ANALISIS DATA Kewenangan Penandatanganan Perijinan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Kota Medan

109

BAB V ANALISIS DATA

Untuk menganalisis strategi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Pemerintah Kota Medan dalam meningkatkan kualitas pelayanan perijinan, penulis menggunakan teori implementasi yang dikemukakan oleh Edwards III. Dalam pandangan Edwards III, implementasi dipengaruhi oleh 4 empat variabel yang saling berhubungan satu sama lain. Keempat variabel tersebut adalah komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Dengan menganalisis strategi menggunakan teori implementasi Edwards III, maka akan dihasilkan suatu gambaran mengenai apakah strategi yang sudah dirumuskan dan dilaksanakan oleh BPPT Kota Medan mampu untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan perijinan yang diselenggarakan. Dengan menggunakan teori implementasi, maka dapat dihasilkan suatu analisa mengenai berbagai rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk mengeksekusi strategi-strategi yang telah dirumuskan. Pelayanan perijinan terpadu di BPPT Kota Medan sudah diselenggarakan sejak tahun 2009 bersamaan dengan didirikannya Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Kota Medan. Berbagai strategi telah dirumuskan oleh BPPT Kota Medan guna meningkatkan kualitas pelayanan perijinan yang diselenggarakannya. Strategi yang sudah dirumuskan juga telah diimplementasikan ke dalam berbagai program kerja dan kegiatan. Namun, pada tahap pengimplementasian strategi, terdapat beberapa kendala yang sedikit banyak Universitas Sumatera Utara 110 memberikan pengaruh bagi BPPT Kota Medan selaku implementor strategi, baik kendala yang berasal dari lingkungan internal maupun eksternal. Berdasarkan apa yang telah dikemukakan oleh penulis diatas bahwa dalam penelitian ini penulis melakukan analisis terhadap strategi BPPT Kota Medan dengan menggunakan teori implementasi Edwards III, maka kegiatan analisis dilakukan dengan berpedoman pada keempat variabel implementasi yang menghasilkan suatu analisa mengenai komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi yang terdapat di BPPT Kota Medan.

A. Komunikasi

Komunikasi yang efektif antara pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan, dan kelompok sasaran akan mempermudah pencapaian tujuan dari implementasi kebijakan. Komunikasi meliputi transmisi, kejelasan informasi, dan konsistensi informasi. Dalam melihat keberhasilan komunikasi dalam proses implementasi, transmisi mengukurnya berdasarkan penyaluran komunikasi yang terjalin antara pembuat kebijakan kepada implementor kebijakan. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kejelasan informasi yang disampaikan oleh pembuat kebijakan agar implementor dapat memiliki pengetahuan tentang tahap-tahap pelaksanaan kebijakan. Selain itu, hal ketiga yang sangat dibutuhkan adalah konsistensi informasi yang disampaikan oleh pembuat kebijakan. Artinya, ketepatan pembuat kebijakan dalam menyampaikan informasi secara benar dan akurat kepada implementor kebijakan. Universitas Sumatera Utara