Sejarah EFQM European Foundation Quality Management EFQM

diterapkan secara universal. Ada beberapa standar mutu yang bisa digunakan antara lain Malcolm Balridge National Award, Deming Prize, ISO 9000, dan European Quality Award EQA. Namun hanya model EQA yang dikembangkan oleh European Foundation Quality Management EFQM yang bisa digunakan untuk industri kecil menengah Cheng Wu, 2007. Selain itu, model EFQM ini merupakan model terakhir yang dikembangkan di dunia industri Masduki, 2003.

3.3. European Foundation Quality Management EFQM

3.3.1. Sejarah EFQM

Di awali dari pesatnya perkembangan manajemen kualitas di Jepang dan Amerika di tahun 1980-an, yang kemudian berlanjut dengan adanya pemberian penghargaan Deming Prize dan Malcolm Baldridge, maka pada tahun 1988 perwakilan industri-industri di Eropa seperti British Telecom,Volkswagen dan Philips berinisitif untuk mendirikan EFQM. EFQM dibentuk dengan misi utama untuk mendukung dan memberikan stimulasi untuk kemajuan operasional manajemen perusahaan-perusahaan Eropa, juga termasuk di dalamnya memberikan bantuan sebesar-besarnya pada masyarakat Eropa Setiono, 2005. Menurutnya manajemen mutu harus berfokus pada seluruh aktivitas, pada semua tingkatan. Termasuk didalamnya ide dari Berwick, proses perbaikan secara terus menerus continuous improvement. Hal yang mendasar dalam pendekatan EFQM ini, suatu tingkat kinerja yang mampu mempertemukan keinginan, harapan dan kebutuhan Stakeholders. Hal ini seirama dengan filosofi pendekatan MMT maupun Learning Organization. Universitas Sumatera Utara Pendekatan EFQM ini menggunakan 9 kriteria penilaian Setiono, 2005, yakni : 1. Kepemimpinan, 2. Kebijakan dan strategi 3. Manajemen karyawan 4. Kemitraan dan sumber-sumber daya 5. Proses 6. Kepuasan pelanggan 7. Kepuasan karyawan 8. Dampak dalam masyarakat 9. Hasil kinerja utama. Oleh EFQM, 9 kriteria ini dikelompokkan dalam 2 wilayah, enablers dan results Setiono, 2005. Kriteria-kriteria yang ada dalam wilayah enablers yakni Kepemimpinan, manajemen karyawan, kebijakan dan strategi, kemitraan dan sumber-sumber daya serta Proses. Kriteria lainnya masuk dalam wilayah results. Enablers berkaitan dengan bagaimana suatu institusi melaksanakan kinerjanya. Results berkaitan dengan target institusi dan cara pelaksanaannya. Enablers mencakup proses dan struktur serta sistem yang ada. Results mencakup aspek kinerja secara keseluruhan. Model EFQM dapat dilihat pada Gambar 3.1. Logika pembacaan nya adalah bahwa peran paling awal adalah yang di ujung kiri leadership sebagai faktor penentu dan penggerak pada kriteria disebelah kanan hingga akhirnya pada ujung kanan key result performance Cheng Wu, 2007. Universitas Sumatera Utara Sumber : Cheng wu, 2007 Gambar 3.1. Model EFQM Model berikutnya yang merupakan bagian dari EFQM adalah RADAR logic yaitu siklis dan terus menerus, ini dapat diaplikasikan pada hampir seluruh situasi bisnis seperti pada Gambar 3.2. Sumber : www.efqm.org Gambar 3.2. Logika RADAR Universitas Sumatera Utara

3.3.2. EFQM sebagai Bentuk Manajemen Mutu