Sumber Daya Implementasi Strategi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perijinan

114 diharapkan mampu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Medan tentang arti pentingnya suatu ijin bagi usaha maupun kegiatan yang mereka miliki. Pelaksanaan strategi sosialisasi terbukti cukup mampu meningkatkan kualitas pelayanan perijinan yang diselenggarakan BPPT Kota Medan, dimana hal tersebut mampu meningkatkan respon masyarakat Kota Medan terhadap pelayanan perijinan yang diselenggarakan oleh BPPT Kota Medan yang terlihat dari semakin banyaknya masyarakat Kota Medan yang telah datang ke BPPT Kota Medan untuk mengurus perijinan. Strategi sosialisasi yang dilaksanakan BPPT Kota Medan berjalan dengan cukup baik karena dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti penyediaan tenaga Customer Service sebagai tempat pengaduan langsung bagi masyarakat yang sedang megurus perijinan di BPPT Kota Medan, adanya brosur dan buku panduan yang berisikan prosedur dan syarat-syarat mengenai perijinan yang ditangani BPPT Kota Medan, dan tersedianya website sebagai laman resmi dari BPPT Kota Medan guna memudahkan seluruh masyarakat Kota Medan untuk dapat mengakses informasi mengenai pelayanan perijinan yang diselenggarakan oleh BPPT Kota Medan.

B. Sumber Daya

Implementasi kebijakan sangat membutuhkan dukungan sumberdaya manusia yang berkompetensi dan sumberdaya finansial, dimana kedua hal tersebut akan menjaga kelancaran saat suatu kebijakan diimplementasikan. Dalam implementasi kebijakan, sumber daya merupakan faktor penting karena menjaga agar kebijakan tersebut dapat berjalan secara efektif. Walaupun isi kebijakan telah Universitas Sumatera Utara 115 dikomunikasikan secara jelas dan tepat, namun apabila implementor masih memiliki kekurangan dari segi sumber daya, maka kebijakan tidak akan bisa terlaksana dengan efektif. Komponen sumberdaya ini meliputi jumlah staf, keahlian dari para pelaksana, informasi yang relevan dan cukup untuk mengimplementasikan kebijakan dan pemenuhan sumber-sumber terkait dalam pelaksanaan program, adanya kewenangan yang menjamin bahwa program dapat diarahkan kepada sebagaimana yamg diharapkan, serta adanya fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat dipakai untuk melakukan kegiatan program seperti dana, sarana, dan prasarana. Berdasarkan data hasil wawancara dengan Kepala BPPT Kota Medan Bapak Ir.Wiriya Alrahman, MM yang membahas mengenai sumberdaya yang dimiliki BPPT Kota Medan dalam pelaksanaan strategi menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang dibutuhkan BPPT Kota Medan telah terpenuhi dimana kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di BPPT Kota Medan sesuai dengan SOP Standard Operating Procedures yang berlaku. Sehingga BPPT Kota Medan tidak menetapkan ketentuan bagi para pegawainya agar memiliki latar belakang pendidikan yang benar-benar sesuai untuk menangani bidang pelayanan perijinan. Namun, yang menjadi masalah adalah BPPT Kota memiliki personil dengan jumlah yang sangat terbatas untuk bekerja didalam tim teknis, sehingga BPPT Kota Medan sangat bergantung pada bantuan personil dari SKPD terkait untuk dapat memenuhi kebutuhan tim teknis. Implementasi kebijakan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan agar Universitas Sumatera Utara 116 pada akhirnya segala hal yang menjadi tujuan dan sasaran dapat tercapai secara maksimal. Dalam hal sumber daya manusia, hal yang menjadi sorotan utama adalah kualitas dan kuantitas implementor dalam mengimplementasikan suatu kebijakan. Dari segi kualitas, sumber daya manusia dinilai berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh implementor. Sedangkan kuantitas menentukan sumber daya manusia berdasarkan pada jumlah implementor dalam pelaksanaan kebijakan. Sumber daya implementor dalam segi kualitas sangat berkaitan erat dengan pendidikan dan pengalaman, dikarenakan kemampuan dan keterampilan pada dasarnya diperoleh melalui pendidikan yang ditempuh dan pengalaman yang pernah dilalui. