Berdasarkan Tabel 5.4, hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance 0,1. Hasil perhitungan
nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF 10. Jadi disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
5.2.4. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menemukan adatidaknya ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Nilai variance yang tetap disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas Pasaribu, 2012. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas dapat dilihat dari
signifikansi t. Jika P 0,05 maka tidak terdapat heterokedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan menggunakan uji Glejser dengan spss 16.0
yang disajikan dalam Tabel 5.5. Tabel 5.5. Hasil Uji Heterokedastisitas
Model Var
Bebas Var
Terikat F
Sig F t
Sig t
Reg 1 K
MK 0,290
0,592 -0,539
0,592 Reg 2
K KS
6,846 0,11
-2,617 0,11
Reg 3 K
KSD 0,995
0,006 0,995
Reg 4 MK
P 0,277
0,842 -0,584
0,561 KS
P 0,059
0,953 KSD
P -0,184
0,854 Reg 5
P KK
0,519 0,474
-0,720 0,474
Reg 6 P
KP 0,878
0,352 0,937
0,352 Reg 7
P DM
0,616 0,435
0,785 0,435
Reg 8 KK
HKU 0,390
0,761 -0,499
0,620 KP
HKU -0,553
0,582 DM
HKU -0,173
0,863
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 5.5 terlihat bahwa semua model regresi memiliki signifikansi t lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak mengalami masalah heterokedastisitas.
5.2.5. Analisis Jalur 5.2.5.1.Diagram Jalur dan Persamaan Struktural
Struktur hubungan kausal antara variabel penyebab dengan variabel akibat disebut diagram jalur. Diagram jalur didasarkan pada hasil telaah teori pada
metodologi penelitian. Variabel yang mempengaruhi diagram jalur penelitian ini terdiri dari 9 variabel. Diagram jalur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.1.
ε
1
ε
5
p
X2X1
p
X5X2
p
X6X5
p
YX6
ε
2
ε
4
ε
6
ε
8
p
X3X1
p
X5X3
p
X7X5
p
YX7
p
X4X1
p
X5X4
p
X8X5
p
YX8
ε
3
ε
7
Gambar 5.1. Diagram Jalur Penelitian
Dimana : X
1
= Kepemimpinan K X
6
= Kepuasan Karyawan KK X
2
= Manajemen Karyawan MK X
7
= Kepuasan Pelanggan KP X
3
= Kebijakan dan Strategi KS X
8
= Dampak dalam Masyarakat DM X
4
= Kemitraan dan Sumber Daya KSD Y = Hasil Kinerja Utama HKU
X
5
= proses P X
1
X
3
X
2
X
4
X
5
X
7
X
8
X
6
Y
Universitas Sumatera Utara
Diagram jalur di atas terdiri atas 8 persamaan struktural. X
1
disebut sebagai variabel eksogen sedangkan X
2,
X
3,
X
4,
X
5,
X
6,
X
7,
X
8,
dan Y sebagai
variabel endogen. Persamaan strukturalnya dapat dilihat seperti berikut. X
2
= px
2X1
X
1 +
ε
1
X
3
= px
3X1
X
1 +
ε
2
X
4
= px
4X1
X
1 +
ε
3
X
5
= px
5X2
X
2 +
px
5X3
X
3+
px
5X4
X
4 +
ε
4
X
6
= px
6X5
X
5+
ε
5
X
7
= px
7X5
X
5 +
ε
6
X
8
= px
8X5
X
5 +
ε
7
5.2.5.2. Analisis Regresi
Setelah membuat diagram jalur dan persamaan struktural, kemudian dilakukan analisis regresi. Sebagai contoh adalah regresi 1 dengan variabel
eksogen X
1
dan variabel endogen X
2
. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: • Menghitung koefisien korelasi antar variabel
0,629 216
, 218
337 ,
234 270
, 142
2 2
1 2
= =
=
∑ ∑
∑
yi xi
xiyi x
rx
• Menghitung koefisien jalur
[ ][
] [ ][
]
0,629 1
0,629
1 2
1 2
1 2
1 1
1 2
= =
=
x px
x px
x px
x rx
x rx
• Menghitung pengaruh simultan
[ ][
] [ ][
]
0,396 0,629
0,629
1 2
1 2
1 2
2
= =
= x
rx x
px x
x R
Universitas Sumatera Utara
• Menghitung pengaruh variabel lain 0,604
0,396 -
1 1
1 2
2 1
2 2
= =
− =
x x
R ε
x p
• Menghitung koefisien jalur variabel lain
777 ,
604 ,
1 2
2 1
2
= =
= ε
x p
ε px
• Membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
20 ,
47 604
, 1
396 ,
72 396
, 1
1 396
, 1
1 74
1 1
1 2
2 1
2 2
= =
− −
− =
− −
− =
x x
R k
x x
R k
n F
F
0,05;3,70
= 2,74 • Membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
86 ,
6 72
1 604
, 629
, 1
1
11 1
2 2
1 2
= =
− −
− =
k n
r x
x R
x px
t
t
0,05;72
= 1,99 Selanjutnya dengan menggunakan spss 16.0 diperoleh hasil analisis
regresi seperti ditunjukkan oleh Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Hasil Analisis Regresi Model
Var Bebas
Var Terikat
p R
2
p ɛ
F t
Reg 1 K
MK 0,629 0,396
0,777 47,170
6,868 Reg 2
K KS
0,535 0,286 0,845
28,886 5,375
Reg 3 K
KSD 0,534 0,285
0,846 28,658
5,333 Reg 4
MK P
0,320 0,722
0,527 60,703
3,836 KS
P 0,143
1,884 KSD
P 0,521
6,164 Reg 5
P KK
0,555 0,308 0,832
32,064 5,662
Reg 6 P
KP 0,765 0,585
0,644 101,321 10,066
Reg 7 P
DM 0,820 0,672
0,573 147,468 12,144
Reg 8 KK
HKU 0,229
0,642 0,598
41,829 2,491
KP HKU
0,440 4,502
DM HKU
0,261 2,629
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar atau salah, diperlukan uji hipotesis. Dalam penelitian ini akan digunakan uji F untuk melihat
pengaruh secara gabungan dengan α = 0,05 dan F
tabel
= 2,74 dan uji t untuk melihat pengaruh secara parsial
dengan α = 0,05 dan t
tabel
= 1,99. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. 1. Pengaruh kepemimpinan K terhadap manajemen karyawan MK.
