26
terganggu; di bagian dalam silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 89 mm 3,5 inci.
Gambar 2.7 Mesin Los Angeles Prosedur perhitungan pengujian ini dapat digunakan persamaan :
Keausan =
x 100
Dimana : a : adalah berat benda uji semula, dinyatakan dalam gram.
b : adalah berat benda uji tertahan No. 12 1,70 mm, dinyatakan dalam gram.
2.4.5 Kelekatan Aggregat terhadap Aspal
Jika suatu lantai jalan harus kuat dan tahan lama, bahan pengikat harus melekat kuat pada partikel-partikel aggregat. Jika bahan pengikat terpisah atau
mengupas dari aggregat, lantai jalan dapat berdisintegrasi karena lalu lintas. Sering kali permukaan lantai menjadi berlubang, seperti aggregat yang didorong
lepas oleh ban-ban kendaraan. Lebih lanjut, jika campuran pengerasan jalan mengembang, interlock dan gesekan dalam dihancurkan akibatnya stabilitas jalan
akan hilang Oglesby dan Hicks, 1982.
Universitas Sumatera Utara
27
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan di atas, maka dilakukanlah pengujian ini. Pengujian ini melihat karakteristik dari aggregat terhadap
kelekatannya dengan aspal. Salah satu karakteristik yang dapat ditinjau dari pengujian ini adalah adhesi dari aggregat. Menurut Garber dan Hoel 2002 aspal
yang melapisi seluruh permukaan aggregat tidak boleh terdegradasi terhadap air dan ini merupakan sifat adhesi.
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui dilapangan apakah aspal yang digunakan benar-benar murni aspal pen 6070 atau sudah dicampur dengan
kerosin atau solar. Menurut SNI 2439-2011 tata cara pengujiannya adalah aggregat yang
telah dipilih dan disiapkan dilapisi dengan aspal pada temperatur yang telah ditentukan, sesuai dengan kelas aspal yang digunakan. Bila digunakan aspal cair,
aggregat yang diselimuti aspal dibiarkan pada temperatur 60 C. Bila digunakan
aspal emulsi, aggregat yang diselimuti aspal dibiarkan pada temperatur 135 C.
Setelah penyelimutan, bila digunakan aspal semi padat, atau setelah mengikat untuk aspal cair, aspal emulsi, aggregat yang terselimuti direndam dalam air
suling selama 16 jam sampai dengan 18 jam. Pada akhir periode perendaman dilihat secara visual dengan nilai dibawah 95 atau diatas 95
.
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 2.8 Contoh Pengujian Kelekatan Aggregat terhadap Aspal.
2.4.6 Indeks Kepipihan dan Kelonjongan Aggregat