Pengujian Reliabilitas Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.4.4. Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas pada umumnya dikenakan untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrument Sinulingga, 2011. Pengujian terhadap kedua karakteristik dari instrumen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode. Berikut ini diberikan metode-metode umum yang digunakan oleh para peneliti dalam pengujian instrumen. 3.4.4.1.Pengujian Stabilitas Instrumen Ada dua macam pengujian stabilitas instrumen, yaitu Test-Retest Reliability dan Pararrel-Form Reliability Sinulingga, 2011. Test-Retest Reliability adalah sebuah metode pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan cara menggunakan instrumen tersebut kepada subjek yang sama secara berulang-ulang tetapi pada waktu yang berbeda. Jarak waktu diatur sedemikian rupa sehingga responden hampir tidak mengingat jawaban yang diberikan sebelumnya untuk menghindari jawaban yang bersifat pengulangan secara tidak wajar. Data yang diperoleh dari beberapa kali pengukuran ini kemudian diolah dan koefisien korelasinya dihitung . Jika koefisien korelasi bertanda positif dan hasil pengujian sigifikan maka instrumen tersebut dikatakan cukup stabil. Parallel-Form Reliability sering juga disebut Equivalent Reliability adalah metode pengujian kestabilan instrumen dengan cara menggunakan dua instrumen yang paralel kepada subjek yang sama dan pada waktu yang sama Sinulingga, 2011. Kedua instrumen tersebut sebenarnya sama tetapi formatnya dibedakan sehingga kelihatan seperti berbeda. Reliabilitas instrumen dihitung dengan Universitas Sumatera Utara menguji korelasi hasil yang diberikan oleh instrumen pertama dan instrumen kedua. Jika koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut dapat dinyatakan cukup reliabel. 3.4.4.2.Pengujian Konsistensi Internal Instrumen Pengukuran konsistensi internal instrumen pengumpulan data dapat dilakukan denga dua cara yaitu Interitem Consistency Reliability dan Split-Half Reliability Sinulingga, 2011. Interitem Consistency Reliability adalah sebuah test konsistensi terhadap jawaban responden mengenai semua item yang ditanyakan kepadanya. Test ini mencoba menguji seberapa jauh responden memberikan jawaban yang independen terhadap masing-masing item yang ditanyakan. Alat test yang cukup popular untuk pengujian tersebut antara lain ialah indeks reliabilitas Spearman Brown, Flanagan, Rulon, Hoyt, dan Formula K-R.20 dan K-R.21. Teknik pengujian lain yang juga banyak digunakan ialah Koefisien Alpha Cronbach 1946. Koefisien Alpha Cronbach digunakan untuk multipoint scale items dan formula Kuder Richardson 1937 digunakan untuk dichotomous items. Koefisien Alpha Cronbach memberikan indikasi seberapa baik item-item dalam set saling berkolerasi secara positif. Koefisien Alpha Cronbach dihitung sebagai interkolerasi rata-rata antara item-item dalam set tesebut. Makin dekat nilai koefisien Alpha Cronbach kepada angka 1 makin kuat konsistensi internal reliabilitas. Koefisien Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pertanyaan-pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan Universitas Sumatera Utara tertentu misalnya antara 1 dan 5 atau antara 1 dan 10 dan sebagainya. Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: � 11 = � � � − 1� � 1 − ∑ � � 2 � � 2 � dimana: r 11 = reliabilitas instrumen koefisien Alpha Cronbach k = jumlah butir pertanyaan dalam instrumen ∑σ b 2 = jumlah varians butir-butir pertanyaan Σ t 2 = varians total Split-Half Reliability merefleksikan korelasi antara dua bagian masing- masing adalah separuh dari instrumen yang digunakan. Kuatnya korelasi antara kedua bagian tersebut tergantung pada cara item-item dalam instrumen dibagi menjadi dua bagian. Ada dua cara yang dapat dipilih untuk membelah instrumen, yaitu berdasarkan pertanyaan-pertanyaan genap-ganjil dan berdasarkan pertanyaan bagian awal dan pertanyaan bagian akhir Sinulingga, 2011.

3.5. Uji Asumsi Klasik