Nilai R
2
sebesar 0,396. Hal ini berarti 39,6 keragaman variabel MK dapat dijelaskan oleh variabel K. Sedangkan sisanya P
2
ε
1
sebesar 60,4 100 - 39,6 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Besar pengaruh
variabel MK terhadap K adalah 0,629 dengan hipotesisnya berbunyi : H
: kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap manajemen karyawan. H
1
: kepemimpinan berpengaruh positif terhadap manajemen karyawan. t sebesar 6,868 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap manajemen karyawan.
2. Pengaruh kepemimpinan K terhadap kebijakan dan strategi KS. Nilai R
2
sebesar 0,286. Hal ini berarti 28,6 variabel KS dapat dijelaskan oleh variabel K. Sedangkan sisanya P
2
ε
2
sebesar 71,4 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Besar pengaruh variabel KS terhadap K
adalah 0,535 dengan hipotesisnya berbunyi : H
: kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap kebijakan dan strategi. H
1
: kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kebijakan dan strategi. t sebesar 5,375 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kebijakan dan strategi.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengaruh kepemimpinan K terhadap kemitraan dan sumber daya KSD. Nilai R
2
sebesar 0,285. Hal ini berarti 28,5 variabel KSD dapat dijelaskan oleh variabel K. Sedangkan sisanya P
2
ε
3
sebesar 71,5 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Besar pengaruh variabel KSD terhadap K
adalah 0,534 dengan hipotesisnya berbunyi : H
: kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap kemitraan dan sumber daya.
H
1
: kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kemitraan dan sumber daya. t sebesar 5,333 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kemitraan dan sumber daya.
4. Pengaruh manajemen karyawan MK, kebijakan dan strategi KS, kemitraan dan sumber daya KSD secara gabungan terhadap proses P.
Nilai R
2
sebesar 0,722. Hal ini berarti 72,2 variabel P dapat dijelaskan oleh variabel MK, KS, dan KSD. Sedangkan sisanya P
2
ε
4
sebesar 27,8 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Hipotesisnya berbunyi :
H : manajemen karyawan, kebijakan dan strategi, kemitraan dan sumber daya
tidak berpengaruh positif terhadap proses. H
1
: manajemen karyawan, kebijakan dan strategi, kemitraan dan sumber daya berpengaruh positif terhadap proses.
F sebesar 60,703 2,74 maka H ditolak dan H
1
diterima. Artinya manajemen karyawan, kebijakan dan strategi, kemitraan dan sumber daya berpengaruh
positif terhadap proses.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengaruh manajemen karyawan MK terhadap proses P. Besar pengaruh variabel MK terhadap P adalah 0,320 dengan hipotesisnya :
H : manajemen karyawan tidak berpengaruh positif terhadap proses.
H
1
: manajemen karyawan berpengaruh positif terhadap proses. t sebesar 3,836 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya manajemen karyawan berpengaruh positif terhadap proses.
6. Pengaruh kebijakan dan strategi KS terhadap proses P. Besar pengaruh variabel KS terhadap P adalah 0,143 dengan hipotesisnya :
H : kebijakan dan strategi tidak berpengaruh positif terhadap proses.
H
1
: kebijakan dan strategi berpengaruh positif terhadap proses. t sebesar 1,884 1,99 maka H
diterima. Artinya kebijakan dan strategi tidak berpengaruh positif terhadap proses.
7. Pengaruh kemitraan dan sumber daya KSD terhadap proses P. Besar pengaruh variabel KSD terhadap P adalah 0,521 dengan hipotesisnya :
H : kemitraan dan sumber daya tidak berpengaruh positif terhadap proses.
