Pengujian Penyerapan Aggregat Pengujian KeausanAbrasi Aggregat Pengujian Kelekatan Aggregat terhadap Aspal

43 Gambar 3.4 Dunnagan Test Set 5. Dihamparkan sebentar di dalam pan agar aggregat menjadi SSD atau kering permukaan 6. Setelah dirasa SSD, aggregat ditimbang dengan timbangan lalu dihitung dan dicatat Berat Contoh SSD aggregat B. 7. Setelah dicatat, aggregat dimasukkan ke dalam oven bersuhu ±160 C dan dikeringkan selama 18-24 jam. 8. Setelah dioven, aggregat ditimbang dan dicatat hasilnya agar diketahui Berat Contoh Kering Oven A. 9. Analisa dan dihitung Berat Jenis Kering, Berat Jenis SSD, dan Berat Jenis Jenuh menggunakan rumus persamaannya.

3.4.3 Pengujian Penyerapan Aggregat

Pengujian berat jenis menggunakan SNI 1969-2008 dengan acuan AASHTO T85-891 2004. Prosedur pelaksanaan Pengujian Penyerapan Aggregat adalah sama dengan prosedur Pengujian Berat Jenis Aggregat. Yang membedakannya adalah pada perhitungannya. Universitas Sumatera Utara 44

3.4.4 Pengujian KeausanAbrasi Aggregat

Pengujian Abrasi menggunakan Mesin Los Angeles dengan menggunakan SNI 2417-2008 dengan acuan AASHTO T96-02 2006. Prosedur Pengujian KeausanAbrasi Aggregat : 1. Aggregat diayak dan ditimbang sehingga mendapat berat per ayakan Gradasi A. Ayakan 1”, 34, 12, dan 38” 1250 gram 2. Dicuci hingga bersih menggunakan air yang mengalir sehingga tidak ada debu yang menempel. 3. Di oven selama 24 jam agar aggregat kering dan bebas air. 4. Ditimbang ulang menggunakan timbangan hingga berat tiap ayakan sudah pas 1250 gram. 5. Masukkan sampel ke dalam Mesin Los Angeles. 6. Masukkan Bola Baja 12 buah dan diatur perputaran alatnya sebanyak 500 putaran. 7. Setelah 500 putaran, sampel diambil dan diayak kembali pada ayakan No. 12. 8. Timbang sampel yang tertahan pada ayakan No. 12 menggunakan timbangan dan di catat berapa besar berat yang hilang.

3.4.5 Pengujian Kelekatan Aggregat terhadap Aspal

Pengujian kelekatan aggregat menggunakan SNI 2439-2011 dengan mengacu kepada peraturan AASHTO T 182-84 2002. Prosedur Pengujian Kelekatan Aggregat terhadap Aspal : 1. Aggregat diayak dan dicuci menggunakan air bersih yang mengalir seberat 100 gram. Universitas Sumatera Utara 45 2. Siapkan aspal cair pen 6070 seberat 5 gram. 3. Oven aggregat dan aspal ditempat yang terpisah pada suhu ±160 C selama 4-5 jam. 4. Panaskan Pan hingga mencapai suhu 160 C. Untuk mengukur temperaturnya digunakan thermometer. 5. Masukkan aggregat dan aspal bersamaan dan diaduk hingga tercampur merata. 6. Dinginkan sampel 10 –15 menit hingga mencapai suhu ruangan. 7. Rendam sampel didalam air suling hingga tertutup seluruh permukaan sampel dan tergenang di dalam air. 8. Diamkan selama 4-5 jam lalu amati sampel apakah aspal terkelupas dari aggregat atau tidak dan dicatat hasil pengamatannya. Gambar 3.5 Contoh Sampel Pengujian Kelekatan Aggregat terhadap Aspal

3.4.6 Pengujian Indeks Kelonjongan dan Kepipihan Aggregat