Khusus salak, di Desa Ngablak memang sengaja dijadikan sebagai daerah agrowisata karena begitu banyaknya salak yang dihasilkan dari daerah ini.
Gambar 13 Pengepakan hasil panen. Gambar 14 Gula jawa berasal dari kelapa.
5.2.4.5 Tumbuhan penghasil pakan ternak
Kartikawati 2004 mengemukakan bahwa tanaman pakan merupakan tanaman yang mempunyai konsentrasi nutrisi rendah dan mudah dicerna yang
merupakan penghasil pakan bagi satwa. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat di sekitar kawasan
TNGM, terdapat 7 jenis tumbuhan yang digunakan masyarakat sebagai pakan ternak, seperti tersaji pada Tabel 24.
Tabel 24 Daftar jenis tumbuhan pakan ternak yang digunakan masyarakat di sekitar kawasan TNGM
No Nama lokal Nama ilmiah
Bagian yang dimanfaatkan
Manfaat kegunaan
1 Poh-pohan Buchanania arborescens
Bl. Daun
Bahan pakan ternak 2 Ketela
Ipomoea batatas Poir.
Daun Bahan pakan ternak
3 Ketela pohon Manihot utilisima Phol.
Daun Bahan pakan ternak
4 Kaliandra Calliandra calothyrsus.
Daun Bahan pakan ternak
5 Kulonjono Pennisetum purpureum
Schum. Daun
Bahan pakan ternak 6 Rumput
Teki Cyperus rotundus Linn. Daun
Bahan pakan ternak 7 Rumput
Gajian Panicum distachyum Linn. Daun
Bahan pakan ternak
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, tumbuhan berupa pohon dan herba merupakan jenis tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat di Desa Umbulharjo, Sidorejo, Wonodoyo dan Ngablak sebagai pakan ternak. Jenis tumbuhan berhabitus pohon yang dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai pakan ternak adalah kaliandra Calliandra spp. Jenis tumbuhan tersebut tidak memerlukan perawatan selama pertumbuhannya dan tersedia banyak di
kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Di daerah perbatasan dengan masyarakat, sebagian besar masyarakat melakukan usaha tanam di dalam dan di
luar kawasan TNGM untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak setiap harinya. Selain kaliandra, jenis tumbuhan bawah dan semak juga banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu: rumput gajian Panicum distachyum, rumput kolonjono Pennisetum purpureum, dan rumput teki Cyperus rotundus.
Pada umumnya jenis rumput tersebut digunakan oleh masyarakat di keempat desa tersebut untuk meningkatkan nilai produksi susu dan daging.
Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah memiliki pola pikir bahwa jenis-jenis tumbuhan perdu dan rumput-
rumputan yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak umumnya memiliki daya pertumbuhan yang begitu cepat sehingga mereka cenderung berpindah lokasi di
setiap ada tempat yang berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan pakan ternak. Dengan melihat permasalahan tersebut pihak Taman Nasional memberikan
inisiatif kepada setiap peternak yaitu untuk membagi suatu lahan di kawasan ke dalam plot-plot untuk ditanami jenis pakan, sehingga masyarakat juga
memikirkan ke arah pembudidayaan di dalam kawasan sekaligus ikut menjaga vegetasi didalam kawasan seperti vegetasi pohon. Oleh karena itu timbul
hubungan saling menguntungkan antara pihak Taman Nasional dengan masyarakat.
5.2.4.6 Tumbuhan penghasil pestisida nabati