Digunakan untuk memindahkan bahan baku dari gudang ke bagian produksi.
2.4.5. Utilitas
Adapun utilitas yang digunakan pada PT. Bandar Bunder, yaitu: 1. Air
Air yang digunakan oleh PT. Bandar Bunder berasal dari 2 sumber yaitu PDAM dan air sumur bor. Air yang berasal dari PDAM digunakan untuk
keperluan minum karyawan tiap harinya dan untuk membersihkan toilet sedangkan air yang berasal dari sumur bor digunakan untuk proses pencucian
produk sendok dan garpu dengan menggunakan mesin mimis. 2. Tenaga Listrik
PT. Bandar Bunder memiliki generator listrik sendiri untuk mengatasi gangguan arus listrik dari PLN. Walaupun sebagian besar kebutuhan listrik
masih dipenuhi dari PLN.
2.4.6. Safety and Fire Protection
PT. Bandar Bunder merupakan suatu perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 untuk mengatur dan
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh karyawannya. Adapun penerapan dari SMK3 di perusahaan PT. Bandar Bunder adalah sebagai berikut :
1. Mensosialisasikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja dimana harus diketahui oleh seluruh karyawan yang bekerja di PT. Bandar Bunder.
Universitas Sumatera Utara
2. Mewajibkan para karyawan yang bekerja di perusahaan untuk selalu menggunakan APD alat pelindung diri. Adapun beberapa APD yang
digunakan yaitu : a. Sarung tangan yang berfungsi untuk melindungi tangan operator dari
tekanan, jepitan mesin-mesin produksi. b. Masker yang berfungsi untuk melindungi karyawan dari bahan kimia
selama di proses pencucian. c. Sepatu pengaman sepatu boot yang berfungsi untuk melindungi kaki
operator dari benda tajam yang mungkin terinjak sewaktu bekerja, kecelakaan yang disebabkan oleh benda berat yang menimpa kaki, dan
tergelincir selama bekerja di lantai produksi. d. Menyediakan alat pemadam kebakaran yaitu fire extinguisher yang
berfungsi untuk menjaga keamanan di lantai produksi. Apabila terjadinya percikan api yang cukup membahayakan maka dapat dilakukan tindakan
pemadaman dengan segera.
2.4.7. Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan PT. Bandar Bunder terdiri dari dua jenis yaitu limbah padat dan limbah cair. Adapun penanganan limbah yang dilakukan oleh
PT. Bandar Bunder sebagai berikut: 1. Limbah padat yang dihasilkan berupa sisa-sisa pemotongan stainless steel.
Limbah ini akan dikumpulkan oleh pihak perusahaan di akhir proses produksi
Universitas Sumatera Utara
dan kemudian dikirimkan ke pihak supplier stainless steel untuk diproduksi ulang menjadi lembaran stainless steel yang baru.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Defenisi Kapasitas
1
Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran
output per satuan waktu. Tetapi kapasitas adalah konsep yang kabur, karena harus dihubungkan dengan sejauh mana suatu peralatan digunakan. Sebagai
contoh, bisa saja ditetapkan sebagai kebijakan untuk bekerja hanya 5 hari seminggu, satu shift dalam sehari, dan produksinya 1000 satuan per minggu.
Dengan dasar ini kita dapat mengatakan bahwa kapasitas normal adalah 1000 satuan output per minggu. Tetapi batas ini dapat ditingkatkan dengan kerja lembur
sehingga batas kapasitas dengan kerja lembur menjadi 1150 satuan. Dengan menambah shift kedua, kapasitas dapat ditingkatkan lebih lanjut menjadi 1800
satuan per minggu.
Dalam kaitannya dengan definisi di atas maka perencanaan kapasitas berusaha untuk mengintegrasikan faktor-faktor produksi untuk meminimisasi
ongkos fasilitas produksi. Dengan kata lain, keputusan-keputusan yang menyangkut kapasitas produksi harus mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis
fasilitas produksi tersebut.
1
Buffa, Elwood S. Manajemen ProduksiOperasi Modern. Jakarta: Erlangga, 1983. hal.121.
Universitas Sumatera Utara