Tumbuhan penghasil pangan Tumbuhan pakan ternak Tumbuhan penghasil pestisida nabati Tumbuhan bahan pewarna

bukanlah merupakan hal yang baru tetapi sudah berlangsung cukup lama Uji et al. 1992.

2.4.2 Tumbuhan hias

Secara umum, tanaman hias dikelompokkan menjadi dua, yaitu tanaman hias daun dan tanaman hias bunga. Tanaman hias daun yaitu jenis tanaman hias yang memiliki bentuk dan warna daun yang unik. Daya tarik tanaman hias bunga terletak pada bentuk, warna, dan aroma bunganya Ratnasari 2007.

2.4.3 Tumbuhan aromatik

Tumbuhan penghasil aroma atau wangi-wangian dikenal dengan istilah penghasil minyak atsiri. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri berbau dan aroma karena fungsi utamanya adalah sebagai pengharum baik parfum, kosmetik, penyegar ruangan, sabun, pasta gigi, pemberi rasa pada makanan maupun produk rumah tangga Kartikawati 2004. Menurut Heyne 1987, tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri diantaranya adalah dari famili Lauraceae, misalnya kulit kayu manis Cinnamomum burmanii; Poaceae. Misalnya akar wangi Andropogon zizanoides; Santalaceae, misalnya cendana Santalum album; Zingiberaceae, misalnya jahe Zingiber offcinale; Annonaceae, misalnya kenanga Canangium odoratum dan sebagainya.

2.4.4 Tumbuhan penghasil pangan

Tumbuhan pangan digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1 Komoditas utama: padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar dan ubi kayu; 2 Komoditas potensial: sorgum, gude, kacang tunggak, wijen, talas, ubi kelapa dan sagu; dan 3 Komoditas introduksi: terigu, jawawut, kara, ganyong Soekarman Riswan 1992. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kartikawati 2004, sumber makanan pokok dan sumber karbohidrat masyarakat Dayak Meratus selain padi adalah sagu aren Arenga pinnata, gadung Dioscorea hispida, ubi kayu Manihot utillisima, talas Colocasia esculata, ubi jalarlelayap Ipomea batatas, lumbu Colocasia gigantea, jagung Zea mays, dan jawaugumbili Dioscore esculata.

2.4.5 Tumbuhan pakan ternak

Pada umumnya jenis tumbuhan hutan yang bermanfaat sebagai pakan ternak adalah tumbuhan bawah dan perdu. Jenis tumbuhan bawah atau semak yang banyak dimanfaatkan adalah jenis rumput gajah Acleracne punctata Roxb dan alang-alang Imperata cylindrica L Beauv Ardiansyah 2008. Menurut Manetje dan Jones 1992 diacu dalam Kartikawati 2004, pakan ternak adalah tanaman konsentrasi rendah dan mudah dicerna yang merupakan penghasil pakan bagi satwa herbivora. Jenis ini bisa dibudidayakan dan mudah dijumpai. misalnya di padang rumput, pematang sawah, tebing, dan tanaman pentup pada perkebunan. Salah satu jenisnya adalah rumput pahit Axonopus compressus.

2.4.6 Tumbuhan penghasil pestisida nabati

Greshof 1893 diacu dalam Hamid dan Nuryani 1992 melaporkan bahwa tumbuhan penghasil racun ikanhama di dunia tidak kurang dari 48 suku. Baru 3 jenis yang diteliti, yaitu: 1 Akar tuba Derris elliptica Benth; 2 Pyrethrum Chrysanthemum cinerariaefolium Vis; dan 3 Bangkuang Pachyrrhizus erosus.

2.4.7 Tumbuhan bahan pewarna

Menurut Lemmens dan Soetjipto 1999 diacu dalam Inama 2008, pewarna nabati adalah pewarna yang berasal dari tumbuhan. Sebagian besar warna dapat diperoleh dari tumbuhan seperti warna kuning, merah, biru, cokelat, dan warna hitam. Menurut Rostiana et al. 1992, masyarakat pada umumnya membuat warna hijau alami secara tradisional dengan menggunakan daun suji Pleomele angutifolia atau daun pandan Pandanus tectorius. Heyne 1987 mengemukakan, masyarakat Indonesia telah banyak menggunakan tumbuhan sebagai bahan pewarna nabati dan sudah lama mengenal pewarna alami tumbuhan untuk makanan, seperti daun suji Pleomele angustifolia N. E. Brown. untuk warna hijau, daun Iresine herbstii Hook. Untuk warna merah pada agar-agar, rimpang kunyit Curcuma domestica Valeton. untuk warna kuning, kulit kayu soga Peltophorum pterocarpum Backer. sebagai bahan pewarna cokelat untuk Bagi masyarakat adat tumbuhan penghasil bahan bangunan berfungsi sebagai bahan untuk membangun rumah, sarana beribadat dan sarana transportasi pewarna batik.

2.4.8 Tumbuhan bahan bangunan, anyaman dan kerajinan