Tumbuhan obat Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan kelompok

5.2.4.1 Tumbuhan obat

Dari hasil wawancara dengan masyarakat sekitar kawasan TNGM diketahui bahwa terdapat sekitar 47 jenis dan 28 famili tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar TNGM yang digunakan sebagai obat. Famili Zingiberaceae merupakan kelompok terbanyak dengan 7 jenis, seperti tersaji pada Gambar 8. Gambar 8 Jumlah tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar TNGM berdasarkan famili. Persentase habitus tumbuhan obat didominasi oleh herba sebanyak 35 jenis 74,47 sedangkan paling sedikit adalah tingkat epifit sebanyak 1 jenis 2,13, seperti tersaji pada Gambar 9. 35 5 3 3 1 10 20 30 40 Herba Pohon Perdu Sema k Epifit Ju m lah j e n is Kategori habitus Gambar 9 Jumlah jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat disekitar kawasan TNGM. Pengunaan tumbuhan sebagai bahan obat oleh masyarakat menggunakan seluruh bagian tumbuhan mulai dari akar sampai daun. Bagian yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kawasan TNGM adalah daun 27 jenis 51,9 dan yang terkecil adalah akar yaitu 1 jenis 1,96. Data selengkapnya tersaji pada Gambar 10. Gambar 10 Jumlah bagian tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat di sekitar TNGM. Seperti penelitian yang lainnya tentang tumbuhan obat pada suatu masyarakat, pada umumnya daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan. Hal ini sesuai dengan penelitian Hidayat 2009 yang menyatakan hal yang sama yaitu bagian daun paling banyak digunakan oleh masyarakat Kampung Adat Dukuh, Jawa Barat sebesar 50 dari 150 jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat. Daun juga memiliki regenerasi yang tinggi untuk kembali bertunas dan tidak memberi pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan suatu tanaman meskipun daun merupakan tempat fotosintesis Fakhrozi 2009. Tujuan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat, dibagi menjadi 2 tujuan yaitu dikonsumsi sendiri dan dijual ke pasaran luar sebagai pendapatan tambahan. Untuk jenis-jenis komersial yang dimanfaatkan masyarakat di sekitar Taman Nasional Gunung Merapi antara lain: kayu angin Usnea div dan parijoto Medinella speciosa. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, parijoto merupakan jenis tumbuhan obat yang menjadi primadona bagi masyarakat Jawa khususnya masyarakat lereng Gunung Merapi karena dipercaya dapat meningkatkan kesuburan janin dan kesehatan ibu. Masyarakat pada awalnya mengambil parijoto Medinella speciosa di dalam kawasan TNGM kemudian oleh masyarakat dibudidayakan sendiri. Beberapa jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kawasan TNGM disajikan pada Tabel 19 dan Gambar 11 sedangkan selengkapnya disajikan pada Lampiran 2. Tabel 19 Beberapa jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kawasan TNGM No Nama lokal Nama ilmiah Bagian yang digunakan Manfaatkegunaan 1. Kayu angin Usnea spec. div Daun Stamina, demam 2. Parijito Medinella speciosa Bunga Penguat Janin 3. Leng-lengan Lucas lavandulifolia Daun, batang Penenang 4. Patikan kerbau Euphorbia hirta Daun Obat mata 5. Binahong Anredera cordifolia Daun Gagar otak 6. Kerokot Portulaca oleracea Daun Penurun demam a b Gambar 11 Beberapa contoh tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat di sekitar TNGM. a Patikan kerbau Euphorbia hirta. b Kerokot Portulaca oleracea. Masyarakat di sekitar TNGM melakukan pengelolaan tumbuhan obat dalam penganekaragaman produk, seperti: simplisia, basah, kering dan bubuk yang bertujuan agar lebih awet dalam penggunaannya. Tabel 20 Daftar produk olahan tumbuhan obat masyarakat di sekitar TNGM No Produk olahan Beberapa contoh tumbuhan obat Persentase 1 Simplisia Jahe, kunir, lempuyang, temulawak 10,90 2 Basah Kantong semar, Dadap serep, Asam jawa dan Daun katu 30,90 3 Kering Kina, Sidogiri, Lenglengan, Kayu angin, Lada dan Adas 48,30 4 Serbuk Meniran, Jinten, Jahe 10,90 Total 100,00 Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa masyarakat lebih banyak memilih cara pengawetan dengan cara kering dikarenakan mudah dalam pengelolaannya dan sudah dilakukan secara turun-temurun.

5.2.4.2 Tumbuhan hias