Identifikasi spesies tumbuhan berguna Kriteria tumbuhan berguna potensial

b. Pengumpulan data sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan melalui studi literatur, yaitu meliputi kondisi umum lokasi 4 empat Desa, yaitu: Desa Umbulharjo, Sidorejo, Wonodoyo, Ngablak dan jenis-jenis tumbuhan yang ada di sekitar TNGM dari berbagai laporan survei dan penelitian yang pernah dilakukan oleh berbagai instansi terkait.

3.3.2 Identifikasi spesies tumbuhan berguna

Identifikasi spesies tumbuhan berguna dilakukan dengan melakukan cek silang dengan berbagai bukuliteratur tentang tumbuhan berguna yang ada, meliputi: nama lokal, nama ilmiah, nama famili, habitus, kegunaan, dan bagian yang digunakan. Literatur yang digunakan dalam mengidentifikasi spesies tumbuhan berguna antara lain Heyne 1987, Haryanto 2009, Hariana 2005, Zuhud et al. 1994, Zuhud et al. 2000, dan Zuhud et al. 2001.

3.3.3 Kriteria tumbuhan berguna potensial

Dalam menentukan jenis-jenis tumbuhan berguna potensial, ada beberapa faktor yang biasanya dijadikan sebagai dasar pemilihan. Menurut Purnawan 2006, faktor-faktor tersebut antara lain: 1 Ekologis, karena jenis tersebut langka atau terancam punah; 2 Ekonomis, karena jenis tersebut memiliki potensi ekonomi yang tinggi bila dikembangkan; 3 Manfaat, karena jenis tersebut memiliki kegunaan yang cukup banyak; 4 Seluruh bagian tumbuhan dari jenis tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia daun, batang, akar, bunga, dan buah. 3.3.4 Analisis data Hasil identifikasi tumbuhan yang telah diperoleh kemudian disusun berdasarkan spesies dan familinya untuk dianalisis secara deskriptif kualitatif. Setiap spesies tumbuhan dianalisis mengenai potensi, habitus, kegunaan, dan bagian tumbuhan yang digunakan. 3.3.4.1 Klasifikasi Kelompok Kegunaan Data hasil identifikasi selanjutnya dikelompokkan berdasarkan manfaat dari masing-masing tumbuhan, seperti tersaji pada pada Tabel 3. Tabel 3 Klasifikasi kelompok kegunaan sumberdaya alam hayati berupa tumbuhan No Kelompok Kegunaan 1 Tumbuhan obat 2 Tumbuhan hias 3 Tumbuhan aromatik 4 Tumbuhan penghasil pangan 5 Tumbuhan pakan ternak 6 Tumbuhan penghasil pestisida nabati 7 Tumbuhan penghasil serat 8 Tumbuhan bahan pewarna dan tanin 9 Tumbuhan penghasil bahan bangunan 10 Tumbuhan keperluan ritual adat dan keagamaan 11 Tumbuhan anyaman dan kerajinan 12 Tumbuhan penghasil kayu bakar 13 Tumbuhan sebagai tolak balak 14 Lainnya Sumber : Purwanto dan Walujo 1992 3.3.4.2 Klasifikasi kelompok penyakitpenggunaan tumbuhan obat Khusus untuk tumbuhan obat, dilakukan pengklasifikasian lebih lanjut berdasarkan kelompok penyakitkegunaannya, seperti tersaji pada Tabel 4. Tabel 4 Klasifikasi kelompok Penyakitpenggunaan dan macam penyakitpenggunaannya. No. Kelompok PenyakitPenggunaan Macam PenyakitPenggunaan 1 Gangguan Peredaran Darah Darah kotor, kanker darah, kurang darah, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan darah 2 Keluarga Berencana KB KB, membatasi kelahiran, pencegah kehamilan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan KB 3 Penawar Racun Digigit lipat, digigit serangga, keracunan jengkol, keracunan makanan, penawar racun, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan keracunan 4 Pengobatan Luka Luka, luka bakar, luka baru, luka memar, luka bernanah, infeksi luka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan luka 5 Penyakit Diabetes Kencing manis diabetes, menurunkan kadar gula darah, sakit gula, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan penyakit diabetes 6 Penyakit Gangguan Urat Syaraf Lemah urat syaraf, susah tidur, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gangguan urat syaraf Tabel 4 Lanjutan No. Kelompok PenyakitPenggunaan Macam PenyakitPenggunaan 7 Penyakit Gigi Gigi rusak, penguat gigi, saki gigi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gigi 8 Penyakit Ginjal Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, kencing batu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan ginjal 9 Penyakit Jantung Sakit jantung, stroke, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi hipertensi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan jantung 10 Penyakit KankerTumor Kanker rahim, kanker payudara, tumor rahim, tumor payudara, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kanker dan tumor 11 Penyakit Kelamin Beser mani spermatorea, gatal di sekitar alat kelamin, impoten, infeksi kelamin, kencing nanah, lemah syahwat psikoneurosis, raja singasifilis, sakit kelamin, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kelamin 12 Penyakit Khusus Wanita Keputihan, terlambat haid, haid terlalu banyak, tidak datang haid, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit khusus wanita 13 Penyakit Kulit Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, cacar, campak, borok, gatal, bengkak, luka bernanah, kudis, kutu air, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kulit 14 Penyakit Kuning Liver, sakit kuning, heoatitis, penyakit hati, hati bengkak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit kuning 15 Penyakit Malaria Malaria, demam malaria, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan malaria 16 Penyakit Mata Radang mata, sakit mata, trakoma, rabun senja, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan mata 17 Penyakit Mulut Gusi bengkak, gusi berdarah, mulut bau dan mengelupas, sariawan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mulut 18 Penyakit Otot dan Persendian Asam urat, bengkak kelenjar, kejang perut, kejang-kejang, keseleo, nyeri otot, rematik, sakit otot, sakit persendian, sakit pinggang, terkilir, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan otot dan persendian 19 Penyakit Telinga Congek, radang anak telinga, radang telinga, radang telinga tengah otitis media, sakit telinga, telinga berair, telinga berdenging, telinga terasa gatal, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan telinga 20 Tonikum Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, kurang nafsu makan, meningkatkan enzim pencernaan, patah selera, astringenpengelat, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tonikum 21 Penyakit Tulang Patah tulang, sakit tulang, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tulang Tabel 4 Lanjutan No. Kelompok PenyakitPenggunaan Macam PenyakitPenggunaan 22 Penyakit Saluran Pembuangan Ambeien, gangguan prostat, kencing darah, peluruh kencing, peluruh keringat, sakit saluran kemih, sembelit, susah kencing, wasir, wasir berdarah, dan penggunaan lainnya yang berhubungan penyakit saluran pembungan 23 Penyakit Saluran Pencernaan Maag, kembung, masuk angin, sakit perut, cacingan, murus, peluruh kentut, karminatif, muntah, diare, disentri, sakit usus, kolera, muntaber, berak lendir, usus buntu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pencernaan 24 Penyakit Saluran PernafasanTHT Asma, batuk, flu, influenza, pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan, TBC, TBC paru, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran penafasanTHT 25 Perawatan Kehamilan dan Persalinan Keguguran, perawatan sebelumsesudah melahirkanpersalinan, penyubur kandungan, susu bengkak, ASI, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran 26 Perawatan Organ Tubuh Wanita Kegemukan, perawatan organ kewanitaan, pelangsing, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan organ tubuh wanita 27 Perawatan Rambut, Muka, Kulit Penyubur rambut, penghalus kulit, menghilangkan ketombe, perawatan muka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan rambut, muka, dan kulit 28 Sakit Kepala dan Demam Sakit kepala, demam, demam pada anak-anak, demam menggigil, penurun panas, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan sakit kepala dan demam 29 Lain-lain Limpa bengkak, beri-beri, sakit kuku, sakit sabun, obat tidur, obat gosok, penenang, dan penggunaan lainnya yang tidak tercantum di atas. Sumber: Zuhud et al. 2000 3.3.4.3 Persentase Habitus Persentase habitus merupakan besarnya suatu jenis habitus yang digunakan terhadap seluruh habitus yang ada. Habitus tersebut meliputi pohon, semak, perdu liana, dan herba. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung persentase habitus, yaitu sebagai berikut : 3.3.4.4 Persentase Bagian yang Dimanfaatkan Persentase bagian tumbuhan yang digunakan meliputi bagian tumbuhan yang dimanfaatkan mulai dari bagian tumbuhan yang paling atasdaun sampai ke bagian bawahakar. Untuk menghitung persentase bagian yang digunakan digunakan rumus :

