121
C. Disposisi
Agar dapat berjalan dengan efektif, suatu kebijakan harus dapat diimplementasikan dengan terjalinnya hubungan yang saling mendukung antara
pembuat kebijakan dengan pelaksana kebijakan implementor. Disposisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses implementasi kebijakan,
dimana disposisi ini menyangkut karakter yang dimiliki oleh implementor yaitu dari segi komitmen dan kejujuran implementor saat mengimplementasikan suatu
kebijakan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala BPPT Kota
Medan, Bapak Ir. Wiriya Alrahman, MM menunjukkan bahwa strategi-strategi yang telah disusun guna meningkatkan kualitas pelayanan perijinan di BPPT Kota
Medan diterima dengan baik oleh seluruh pegawai yang akan menjalankan strategi tersebut. Selama proses implementasi berlangsung di BPPT Kota Medan,
belum ada timbul respon penolakan maupun keluhan terhadap strategi-strategi yang telah ditetapkan. Hal itu terbukti dengan terealisasinya berbagai program dan
kegiatan yang berhubungan erat dengan strategi peningkatan kualitas pelayanan perijinan yang dilaksanakan di BPPT Kota Medan.
Selama proses implementasi berlangsung, BPPT Kota Medan juga mengalami masalah yang menyangkut disposisi. Data hasil wawancara dengan
Ibu Oktarukmana Banjarnahor, S.Sos selaku Staf Teknis Bidang Pelayanan Perijinan I menunjukkan bahwa kurang eratnya hubungan yang terjalin antara
BPPT Kota Medan dengan pejabat SKPD terkait yang membantu tim teknis sehingga menyebabkan pelayanan perijinan yang diselenggarakan BPPT Kota
Universitas Sumatera Utara
122 Medan tidak setiap saat berjalan dengan optimal. Hal itu terjadi dikarenakan
pejabat SKPD terkait yang bertugas dalam membantu tim teknis BPPT Kota Medan memiliki tugas utama yang lebih diprioritaskan penyelesaiannya dibanding
dengan tugasnya sebagai tenaga pembantu bagi tim teknis di BPPT Kota Medan. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya komitmen yang terjalin
antara BPPT Kota Medan dengan pejabat SKPD terkait untuk meningkatkan pelayanan perijinan bagi masyarakat Kota Medan.
Dalam menyelenggarakan pelayanan perijinan, BPPT Kota Medan memang tidak bisa benar-benar melepaskan hubungan dengan SKPD terkait
dikarenakan pengurusan tiap-tiap perijinan yang ditangani oleh BPPT Kota Medan harus diketahui secara jelas dan disetujui oleh SKPD terkait. Disamping
itu, selama proses penerbitan ijin ada tugas-tugas yang menjadi kewenangan dari SKPD terkait sehingga tugas tersebut wajib didelegasikan kepada SKPD yang
bersangkutan. Salah satu hal yang menjadi strategi yang telah diimplementasikan oleh
BPPT Kota Medan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan kuantitas sosialisasi kepada seluruh SKPD terkait mengenai segala
bentuk kegiatan terkait pelayanan perijinan yang diselenggarakan oleh BPPT Kota Medan. Kegiatan sosialisasi tersebut mempunyai tujuan untuk lebih mempererat
hubungan kerjasama antara BPPT Kota Medan dengan seluruh SKPD terkait yang akan berdampak pada tumbuhnya komitmen bersama untuk meningkatkan
pelayanan perijinan bagi masyarakat Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
123 Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian juga menunjukkan
bahwa setiap pegawai BPPT Kota Medan selalu berupaya untuk melaksanakan tugas-tugasnya secara maksimal. Hal itu dapat dilihat dari kepatuhan seluruh
pegawai BPPT Kota Medan untuk menjalankan kegiatan pelayanan perijinan dengan berpedoman pada prosedur dan peraturan perundangan yang berlaku.
Setiap pegawai di BPPT Kota Medan juga saling bekerja sama dan memiliki komitmen bersama dalam mengimplementasikan strategi yang sudah ditetapkan
demi meningkatkan kualitas pelayanan perijinan bagi masyarakat Kota Medan. Hal ini menunjukkan aparatur BPPT Kota Medan masih memiliki kejujuran baik
dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya maupun saat berperan sebagai implementor dari strategi-strategi yang ditetapkan BPPT Kota Medan guna
meningkatkan kualitas pelayanan perijinan bagi masyarakat kota Medan.
D. Struktur Birokrasi