Pemodelan Struktur Kontrol Partisipasi Massa

89 Tabel 4.4. Rencana Penulangan Flat Slab with Drop Panel Arah Penulangan Memanjang dan Melebar Lajur Jenis Momen Momen kNm tiap m’ A s perlu Ukuran Tulangan Jarak mm Terpasang B ent ang U jung Kolom Negatif Interior 64,44 818,64 D10 95,89 D10-50 Positif 35,90 602,57 D10 130,27 D10-100 Negatif Eksterior 23,93 296,28 D10 264,95 D10-200 Tengah Negatif Interior - Positif 11,97 195,56 D10 401,42 D10-200 Negatif Eksterior 16,11 198,43 D10 395,60 D10-200 B ent ang D al am Kolom Rencana Negatif 44,88 562,97 D10 139,44 D10-100 Rencana Positif 24,16 400,24 D10 196,13 D10-150 Tengah Rencana Negatif 14,96 184,13 D10 426,44 D10-200 Rencana Positif 8,06 131,12 D10 598,67 D10-200

4.6. Pemodelan Struktur

Analisis diperhitungkan dengan mempertimbangkan retak sepanjang komponen struktur. Akibat dari retak ini maka kekakuan Inersia dari tiap-tiap komponen tereduksi sebagai berikut : 1. Untuk komponen pelat I pelat = 0,25 I g 2. Untuk komponen balok I balok = 0,35 I g 3. Untuk komponen kolom I kolom = 0,7 I g Kombinasi Pembebanan yang digunakan untuk Analisis Struktur dengan Program ETABS v9.5.0. : 1 1,4DL; 2 1,2DL + 1,6LL; 3 1,2DL + 1,0LL + 1,0Ex + 0,3Ey; Universitas Sumatera Utara 90 4 1,2DL + 1,0LL + 1,0Ex – 0,3Ey; 5 0,9DL + 1,0Ex + 0,3Ey; 6 0,9DL + 1,0Ex – 0,3Ey; Rekapitulasi hasil analisis struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah menggunakan pelat konvensional dan flat slab with drop panel dengan bantuan Program ETABS v9.5.0 akan ditampilkan pada lampiran. 4.7. Perhitungan Pengaruh dan Volume Beton Struktur Bangunan Gedung SRPMM dengan Pelat Konvensional Gambar 4.10. Output Etabs v9.5.0 Mode 1 T = 1,3347 detik Bangunan Gedung Menggunakan Pelat Konvensional

a. Kontrol Partisipasi Massa

Menurut SNI 03-1726-2012, untuk perhitungan dinamik struktur, partisipasi massa struktur harus mencapai 90 untuk metode respons spektrum. Universitas Sumatera Utara 91 Tabel 4.5. Hasil Dari Modal Participating Mass Ratios Bangunan Gedung Menggunakan Pelat Konvensional Mode Period UX UY UZ SumUX SumUY SumUZ 1 1.334716 69.7387 7.162 69.7387 7.162 2 1.334716 7.162 69.7387 76.9007 76.9007 3 1.183292 76.9007 76.9007 4 0.393445 11.2026 0.1299 88.1034 77.0306 5 0.393445 0.1299 11.2026 88.2332 88.2332 6 0.351638 88.2332 88.2332 7 0.195392 4.768 0.2955 93.0013 88.5287 8 0.195392 0.2955 4.768 93.2968 93.2968 9 0.176438 93.2968 93.2968 10 0.115284 1.9535 0.9487 95.2503 94.2455 11 0.115284 0.9487 1.9535 96.199 96.199 12 0.104808 96.199 96.199 13 0.075961 1.0244 0.7935 97.2234 96.9924 14 0.075961 0.7935 1.0244 98.0168 98.0168 15 0.069341 98.0168 98.0168 16 0.054762 0.1089 1.0387 98.1258 99.0555 17 0.054762 1.0387 0.1089 99.1644 99.1644 18 0.050105 99.1644 99.1644 19 0.043064 0.012 0.6224 99.1765 99.7868 20 0.043064 0.6224 0.012 99.7988 99.7988 21 0.039453 99.7988 99.7988 22 0.037183 0.0366 0.1645 99.8355 99.9634 23 0.037183 0.1645 0.0366 100 100 24 0.034086 100 100 Dari Tabel 4.5. dapat dilihat pada mode ke-8 partisipasi massa bangunan gedung tersebut melebihi 90 maka memenuhi syarat.

b. Berat Seismik Bangunan Gedung dengan Pelat Konvensional Untuk Lantai 8 Atap