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan perijinan secara maksimal, BPPT Kota Medan seharusnya memiliki tenaga kerja yang berkemampuan dan terampil didalam bidang pelayanan perijinan. Hal ini dimaksudkan agar masalah perijinan yang begitu kompleks dapat ditangani oleh orang-orang yang ahli dibidangnya sehingga akan memberikan hasil yang maksimal. Selama 5 tahun terakhir, BPPT Kota Medan memang telah menjalankan beberapa strategi guna meningkatkan kualitas pelayanan perijinan bagi masyarakat Kota Medan. Strategi dijalankan oleh para pegawai BPPT Kota Medan yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda yang mana diantara mereka masih banyak yang berasal dari latar belakang pendidikan yang jauh dari ruang lingkup pelayanan masyarakat dalam hal perijinan. Pelaksanaan strategi di BPPT Kota Medan tetap berjalan dengan lancar meskipun para pegawai berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Universitas Sumatera Utara 117 Untuk meningkatkan sumber daya dari segi kualitas, para pegawai BPPT Kota Medan aktif mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan diklat yang diselenggarakan oleh Pemerintah. BPPT Kota Medan selalu mengikutsertakan para pegawainya secara bergantian untuk mengikuti kegiatan diklat yang bertujuan agar para pegawai BPPT Kota Medan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang semakin baik dalam melaksanakan pelayanan perijinan bagi masyarakat Kota Medan. Kegiatan diklat memang cukup membantu para aparatur pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas dirinya masing-masing. Namun, jika kesempatan diklat tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya maka peningkatan kualitas dari aparatur tidak akan terpenuhi. Dalam konteks mengimplementasikan strategi dibutuhkan tenaga-tenaga implementor dengan kapabilitas yang baik, tujuannya agar strategi yang sudah diciptakan sedemikian rupa dapat terlaksana secara maksimal dan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Mengenai masalah keterbatasan jumlah personil yang bekerja sebagai tim teknis di BPPT Kota Medan, dalam hal ini BPPT Kota Medan seharusnya dapat melepaskan ketergantungan terhadap SKPD terkait untuk memenuhi kebutuhan personil didalam tim teknis. Jika dilihat dari susunan kepegawaian di BPPT Kota Medan, 4 empat bidang pelayanan perijinan yang ada di BPPT Kota Medan masing-masing memiliki tim teknis tersendiri dengan jumlah personil yang dapat dikatakan sangat cukup, namun jumlah personilnya berbeda-beda untuk tiap bidang. Berdasarkan data tersebut sebenarnya yang menjadi inti masalah dari Universitas Sumatera Utara 118 keterbatasan personil tim teknis adalah tidak meratanya pembagian personil tim teknis untuk tiap bidang pelayanan perijinan di BPPT Kota Medan. Dari data yang diperoleh penulis, personil yang bekerja di bidang pelayanan perijinan I ada 13 orang, bidang pelayanan perijinan II ada sebanyak 16 orang, bidang pelayanan perijinan III 13 orang, dan bidang pelayanan perijinan IV hanya berjumlah 7 orang. BPPT Kota Medan sebenarnya dapat mengatasi kekurangan personil tim teknis dengan memanfaatkan personil tim teknis yang ada dan menempatkan mereka dengan jumlah yang sama untuk tiap bidang pelayanan perijinan. Urusan yang ditangani tiap bidang pelayanan perijinan memang berbeda-beda, namun akan lebih baik jika tim teknis yang bekerja untuk bidang-bidang tersebut jumlahnya cukup dan merata, agar penanganan urusan tiap bidang dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat dan strategi yang dimiliki dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Disamping