Analisa Karakteristik Penyerapan Aggregat

72

4.2.3. Analisa Karakteristik Penyerapan Aggregat

Gambar 4.11 Grafik Penyerapan Aggregat Lapisan Pondasi Dilihat dari Gambar 4.11 untuk penyerapan aggregat lapisan pondasi, batas nilai penyerapan yang diizinkan oleh spesifikasi adalah 3. Untuk penyerapan aggregat PT. Rapi Arjasa adalah 0,6. Untuk penyerapan aggregat PT. Karya Murni Perkasa adalah 0,7 dan penyerapan Aggregat PT. Adhi Karya adalah 1,1. Aggregat PT. Rapi Arjasa adalah batuan basalt yang memiliki rongga pori yang kecil sehingga penyerapan aggregat kasar tersebut kecil. Sedangkan aggregat PT. Karya Murni Perkasa adalah batuan andesit yang memiliki rongga pori yang cukup banyak tetapi penyerapan aggregat kasar tersebut kecil dikarenakan pori- pori di permukaannya tidak menyerap banyak air. Sedangkan aggregat PT. Adhi Karya adalah batuan dasit yang memiliki rongga pori yang banyak sehingga penyerapan aggregat kasar tersebut sedikit besar tetapi masih memenuhi spesifikasi. 1,1 0,6 0,7 5,25 2,19 2,01 1,69 2,54 1,034 1,55 1,251 2 4 6 Aggregat Adhi karya Aggregat Rapi Arjasa Aggregat Karya Murni Perkasa Aggregat Bali Aggregat Kalimantan Aggregat Pacitan Aggregat Pandaan Aggregat Bandung Aggregat Pilolalenga Aggregat Tangkobu Aggregat Molintogopu Universitas Sumatera Utara 73 Aggregat ketiga AMP tersebut memenuhi spesifikasi penyerapan aggregat sehingga baik digunakan untuk lapisan pondasi jalan. Semakin sedikit penyerapan aggregat maka lebih baik karena rongga di dalam aggregat semakin sedikit sehingga penyerapan air semakin sedikit dan membuat aggregat menjadi semakin awet. Untuk penyerapan aggregat lapisan permukaan akan dijelaskan pada gambar dibawah ini : Gambar 4.12 Grafik Penyerapan Aggregat Lapisan Permukaan Dilihat dari Gambar 4.12 untuk penyerapan aggregat lapisan permukaan, batas nilai penyerapan yang diizinkan oleh spesifikasi adalah 3. Untuk penyerapan aggregat PT. Rapi Arjasa adalah 0,5. Untuk penyerapan aggregat PT. Karya Murni Perkasa adalah 1,1 dan penyerapan Aggregat PT. Adhi Karya 1,8 0,5 1,1 5,98 2,19 3,2 1,14 1,585 1,52 1,818 0,813 1,261 0,52 4,16 1,1 0,64 2,13 1 2 3 4 5 6 Aggregat Adhi karya Aggregat Rapi Arjasa Aggregat Karya Murni Perkasa Aggregat Bali Aggregat Kalimantan Aggregat Pacitan Aggregat Pandaan Aggregat Pilolalenga Aggregat Tangkobu Aggregat Molintogopu Aggregat Rikit Gaib Gayo lues Aggregat Cot Girek Aceh Utara Aggregat Mackinak,MI Aggregat Monroe,MI Aggregat Kent,MI Aggregat Schoolcraft,MI Aggregat Arenac,MI Universitas Sumatera Utara 74 adalah 1,8. Semakin sedikit penyerapan aggregat maka lebih baik karena rongga di dalam aggregat semakin sedikit sehingga penyerapan air semakin sedikit dan membuat aggregat menjadi semakin awet. Aggregat PT. Rapi Arjasa adalah batuan basalt yang memiliki rongga pori yang kecil sehingga penyerapan aggregat kasar tersebut kecil. Sedangkan aggregat PT. Karya Murni Perkasa adalah batuan andesit yang memiliki rongga pori yang cukup banyak tetapi penyerapan aggregat kasar tersebut kecil dikarenakan pori- pori di permukaannya tidak menyerap banyak air. Sedangkan aggregat PT. Adhi Karya adalah batuan dasit yang memiliki rongga pori yang banyak sehingga penyerapan aggregat kasar tersebut sedikit besar tetapi masih memenuhi spesifikasi. Aggregat ketiga AMP tersebut memenuhi spesifikasi penyerapan aggregat sehingga baik digunakan untuk lapisan permukaan jalan. Universitas Sumatera Utara 75

4.2.4. Analisa Karakteristik KeausanAbrasi Aggregat