Faktor internal berasal dari dalam individu yang belajar yang meliputi faktor fisik atau jasmani dan faktor mental psikologis. Faktor fisik misalnya kesehatan,
sedang faktor mental psikologis meliputi kecerdasanintelegensi, minat, konsentrasi, ingatan, dorongan, rasa ingin tahu dan sebagainya.
2 Faktor eksternal
Faktor ini berasal dari luar individu yang belajar, meliputi faktor alam, fisik, lingkungan, sarana fisik dan nonfisik, pengajar serta strategi pembelajaran yang
dipilih pengajar dalam menunjang proses belajar mengajar. Pada penelitian ini hasil belajar yang diukur meliputi aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik pada mata pelajaran kimia materi hidrokarbon kelas X SMAN 1 Semarang.
2.2 Pembelajaran Kooperatif
2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suherman 2003: 260, cooperative learning menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam
menyelesaikan atau membahas suatu masalah atau tugas. Menurut Ibrahim Nur 2000: 6-7, ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
1 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajarnya. 2
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
3 Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin berbeda-beda. 4
Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
2.2.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Ibrahim Nur 2000: 6-7 menyatakan pada model pembelajaran kooperatif dikembangkan setidaknya tiga tujuan pembelajaran yang penting, yaitu sebagai
berikut. 1
Hasil Belajar Akademik Pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa dalam memahami
konsep-konsep yang sulit sehingga dapat meningkatkan nilai siswa pada hasil belajar.
2 Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu
Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja dan menghargai satu sama lain.
3 Pengembangan Keterampilan Sosial
Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat
dimana banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama lain dan dimana masyarakat secara budaya
semakin beragam, sehingga dengan kata lain, model pembelajaran ini sangat berguna untuk membantu siswa dalam menumbuhkan kemampuan bekerja sama
2.2.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif disajikan dalam Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase-1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
Fase-2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase-3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok- kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase-4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas Fase- 5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase-6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
Ibrahim Nur, 2000: 10.
2.2.4 Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation GI