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Keadaan Fisik Kawasan 4.1.1. Sejarah, letak dan luas Kawasan Gunung Merapi merupakan kawasan lindung sejak tahun 1931 dengan tujuan penetapan kawasan adalah untuk perlindungan sumber air, sungai dan penyangga sistem kehidupan KabupatenKota Sleman, Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Pada tahun 1975, Menteri Pertanian menetapkan sebagian kawasan hutan lindung Gunung Merapi menjadi Cagar Alam Plawangan Turgo. Pada tahun 1984 Menteri Kehutanan merubah sebagian kawasan lindung Gunung Merapi yang ada di Yogyakarta menjadi Taman Wisata Alam Plawangan Turgo. Selanjutnya di tahun 1989 Menteri Kehutanan menunjuk Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Plawangan Turgo seluas 282,25 ha yang terletak di Kabupaten Sleman, Provinsi D.I Yogyakarta, dan pada tahun 2004 Menteri Kehutanan mengubah fungsi kawasan Hutan Lindung HL, Cagar Alam CA dan Taman Wisata Alam TWA pada kelompok hutan Gunung Merapi seluas kurang lebih 6.410 ha, Penunjukan Kawasan Gunung Merapi sebagai taman nasional adalah dengan SK Menhut 134Menhut-II2004 tanggal 4 Mei 2004. Kawasan TNGM terletak di tiga kabupaten Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten; Sedangkan kawasan TNGM di Provinsi D.I Yogyakarta terletak di satu kabupaten yaitu Kabupaten Sleman. Luas total kawasan adalah 6.410 ha 5.126,01 ha di Jateng dan 1.283,99 ha di DIY. Taman Nasional Gunung Merapi terletak pada koordinat 110 o 15’-110 o 37’ BT dan 07 o 22’– 07 o 52’ LS.

4.1.2. Topografi

Secara umum kondisi topografi di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi merupakan bentang alam yang sangat khas, yaitu puncak Merapi dengan lerengnya yang menuju kesegala arah dengan lereng yang sangat curam di wilayah yang dekat dengan puncak dan semakin melandai kearah bawah. Lereng Merapi di bagian Timur Selo relatif lebih terjal, sementara di bagian Barat dan Utara Babadan, Kinahrejo relatif lebih landai.