Perhitungan Momen Statis Total Distribusi Momen Distribusi Momen Lajur Kolom dan Lajur Tengah Pemeriksaan Kapasitas Pelimpahan Momen Geser pada Tumpuan Kolom Eksterior :

83 2. Masing-masing arah lebih dari tiga bentang dengan panjang bentang bersebelahan sama, dan semua kolom duduk pada sumbunya; 3. 2 w DL = 25,82 = 11,64 kNm’ w LL = 2,50 kNm’…. Ok

1. Perhitungan Momen Statis Total

Beban rencana : = 1,2 + 1,6 = 1,2 5,82 + 1,6 2,5 = 10,984 ′ Untuk arah memanjang dan melebar bangunan adalah sama. 1 = − 2 0,8 2 = 5,2 0,65 l 1 = 0,656.000 = 3.900 mm, gunakan l n1 = 5,2 m = 18 2 1 2 = 18 10,984 6,0 5,2 2 = 220,93

2. Distribusi Momen

Untuk panel bentang dalam : Momen Rencana Negatif, − = 0,65 = 0,65 220,93 = 143,60 Momen Rencana Positif, + = 0,35 = 0,35 220,93 = 77,33 Untuk panel bentang ujung : Momen Negatif Interior, − = 0,70 = 0,70 220,93 = 154,65 Momen Positif, + = 0,52 = 0,52 220,93 = 114,88 Momen Negatif Eksterior, − = 0,26 = 0,70 220,93 = 57,44

3. Distribusi Momen Lajur Kolom dan Lajur Tengah

Pada lajur kolom eksterior tidak ada balok tepi yang mengalami puntir, dengan demikian nilai banding β c = 0, selanjutnya α 1 = 0. Dari Tabel 2.8, 2.9, dan 2.10 , faktor distribusi momen negatif tumpuan eksterior adalah 100, momen positif lapangan 60, dan momen negatif interior 75. Hasil selengkapnyaa dapat dilihat pada Tabel berikut : Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 4.3. Distribusi Momen Flat Slab with Drop Panel Arah Memanjang dan Melebar 2 1 = 1 2 = 6,0 6,0 = 1,0 2 1 = 1 2 = 0 Lajur Bentang Dalam Bentang Ujung Momen Rencana Positif Momen Rencana Negatif Momen Negatif Eksterior Momen Positif Momen Negatif Interior M u kNm +77,33 -143,60 -57,44 +114,88 -154,65 Faktor Distribusi 75 75 100 75 75 Momen Rencana Lajur Kolom kNm 0,75 x 77,33 0,75 x 143,60 1,00 x 57,44 0,75 x 114,88 0,75 x 154,65 57,99 107,70 57,44 86,16 115,99 Momen Rencana Lajur Tengah kNm 77,33 -57,99 143,60 -107,70 57,44 -57,44 114,88 -86,16 154,65 -115,99 19,34 35,90 28,72 38,66

4. Pemeriksaan Kapasitas Pelimpahan Momen Geser pada Tumpuan Kolom Eksterior :

M u pada kolom interior = -154,65 kNm M u pada kolom eksterior = 57,44 kNm V u = 214,11 kN yang bekerja di permukaan kolom Kuat momen nominal M n yang akan dipakai untuk pelimpahan momen geser kolom tepi adalah yang diperoleh berdasarkan nilai : - M u = 57,44 kNm Gaya geser rencana pada kolom tepi dengan memperhitungkan momen interior : = 214,11 − 154,65 − 57,44 6,0 − 0,4 + 0,4 = 195,42 = ∅ = 195,42 0,75 = 260,56 Universitas Sumatera Utara 85 Dengan mengacu pada Gambar 3.10.c, menentukan letak titik berat penampang kritis dengan menggunakan momen statis : = = 2 1 + 2 + 2 = 576.050 2 2 1 + 2 + 2 = 1 + 12 2 2 800 + 800 + 2 205 = [800 + 0,5 205 ] 2 2.810 = 814.506,25 = 814.506,25 2.810 = 289,86 Dimana x adalah jarak titik berat penampang kritis, s = 289,86 – ½205 = 187,36 mm. Gaya geser V u dilimpahkan dari muka kolom ke pusat berat penampang kritis dengan menambahkan momen kolom eksterior M u = 57,44 kNm. Momen eksterior rencana total : = + 12 = 57,44 + 57,440,5187,36 10 −3 = 75,75 Kuat momen tak seimbang minimum yang diperlukan : = ∅ = 75,75 0,8 = 94,68 Kuat momen nominal M n yang dilimpahkan oleh geser : = 1 − 1 1 + 2 3 1 2 Dimana, kolom tepi menggunakan nilai b 1 =c 1 +12d = 800 + 0,5 x 205 = 902,5 mm dan b 2 =c 1 +d = 800 + 205 = 1005 mm. = 1 − 1 1 + 2 3 902,5 1005 = 1 − 1 1 + 0,63 = 0,39 Dengan demikian M nv = 0,39M n = 0,3994,68 = 36,92 kNm Momen inersia sisi penampang kritis yang sejajar dengan arah momen terhadap sumbu melebar bangunan : 1 = 2[112205 902,5 3 + 205902,5 0,5 902,5 − 187,36 2 +112902,5 205 3 ] = 2[12.557.819.800 + 12.883.887.910 + 647.929.193] = 52.179.273.810 4 Universitas Sumatera Utara 86 Momen inersia sisi penampang kritis yang tegak lurus dengan arah momen terhadap sumbu melebar bangunan : 2 = 2 = 800 + 205 205 187,36 2 = 7.232.254.132 4 Momen inersia torsional : = 1 + 2 = 52.179.273.810 + 7.232.254.132 = 59.411.527.942 4 Tegangan geser akibat geser keliling kolom, efek M p : = ∅ − = 195,4210 3 0,75576.050 − 0,39 94,68 187,36 10 6 59.411.527.942 = 0,336 � = = 960.080 576.050 = 1,667 � = 0,336 � Jadi, tebal panel pelat yang ditetapkan dapat digunakan. Merencanakan Penulangan Pelat 1. Penulangan Tambahan Pada Pelat Di Daerah Muka Kolom Momen tak imbang yang dilimpahkan ke kolom dengan lentur : = 1 − = 1 − 0,39 = 0,61 = = 0,61 94,68 = 57,75 Momen dilimpahkan ke lajur selebar [c 2 +21,50h], 2 + 2 1,50 = 800 + 3 230 = 1.490 = − 12 Perkiraan d-12a = 0,90d, maka : 57,7510 6 = A s 4000,90205 A s = 782,52 mm 2 untuk lebar lajur 1.490 mm Pemeriksaan A s : = 782,52400 0,85 25 1.490 = 9,88 57,7510 6 = 400 [205 − 129,88] = 721,66 2 Maka untuk tulangan tambahan ini gunakan batang tulangan D10 berjarak 100 mm, dan dipasang pada lajur kolom selebar 800 mm. Universitas Sumatera Utara 87

2. Penulangan Arah Memanjang Bangunan : Bentang Dalam