Pengaruh Proses terhadap Kepuasan Karyawan Pengaruh Proses terhadap Kepuasan Pelanggan Pengaruh Proses terhadap Dampak dalam Masyarakat Self Assessment

kemitraan dan sumber daya maka semakin tinggi pula proses yang dapat dicapai. Hal yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Masduki 2003, dimana manajemen karyawan, kebijakan dan strategi, serta kemitraan dan sumber daya seluruhnya berpengaruh positif terhadap proses dengan pengaruh yang lebih besar yakni 0,930; 0,937; dan 0,927.

6.2.5 Pengaruh Proses terhadap Kepuasan Karyawan

Penelitian ini menunjukkan bahwa proses berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan sebesar 0,555. Semakin tinggi proses maka semakin tinggi pula kepuasan karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Masduki 2003. Hanya saja pengaruh yang ditunjukkan lebih besar yakni 0,906.

6.2.6 Pengaruh Proses terhadap Kepuasan Pelanggan

Penelitian ini menunjukkan bahwa proses berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,765. Semakin tinggi proses maka semakin tinggi pula kepuasan pelanggan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Masduki 2003. Hanya saja pengaruh yang ditunjukkan lebih besar yakni 0,895.

6.2.7 Pengaruh Proses terhadap Dampak dalam Masyarakat

Penelitian ini menunjukkan bahwa proses berpengaruh positif terhadap dampak dalam masyarakat sebesar 0,820. Dengan demikian, semakin tinggi proses maka semakin tinggi pula dampak positif dalam masyarakat. Hal ini sesuai Universitas Sumatera Utara dengan penelitian yang dilakukan Masduki 2003. Hanya saja pengaruh yang ditunjukkan lebih kecil yakni 0,758. 6.2.8 Pengaruh Kepuasan Karyawan, Kepuasan Pelanggan, dan Dampak dalam Masyarakat terhadap Hasil Kinerja Utama Penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan karyawan, kepuasan pelanggan, dan dampak dalam masyarakat berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama masng-masing sebesar 0,229; 0,440; dan 0,261. Dengan demikian, semakin tinggi manajemen karyawan, kebijakan dan strategi, kemitraan dan sumber daya maka semakin tinggi pula proses yang dapat dicapai. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Masduki 2003. Hanya saja pengaruh yang ditunjukkan lebih besar yakni 0,787; 0,952; dan 0,913.

6.2.9 Self Assessment

Pada penelitian ini, kriteria enablers mencapai 45,78 dan kriteria results mencapai 54,22. Penelitian yang dilakukan Masduki 2003 tidak mengakumulasikan skor self assessment, sehingga secara nominal tidak dapat dibandingkan hasilnya dengan penelitian ini. Namun, peneliti asal Cina yaitu Chuan Cheng Wu dan Shi Hao Wang 2007 yang juga menggunakan 9 kriteria EFQM sebagai variabel dalam penelitiannya menunjukkan hasil yang berkebalikan dengan hasil penelitian di PT. Mewah Indah Jaya ini. Penelitian di PT. Mewah Indah Jaya menunjukkan bahwa kriteria enablers memiliki persentase yang lebih rendah dari kriteria results. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Universitas Sumatera Utara ternyata lebih berkonsentrasi pada pencapaian hasil. Lain halnya dengan perusahaan tempat penelitian Chuan Cheng Wu dan Shi Hao Wang 2007 yang lebih berkonsentrasi pada perbaikan proses, dalam hal ini yang ditunjukkan oleh kriteria enablers sebesar 66. Sedangkan sisanya sebesar 34 berada pada kriteria results. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah keduanya tidak berada pada kondisi keseimbangan skor yang telah distandarisasi oleh EFQM.

6.2.10 Usulan Strategi Peningkatan Variabel dengan Besar Pengaruh Terendah