Interaksi Sosial DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

14 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Interaksi Sosial

Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang berperan saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Menurut Maryati dan Suryawati dalam Yesmil anwar dan adang 2013:194 menyatakan bahwa, Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses setiap orang menjalin kontak dan berkomunikasi dan saling mempengaruhi dalam pikiran maupun tindakan. Sebagai pondasi dengan sebuah tindakan yang didasarkan pada norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Berlangsungnya interaksi sosial dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran dari masing-masing, maka proses sosial pun tidak akan berjalan dengan yang diharapkan dan merupakan bentuk dari proses sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus interaksi sosial. Universitas Sumatera Utara 15

1. Ciri-ciri interaksi sosial

1 Jumlah pelaku dua orang atau lebih. 2 Adanya komunikai antarpelaku dengan menggunakan simbol atau lambang. 3 Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang. 4 Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.

2. Syarat terjadinya interaksi

Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat. Menurut Ibid dalam Soerjono Soekanto 2007:55 seperti syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut. a. Kontak Sosial : Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ Bahasa Latin: bersama-sama dan ‘tango’ Bahasa Latin: menyentuh. Jadi, secara harfiah kontak artinya adalah ‘sama-sama menyentuh’. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan badaniah. Karena seseorang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa Universitas Sumatera Utara 16 dan berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat. Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjdinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu kontak antar individu, kontak antar individu dengan kelompok, dan kontak antar kelompok. b. Komunikasi : berasal dari kata ‘communicare’ Bahasa Latin: berhubungan. Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses. Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung ada kontak belum tentu terjadi komunikasi. Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang. Universitas Sumatera Utara 17

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor berikut a. Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan dan mempengaruhi tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. b. Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. c. Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar. d. Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. e. Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Universitas Sumatera Utara 18 Empati hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. f. Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang berlangsung kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut: a Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagu untuk mencapai tujuan. b Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan. c Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi. d Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi. Universitas Sumatera Utara 19

4. Bentuk-bentuk interaksi

a. asosiatif asosiatif terdiri dari kerjasama coorperation, akomodasi acomodation. kerjasama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiaanya. Proses asosiatif terbagi ke dalam tiga bentuk khusus yakni : 1. Akomodasi yaitu suatu proses dalam hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptas yang menunjuk pada suatu proses dimana makhluk hidup menyesuaikan dirinya lingkungan. 2. Asimilasi yaitu proses sosial dalam taraf lanjut yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-peroeang atau kelompok-kelompok manusia yang meliputi usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. 3. Akulturasi yaitu proses sosial dalam masyarakat yang terdapat unsur kebudayaan baru yang timbul sebagai akibat pergaulan orang-orang ari kelompok sosial lainnya. Universitas Sumatera Utara 20 b. Disasosiatif disasosiatif terdiri dari persaingan competition, dan kontravensi contravention, dan pertentangan conflict. persaingan diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian baik perorangan maupun kelompok manusia dengan cara menarik perhatian publik atay dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Sedangkan kontravensi contravension merupakan proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertikaian. Dalam bentuknya ang murni, kontravensi merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Sikap yang tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi suatu kebencian taoi tidak sampai menjadi pertentangan. Selain itu terdapat pertikain atau pertentangan conflict yang merupakan suatu proses sosial Dimana individu maupun kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuammya denagn jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Universitas Sumatera Utara 21

2.2. Multikultural