Informan ke sepuluh Informan ke sebelas

64 untuk berinteraksi sangatnya mudah baginya karena ia sudah mengenal warga lainnya yang tinggal di sekiatar rumahnya. Nenek murni memilih tinggal di Kelurahan Polonia karena tempatnya yang strategis dan gampang dijangkau. Dalam kesehariannya berjualan nenek murni juga berprofesi sebagai tukang kusuk sehingga beliau banyak mengenal warga di Kelurahan Polonia yang memiliki Etnis yang berbeda dengannya dan mudah untuk berinteraksi dengan warga sekitar selain itu juga beliau sering datang ke tetangganya untuk kumpul-kumpul mengisi waktu luang dan nenek murni juga aktif mengikuti perwiritan yang ada di Kelurahan Polonia dilaksanakan pada setiap hari jumat jam 2 siang .

10. Informan ke sepuluh

Nama : Putri Umur : 32 Tahun Suku : Batak Agama : Kristen Pekerjaan : Pegawai Swasta Alamat : Jl. Kar Putri merupakan warga Kelurahan Polonia berusia 32 tahun dan bekerja sebagai pegawai swasta di salah satu mall di Kota Medan. Beliau lahir di Kelurahan Polonia dan sampai sekarang tetap tinggal di Kelurahan Polonia. Kak ayu sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak dan semuanya laki-laki dan suaminya berasal dari daaerah berastagi yang bertenis karo. Dalam Universitas Sumatera Utara 65 kesehariannya beliau jarang untuk berinteraksi dengan tetangganya karena beliau bekerja dan pulang pada malam hari. Walaupun jarang untuk berinteraksi dengan warga sekitar rumahnya tapi beliau mengenal dengan baik tetangganya. Kalau ada hari-hari libur pasti beliau akan memanfaatkannya untuk bertemu dengan warga sekitar saat berbelanja di warung ataupun hanya sekedar bertegur sapa saja. Memiliki etnis yang bebeda dengan tetangganya yang rata-rata orang jawa, beliau tidak merasa terasing menjadi orang batak karena tetangga-tetangganya bisa menerimanya dengan baik.

11. Informan ke sebelas

Nama : Dewi Umur : 22 Tahun Suku : Nias Agama : Islam Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Jl. Karya Jaya, Polonia Kak dewi merupakan warga di Kelurahan Polonia yang berstatus mahasiswi tingkat akhir di perguruan tinggi swasta di Kota Medan. Beliau merupakan perantauan asal nias yang sedang menyiapkan tugas akhirnya sebagai mahasiswi. Kak dewi tinggal di kos-kosan di Kelurahan Polonia dan sudah 4 tahun menjadi bagian dari masyarakat Kelurahan Polonia. Beliau Universitas Sumatera Utara 66 tinggal di situ karena jarak kos-kosnnya dekat dengan kampusnya dan di wilayah kos-kosan tersebut adalah rata-rata orang nias. Awal kedatangannya ke Kelurahan Polonia, beliau memang merasa canggung karena baru datang ke Kota Medan namun beliau punya kerabat keluarga yang juga tinggal di kos tersebut. Untuk beradaptasi beliau tidak mengalami kesulitan karena warga disekitar kosannya sangat membantunya dalam beradaptasi dan baik menerima dirinya sebagai pendatang. Biasanya sepulang kuliah beliau sering duduk-duduk di depan kos-kosannya bertingkat, berinteraksi dengan teman kosnya selain itu juga beliau, duduk-duduk di warung sebelah kosannya yang pemiliknya memilki perbedaan etnis dengannya. Walaupun memiliki perbedaan etnis, kak dewi tidak menutup dirinya untuk berkomunikasi dengan tetangganya tersebut karena dari hasil berinteraksi dapat mengetahui karakter dari etnis tersebut. Selain itu juga beliau sering ikut dalam kegiatan sosial yang di adakan di Kelurahan Polonia dan kak dewi bisa mendapatkan teman yang lebih banyak lagi tidak hanya berteman dengan satu etnis saja.

12. Informan ke dua belas