41
Gambar 3.3 Lokasi AMP PT. Karya Murni Perkasa
terletak pada JL. Pertahanan Dusun II Desa Patumbak II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang 3°2852.18U 98°4230.38T
3.3 Tahap Persiapan Penelitian
Pengambilan sampel aggregat menggunakan peraturan SNI 03-6889-2002 dimana, aggregat yang diambil untuk setiap AMP, masing-masing terdiri dari 2
sampel, yaitu sampel aggregat Lapisan Pondasi digunakan batu 1½” sebanyak ±75
Kg dan sampel aggregat Lapisan Permukaan digunakan batu ¾” sebanyak ±50
Kg. Aggregat diambil berdasarkan ketentuan tertentu dimana sampel harus memenuhi semua aggregat yang ada di dalam AMP.
3.4 Tahap Pengujian Aggregat
3.4.1 Pemeriksaan Gradasi Aggregat
Pemeriksaan gradasi menggunakan SNI 03-1968-1990 dengan mengacu kepada AASHTO T27-06. Pemeriksaan ini dilakukan pada aggregat kasar Lapisan
Pondasi 1 sampel tiap AMP dan aggregat Lapisan Permukaan 1 sampel tiap AMP. Prosedur Pemeriksaan Aggregat Lapisan Pondasi :
Universitas Sumatera Utara
42
1. Aggregat ditimbang menggunakan timbangan seberat 16000 gram. 2. Aggregat di ayak menggunakan analisa saringan dimulai dari ayakan
2”, 112”, 1”, 34, 12, 38”, dan 4. 3. Dicatat hasil ayakan yang tertahan dan dianalisa.
Prosedur Pemeriksaan Aggregat Lapisan Permukaan : 1. Aggregat ditimbang menggunakan timbangan seberat 11000 gram.
2. Aggregat diayak menggunakan analisa saringan dimulai dari ayakan 34, 12, 38”, 4, 8, 10, dan 16.
3. Dicatat hasil ayakan yang tertahan dan dianalisa.
3.4.2 Pengujian Berat Jenis Aggregat
Pengujian berat jenis menggunakan SNI 1969-2008 dengan acuan AASHTO T85-891 2004. Pengujian ini terdiri atas Berat Contoh Kering Oven
A, Berat Contoh Kering Permukaan SSD B dan Berat Contoh di Dalam Air C. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui Berat Jenis Kering, Berat Jenis
SSD, dan Berat Jenis Jenuh aggregat kasar. Terdiri dari 2 sampel dimana 1 sampel aggregat Lapisan Pondasi untuk setiap AMP dan 1 Sampel aggregat Lapisan
Permukaan untuk setiap AMP. Untuk kedua sampel tersebut, prosedur Pengujian Berat Jenis Aggregat adalah sebagai berikut :
1. Aggregat ditimbang menggunakan timbangan seberat ±5000 gram. 2. Aggregat di cuci menggunakan air yang mengalir hingga bersih dan
terhindar dari debu. 3. Aggregat direndam di dalam ember selama 24±4 jam.
4. Ditimbang berat aggregatnya menggunakan alat Dunnagan Test Set agar dapat dihitung dan dicatat Berat Contoh di Dalam Air C.
Universitas Sumatera Utara
43
Gambar 3.4 Dunnagan Test Set 5. Dihamparkan sebentar di dalam pan agar aggregat menjadi SSD atau
kering permukaan 6. Setelah dirasa SSD, aggregat ditimbang dengan timbangan lalu dihitung
dan dicatat Berat Contoh SSD aggregat B. 7. Setelah dicatat, aggregat dimasukkan ke dalam oven bersuhu ±160
C dan dikeringkan selama 18-24 jam.
8. Setelah dioven, aggregat ditimbang dan dicatat hasilnya agar diketahui Berat Contoh Kering Oven A.
9. Analisa dan dihitung Berat Jenis Kering, Berat Jenis SSD, dan Berat Jenis Jenuh menggunakan rumus persamaannya.
3.4.3 Pengujian Penyerapan Aggregat