-duduk di depan kos-kosannya bertingkat, berinteraksi dengan teman kosnya selain itu juga beliau, duduk-duduk di warung sebelah kosannya yang pemiliknya memilki perbedaan etnis dengannya. Walaupun memiliki perbedaan etnis, kak dewi tidak menutup dirinya untuk berkomunikasi dengan tetangganya tersebut karena dari hasil berinteraksi dapat mengetahui karakter dari etnis tersebut. Selain itu juga beliau sering ikut dalam kegiatan sosial yang di adakan di Kelurahan Polonia dan kak dewi bisa mendapatkan teman yang lebih banyak lagi tidak hanya berteman dengan satu etnis saja.

12. Informan ke dua belas

Nama : Haris Umur : 23 Tahun Suku : Aceh Agama : Islam Pekerjaan : - Alamat : Jl. Mangonsidi gang A Universitas Sumatera Utara 67 Haris merupakan warga Kelurahan Polonia yang berusia 23 tahun, kesehariannya beliau tidak bekerja karena sedang mencari pekerjaannya setelah tamat dari bangku kuliah. Untuk mengisi kegiatan kosongnya sembari menunggu panggilan kerja beliau sering berkumpul dengan teman-temannya sebayanya di tempat bias mereka nonggkrong. Karena tempatnya bersebelahan dengan doorsmer atau tempat pencucian motor beliau suka membantu pemiliknya untuk mencuci motor sebagai tambahan uang jajan. Beliau merupakan anak muda di sekitar rumahnya, memiliki banyak teman yang memiliki etnis yang berbeda dengannya. Walaupun sudah lama menjadi orang Medan dengan orangtuanya namun logat acehnya masih kental, karena logatnya yang masih kental tersebut beliau sering kali di ejekin teman- teman sebayanya namun beliau sama sekali tidak merasa tersinggung. Beliau merasa ejekan tersebutlah yang membuat mereka sangat dekat dan sudah seperti saudara. Beliau dan teman-temannya sering membantu warga sekitar ketika mengadakan gotong-royong dan kegiatan lainnya. 4.4.Bentuk Interaksi Pada Masyarakat Multikultural di Kelurahan Polonia 4.4.1. Interaksi Sosial Secara Langsung Pada Masyarakat Polonia Dalam penelitian ini, interaksi sosial secara langsung ditandai dengan adanya kontak langsung antar individu maupun kelompok yang melakukan percakapan antara 2 orang atau lebih secara tatap muka tanpa adanya perantara seperti halnya untuk bertegur sapa dengan tetangga. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Reka yaitu: Universitas Sumatera Utara 68 “…sering kali lah saya berkomunikasi dengan tetangga apalagi buat gossip yakan, namanya juga ibu-ibu. Apalagi kalo udah di warung mau belanja pastilah saya sapa tetangga saya terus kami cerita-ceritalah apa aja…” Hasil wawancara tanggal 16 september 2016 Sama halnya yang dikatakan oleh kak dewi, yaitu : “…kalo beinteraksi dengan tetangga agak jarang juga sih, karna kan aku kuliah jadi kalo berinteraksi palingan pulang kuliah gitulah, kadang aku duduk di warung jajan sebelah sambil beli makanan sambil cerita-cerita juga sama ibuknya kalo gak itu aku berinteraksi seringnya sama kawan kossan lah, curhat kami soal kuliah atau kampus pokoknya paling sering berinteraksi sama kawan kosku lah…” Hasil wawancara tanggal 9 september 2016 Dan juga yang dikatakan oleh bang jamil, yaitu : “…aku kalo pagi suka itu kak nyapa tetanggaku ngobrol- ngobrol sikit lah terus kalo ada yang lewat suka ku sapa juga kalo kenal yaa karna biar gak di bilang sombong lah gak mau negur aku lebih suka aja interaksi langsung gitu sama tetanggaku jadi ramah gitu kita terus pun biar kalo ada apa- apakan samaku pasti tetanggaku luan yang tau jadi di usahakanlah ngejaga interaksinya yang baik ini…” Hasil wawancara tanggal 10 september 2016 Berdasarkan dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa, tanpa di sadari oleh warga di Kelurahan Polonia mereka melakukan proses dari interaksi sosial berupa Kontak dan adanya Komunikasi dengan tetangganya. Melalui percakapan yang di awali dengan bertegur sapa dan kemudian menanyakan kabar serta sesuatu hal terkait keadaan yang ada di tempat tinggal mereka. Dalam berinteraksi mereka sama sekali tidak memilih-milih dengan siapa mereka akan Universitas Sumatera Utara 69 berkomunikasi walaupun dengan etnis yang berbeda asalkan adanya rasa kenyamanan di antara mereka.

4.4.2. Interaksi Sosial Secara Tidak Langsung Pada Masyarakat Polonia