35 sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tujuan dari kinerja ini
untuk mengetahui apakah karyawan telah bekerja sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.Apabila karyawan telah memenuhi standar
yang ditetapkan, maka karyawan tersebut berarti memiliki kinerja yang baik, demikian juga sebaliknya.
Menurut Mathis dan Jackson 2002:78 Kinerja performance pada dasarnya adalah apa yang dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang
umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut: 1.
Kuantitas kerja : volume kerja yang dihasilkan diatas kondisi
normal. 2.
Kualitas kerja : kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan
tidak mengabaikan volume pekerjaan. 3.
Pemanfaatan waktu : penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan.
4. Kerjasama
: kemampuan menjalin hubungan dalam kerja. Dari pendapat-pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja
karyawan adalah hasil kumulatif yang dicapai seorang karyawan atas apa yang telah dikorbankan untuk mencapai target pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan sebelumnya.
2.3.2 Jenis-jenis Kinerja Karyawan
Menurut Robbins 2002:155 pengukuran kinerja mempertimbangkan hal- hal sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
36 1. Kuantitas
Jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses dan pelaksanaan kegiatan.
2. Kualitas Mutu yang harus dihasilkan oleh individu baik tidaknya.Pengukuran kualitatif
keluaran mencerminkan pengukuran tingkat kepuasan. 3. Ketepatan Waktu
Sesuai tidaknya dengan waktu yang direncankan atau ditetapkan.Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang
menentukan ketepatan waktu penyelesaian kegiatan atau tugas.
2.3.3 Penilaian Kinerja
Menurut Sofyandi 2008:123 penilaian kinerja adalah penilaian tentang prestasi kerja pegawai dan akuntabilitasnya.Dalam persaingan global perusahaan-
perusahaan menuntut kinerja yang tinggi.Penilaian kinerja pada prinsipnya mencakup baik aspek kualitatif maupun kuantitatif dari pelaksanaan
pekerjaan.Penilaian kinerja berkenaan dengan seberapa baik seseorang melakukan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
Dessler 2006:322 berpendapat
penilaian kinerja merupakan mengevaluasi kinerja karyawan saat ini atau di masa lalu relatif terhadap standart
kinerjanya. Penilaian kinerja juga selalu mengasumsikan bahwa karyawan memahami apa standart kinerja mereka dan penyelia juga memberikan karyawan
umpan balik, pengembangan, dan insentif yang diperlukan untuk membantu orang
Universitas Sumatera Utara
37 yang bersangkutan menghilangkan kinerja yang kurang baik atau melanjutkan
kinerja yang baik. Menurut Moeheriono 2009 : 106, ada empat aspek penilaian kinerja , yaitu :
a. Hasil kerja
Keberhasilan pegawai dalam pelaksanaan kerja output biasanya terukur, seberapa besar yang telah dihasilkan, berapa jumlahnya dan berapa besar
kenaikannya. Misalkan, omset pemasaran, jumlah keuntungan dan total perputaran asset, dan lain-lain.
b. Perilaku
Aspek tindak tanduk pegawai dalam melaksanakan pekerjaan, pelayanan, kesopanan, sikap, dan perilakunya, baik terhadap sesama pegawai maupun
kepada pelanggan. c.
Atribut dan kompetensi Kemahiran dan penguasaan pegawai sesuai tuntutan jabatan, pengetahuan,
ketrampilan dan keahliannya, seperti kepemimpinan, inisiatif dan komitmen. d.
Komparatif Membandingkan hasil kinerja pegawai dengan pegawai lainnya yang
selevel dengan yang bersangkutan, misalnya sesama sales berapa besar omset penjualannya selama satu bulan.
2.3.4 Tujuan Penilaian Kinerja