Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Kerangka Berpikir

Untuk lebih memperjelas kerangka berpikir, peneliti menyajikan alur diagram sebagai berikut. Perbedaan hasil belajar siswa. Tes Hasil Belajar Lembar Observasi Pembelajaran Kimia Materi Hidrokarbon Model pembelajaran GI berbasis praktikum: • Siswa aktif dalam proses pembelajaran. • Siswa terbiasa menganalisis, bekerja sama dan mengemukakan pendapatnya. • Pembelajaran lebih bervariasi dan menyenangkan Pembelajaran ekspositori: • Pembelajaran didominasi siswa yang pandai • Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. • Pembelajaran kurang menarik dan monoton Tes Hasil Belajar Lembar Observasi Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan diantaranya menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang dipilih harus dapat memfasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan siswa lainnya dalam kelas. Siswa hendaknya dibiasakan untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Peran aktif siswa dapat dipupuk dengan pengadaan diskusi dalam kelompok, membiasakan siswa untuk maju di depan kelas untuk mengemukakan pendapat, serta menyajikan variasi model pembelajaran. Penggunaan model GI berbasis praktikum untuk meningkatkan hasil belajar siswa merupakan suatu hipotesis yang ingin peneliti kaji dalam penelitian ini. Pemilihan model GI berbasis praktikum dalam penelitian ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Group Investigation adalah model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri sumber materi pelajaran yang akan dipelajarinya. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik dan mempelajarinya melalui investigasi. Siswa dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dalam kelompok. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Berbeda dengan model pembelajaran ekspositori dengan kegiatan pembelajaran yang terpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan terperinci tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pembelajaran ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pada siswa, Model pembelajaran GI berbasis praktikum memberikan kebebasan siswa dalam membentuk kelompok, mencari bahan referensi dan mendiskusikannya dengan teman sekelompoknya. Pembelajaran lebih terpusat pada siswa karena siswa harus menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dan mengomentari hasil dari kelompok lainnya. Siswa akan terbiasa untuk berdikusi dan menyampaikan pendapatnya, sehingga siswa menjadi lebih aktif di kelas. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan media video uji Bromine, virtual lab reksi pembakaran gas alkana dan seperangkat alat dan bahan uji Baeyer untuk mendukung pembelajaran. Penggunaan jenis praktikum yang berbeda diharapkan dapat menarik minat siswa, dan mempermudah siswa memahami materi yang penulis susun berdasarkan fase pembelajaran Group Investigation. Demi merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, mampu menarik minat siswa, membuat siswa aktif serta percaya diri dalam kelas, maka peneliti mengembangkan suatu pembelajaran yang berdasar pada komponen Group Investigation. Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar, minat dan keaktifan siswa untuk belajar kimia. Berdasarkan argumentasi tersebut, penulis menyatakan bahwa jika terdapat dua kelas berbeda, yaitu kelas yang diajar dengan model pembelajaran GI berbasis praktikum dan kelas yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, maka diduga hasil belajar siswa dengan model pembelajaran pembelajaran GI berbasis praktikum lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, dengan terjadi peningkatan hasil belajar dan keaktivan siswa yang telah diajar dengan model GI berbasis praktikum.

2.9 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOKBAHASAN HIDROKARBON KELAS X SMA.

0 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA MATERI HIDROKARBON.

0 2 21

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MOLYMOD BERBASIS BUAH-BUAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HIDROKARBON.

3 21 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMAN 1 BIREUEN.

0 2 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING BERBANTUAN MEDIA PETA PIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI POKOK HIDROKARBON.

0 0 1

PENGARUH MEDIA KARTU ISOMER BERGAMBAR PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ALALAK

0 0 7

PENGARUH MODEL CARD SORTBERBANTUAN MEDIA MOLYMOOD PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

1 4 9

PENGARUH MODEL KOOPERATIF BERBANTUAN MEDIA FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 3 MATERI BAKTERI

0 1 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X MIA SMAN 1 LABUAPI LOMBOK BARAT

0 0 16