Berat Jenis Aggregat Karakteristik Spesifikasi Aggregat

19 Dibawah ini akan ditampilkan syarat gradasi yang digunakan dalam perencanaan perkerasan jalan raya : Tabel 2.5 Gradasi Lapisan Pondasi Aggregat Ukuran Ayakan Persen Berat yang Lolos ASTM mm Kelas A Kelas B Kelas S 2” 50 – 100 - 1 ½” 37,5 100 88 – 95 100 1 25 79 – 85 70 – 85 89 - 100 38” 9,5 44 – 58 30 – 65 55 – 90 No.4 4,75 29 – 44 25 – 55 40 – 75 No.10 2 17 – 30 15 – 40 26 – 59 No.40 0,425 7 – 17 8 – 20 12 – 33 No.200 0,0075 2 – 8 2 – 8 4 – 22 Sumber : Bina Marga 2010 Revisi 2 Tabel 2.6 Gradasi Lapisan Permukaan Jalan Tanpa Penutup Aspal Ukuran Ayakan Persen Berat yang Lolos ASTM mm 34” 19 100 No. 4 4,75 51-74 No. 40 0,425 18-36 N0. 200 0,075 10-22 Sumber : Bina Marga 2010 Revisi 2

2.4.2 Berat Jenis Aggregat

Tujuan penelitian berat jenis aggregat adalah untuk mengkalkulasi volume yang terisi oleh aggregat dalam berbagai macam campuran yang terkandung di dalam aggregat. Menurut SNI 1969-2008, berat jenis adalah perbandingan antara berat dari satuan volume dari suatu material terhadap berat air dengan volume yang sama pada temperatur yang ditentukan. Nilai-nilainya adalah tanpa dimensi. Menurut Wright dan Dixon 2004 berat jenis adalah rasio massa benda dengan volume Universitas Sumatera Utara 20 yang sama dari air yang disuling pada temperatur tertentu. Sedangkan menurut Atkins 1983 berat jenis adalah perbandingan berat sejumlah volume aggregat tanpa mengandung rongga udara terhadap air pada volume yang sama. Pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari aggregat kasar. Pengujian dilakukan terhadap aggregat kasar, yaitu yang tertahan oleh saringan berdiameter 4,75 mm saringan no. 4; hasil pengujian ini dapat digunakan dalam pekerjaan : I. Penyelidikan Quarry Aggregat II. Perencanaan campuran dan pengendalian mutu perkerasan jalan Untuk perhitungan, persamaan yang digunakan adalah : a Berat Jenis Curah Kering Bulk Berat Jenis Curah Kering = Dimana : A : adalah berat benda uji kering oven gram. B : adalah berat benda uji kondisi jenuh kering permukaan di udara gram C : adalah berat benda uji di dalam air gram. Berat jenis curah kering ialah perbandingan antara berat aggregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi aggregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25 o C Universitas Sumatera Utara 21 b Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan SSD. Berat Jenis Curah Jenuh Kering Permukaan = Dimana : B : adalah berat benda uji kondisi jenuh kering permukaan di udara gram C : adalah berat benda uji di dalam air gram. Berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara berat aggregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi aggregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25 o C. c Berat Jenis Semu Apparent Berat jenis semu = Dimana : A : adalah berat benda uji kering oven gram. C : adalah berat benda uji di dalam air gram. Berat jenis semu ialah perbandingan antara berat aggregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi aggregat dalam keadaan keringtanpa kandungan air pada suhu 25 o C. Adapun langkah kerja pengujian ini adalah : 1. Keringkan contoh uji dengan temperatur 110±5 C, dingin kan pada temperatur kamar selama satu hingga tiga jam dengan ukuran maksimum nominal 37,5 mm. Sesudah itu rendam aggregat didalam air pada temperatur kamar selama 24±4 jam. Universitas Sumatera Utara 22 2. Pindahkan contoh uji dari dalam air dan gulingkan pada suatu lembaran penyerap air sampai semua lapisan air yang terlihat hilang. Kerjakan hati-hati untuk menghindari penguapan air dari pori-pori aggregat dalam mencapai kondisi jenih kering permukaan. Tentukan nilainya. 3. Setelah ditentukan beratnya, segera tempatkan contoh uji di dalam wadah lalu tentukan beratnya di dalam air yang mempunyai kerapatan 997±2 kgm 3 pada temperatur 23±2 C. 4. Keringkan contoh uji tersebut sampai berat tetap pada temperatur 110±5 C, dinginkan pada temperatur kamar selama satu sampai tiga jam, atau sampai aggregat telah dingin pada suatu temperatur 50 C kemudian tentukan beratnya. Untuk spesifikasi berat jenis, di dalam SNI 1969-2008 menjelaskan bahwa nilai dari berat jenis curah kering, nilai berat jenis jenuh kering permukaan SSD dan nilai berat jenis semu minimal 2,5.

2.4.3 Penyerapan Aggregat