6. Tetapkan rating factor operator. Rating factor ini ditetapkan untuk setiap elemen kerja yang ada dan hanya ditujukan untuk performansi operator. Untuk
elemen kerja yang sepenuhnya dilakukan oleh mesin maka performansi dianggap normal 100.
7. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performansi kerja yang ditunjukkan oleh operator tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu kerja normal.
8. Tetapkan waktu longgar allowance time guna memberikan fleksibilitas. Waktu longgar yang diberikan ini guna menghadapi kondisi-kondisi seperti
kebutuhan yang bersifat personal, kelelahan, dan keterlambatan material. 9. Tetapkan waktu kerja baku standard time yaitu jumlah total antara waktu
normal dan waktu longgar.
3.2.2. Pengujian Keseragaman Data
4
Selama melakukan pengukuran, operator mungkin mendapatkan data yang tidak seragam. Untuk itu digunakan alat yang dapat mendeteksinya yaitu peta
kendali. Batas kendali dibentuk dari data yang merupakan batas yang menentukan seragam tidaknya data. Data dikatakan seragam jika berada dalam batas control
dan data dikatakan tidak seragam jika berada diluar batas control. Rumus untuk menghitung keseragaman data dengan tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan
95 adalah :
4
Sutalaksana, Iftikar Z., dkk. Teknik Perancangan Sistem Kerja .Bandung: ITB, 2005. hal. 131 –
134.
Universitas Sumatera Utara
dimana: : waktu rata-rata
: simpangan baku : Batas Kontrol Atas
: Batas Kontrol Bawah
3.2.3. Pengujian Kecukupan Data
Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil dari penelitian lapangan telah mencukupi untuk digunakan dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada. Rumus untuk mengetahui berapa jumlah pengamatan pengukuran yang sebaiknya digunakan adalah :
2 2
2
.
X X
X N
s z
N
dimana: X = waktu pengamatan dari setiap elemen kerja untuk masing-masing siklus
yang diukur z = angka deviasi standard untuk t yang besarnya tergantung pada tingkat
keyakinan yang diambil, dimana :
Universitas Sumatera Utara
1. 90 confidence level : z = 1,65 2. 95 confidence level : z = 2,00
3. 99,7 confidence level : z = 3,00 s = derajat dari data t yang dikehendaki, yang menunjukkan maksimum
prosentasi penyimpangan yang bisa diterima dan nilai t yang sebenarnya. Nilai ks dikenal sebagai Confidence-Precision Ratio dari time study yang
dilaksanakan. N = jumlah pengamatanpengukuran awal yang telah dilakukan untuk elemen
kegiatan tertentu yang dipilih. N’ = jumlah siklus pengamatanpengukuran yang seharusnya dilaksanakan agar
dapat diperoleh presentase kesalahan error minimum dalam mengestimasi t yaitu sebesar S.
Apabila N’ N maka diperlukan pengukuran tambahan hingga memenuhi jumlah yang diperlukan. Apabila N’ N maka data pengukuran pendahuluan
sudah mencukupi.
3.2.4. Rating Factor