itu, untuk lebih meningkatkan kinerja BPPT Kota Medan dalam melayani perijinan, BPPT Kota Medan dapat melakukan penambahan tenaga kerja dengan kriteria yang sesuai untuk melayani masyarakat di bidang perijinan dan menempatkannya di bidang- bidang yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Apabila tenaga implementor telah terpenuhi baik dari segi kualitas maupun kuantitas, maka strategi yang dimiliki oleh BPPT Kota Medan akan dapat terlaksana dengan lebih baik lagi dan mampu menghasilkan suatu pelayanan yang benar-benar berkualitas. Dalam mengimplementasikan suatu kebijakan dibutuhkan sumber daya informasi yakni berupa kepatuhan yang tinggi dari para implementor untuk Universitas Sumatera Utara 119 mampu melaksanakan kebijakan dengan berpedoman pada peraturan dan prosedur yang berlaku. Ada 2 dua bentuk sumberdaya informasi yaitu informasi mengenai prosedur pelaksanaan suatu kebijakanprogram dan kepatuhan implementor pada peraturan yang mendasari pelaksanaan suatu kebijakan. Seperti yang telah diuraikan pada bagian analisis mengenai komunikasi diatas bahwa, strategi yang telah disusun guna meningkatkan pelayanan perijinan di BPPT Kota Medan dikomunikasikan secara langsung kepada seluruh pegawai melalui Kepala Bidang dan Kepala Bagian. Dalam proses penyaluran informasi inilah disampaikan berbagai informasi yang menyangkut strategi yang akan dilaksanakan di BPPT Kota Medan beserta prosedur pelaksanaan strategi untuk tiap bidang dan bagian di BPPT Kota Medan. Dari informasi yang diperoleh penulis, mengatakan bahwa seluruh pegawai BPPT Kota Medan melaksanakan segala bentuk kegiatan pelayanan perijinan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas-asas dalam penyelenggaraan perijinan. Hal tersebut memang benar adanya yang dapat dilihat dari terlaksananya berbagai program dan kegiatan di BPPT Kota Medan sebagai bentuk dari implementasi strategi dalam meningkatkan kualitas pelayanan perijinan. Hal ini juga didukung oleh komentar positif dari masyarakat yang menerima pelayanan dari BPPT Kota Medan, dimana mereka merasa puas dengan kinerja BPPT Kota Medan. Disisi lain, BPPT Kota Medan belum pernah melakukan penyimpangan selama melakukan pelayanan kepada masyarakat dan tidak memiliki masalah dengan hukum yang menunjukkan Universitas Sumatera Utara 120 bahwa para pegawai BPPT Kota Medan patuh terhadap peraturan dan prosedur yang berlaku selama melaksanakan kegiatan pelayanan perijinan. Implementasi kebijakan dapat berjalan dengan lancar apabila didukung dengan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan para implementor seperti dana, sarana, dan prasarana. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan perijinan, BPPT Kota Medan mendapat dana dari APBD Kota Medan ditambah dengan dana dari hasil retribusi yang diperoleh BPPT Kota Medan dari masyarakat yang dilayani. Begitu pula untuk dapat mengimplementasikan strategi, BPPT Kota Medan sudah menetapkan anggaran yang dibutuhkan tiap bidang dan bagian selama proses pelaksanaan strategi. Hal ini dimaksudkan agar segala program dan kegiatan guna meningkatkan kualitas pelayanan perijinan di BPPT Kota Medan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Salah satu strategi yang telah dilaksanakan oleh BPPT Kota Medan adalah peningkatan sarana dan prasarana bagi aparatur. Strategi ini diimplementasikan oleh BPPT Kota Medan melalui program pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor guna meningkatkan kinerja pegawai BPPT Kota Medan dalam melayani masyarakat. Dengan adanya sarana dan prasarana pendukung selama proses implementasi strategi berlangsung, maka setiap implementor akan lebih mudah melaksanakan berbagai program dan kegiatan dari tiap strategi yang ada. Universitas Sumatera Utara 121

C. Disposisi