H
1
: kemitraan dan sumber daya berpengaruh positif terhadap proses. t sebesar 6,164 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya kemitraan dan sumber daya berpengaruh positif terhadap proses.
8. Pengaruh proses P terhadap kepuasan karyawan KK Nilai R
2
sebesar 0,308. Hal ini berarti 30,8 variabel KK dapat dijelaskan oleh variabel P. Sedangkan sisanya P
2
ε
5
sebesar 69,2 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Besar pengaruh variabel P terhadap KK
adalah 0,555 dengan hipotesisnya berbunyi :
Universitas Sumatera Utara
H : proses tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan.
H
1
: proses berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan. t sebesar 5,662 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya proses berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan.
9. Pengaruh proses P terhadap kepuasan pelanggan KP Nilai R
2
sebesar 0,585. Hal ini berarti 58,5 variabel KP dapat dijelaskan oleh variabel P. Sedangkan sisanya P
2
ε
6
sebesar 41,5 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Besar pengaruh variabel P terhadap KP
adalah 0,765 dengan hipotesisnya berbunyi : H
: proses tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. H
1
: proses berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. t sebesar 10,066 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya proses berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.
10. Pengaruh proses P terhadap dampak dalam masyarakat DM Nilai R
2
sebesar 0,672. Hal ini berarti 67,2 variabel DM dapat dijelaskan oleh variabel P. Sedangkan sisanya P
2
ε
7
sebesar 32,8 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Besar pengaruh variabel P terhadap DM
adalah 0,820 dengan hipotesisnya berbunyi : H
: proses tidak berpengaruh positif terhadap dampak dalam masyarakat. H
1
: proses berpengaruh positif terhadap dampak dalam masyarakat. t sebesar 12,144 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya proses berpengaruh positif terhadap dampak dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
11. Pengaruh kepuasan karyawan KK, kepuasan pelanggan KP, dan dampak dalam masyarakat DM secara gabungan terhadap hasil kinerja utama HKU.
Nilai R
2
sebesar 0,642. Hal ini berarti 64,2 variabel HKU dapat dijelaskan oleh variabel KK, KP, dan DM. Sedangkan sisanya P
2
ε
8
sebesar 35,8 dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti. Hipotesisnya berbunyi :
H : kepuasan karyawan, kepuasan pelanggan, dan dampak dalam masyarakat
tidak berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama. H
1
: kepuasan karyawan, kepuasan pelanggan, dan dampak dalam masyarakat berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama.
F sebesar 41,829 2,74 maka H ditolak dan H
1
diterima. Artinya manajemen karyawan, kebijakan dan strategi, kemitraan dan sumber daya berpengaruh
positif terhadap proses. 12. Pengaruh kepuasan karyawan KK terhadap hasil kinerja utama HKU.
Besar pengaruh variabel KK terhadap HKU adalah 0,229 dengan hipotesisnya: H
: kepuasan karyawan tidak berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama. H
1
: kepuasan karyawan berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama. t sebesar 2,491 1,99 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya proses berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan.
13. Pengaruh kepuasan pelanggan KP terhadap hasil kinerja utama HKU. Besar pengaruh variabel KP terhadap HKU adalah 0,440 dengan hipotesisnya:
H : proses tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.
H
1
: proses berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
t sebesar 4,502 1,99 maka H ditolak dan H
1
diterima. Artinya proses berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.
14. Pengaruh dampak dalam masyarakat DM terhadap hasil kinerja utama HKU.
Besarnya pengaruh DM terhadap HKU adalah 0,261 dengan hipotesisnya : H
: dampak dalam masyarakat tidak berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama.
H
1
: dampak dalam masyarakat berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama.
t sebesar 2,629 1,99 maka H ditolak dan H
1
diterima. Artinya dampak dalam masyarakat berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama.
Hasil analisis regresi membukt ikan bahwa ada koefisien jalur yang tidak signifikan yaitu variabel kebijakan dan strategi KS terhadap proses P, maka
model regresi 4 perlu diperbaiki melalui metode trimming, yaitu mengeluarkan variabel KS yang dianggap tidak signifikan mempengaruhi variabel P. Kemudian
diuji lagi yang mana variabel KS tidak diikutsertakan. Hasil perhitungan model regresi 4 yang baru ditunjukkan oleh Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Hasil Perhitungan Model Regresi 4 Var
Bebas Var
Terikat p
R
2
p ɛ
F t
MK P
0,360 0,708
0,540 86,185
4,390 KSD
0,569 6,938
Selanjutnya, nilai koefisien jalur variabel penelitian dan koefisien jalur variabel luar dituliskan pada diagram jalur seperti yang ditunjukkan Gambar 5.2.
Universitas Sumatera Utara
0,777 0,832
0,629 0,360 0,555 0,229
0,845 0,540 0,644
0,598 0,535 0,765 0,440
0,534 0,569 0,820 0,261
0,846 0,573
Gambar 5.2. Diagram Jalur Hasil Penelitian
5.2.5.3. Menentukan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh total, dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Menghitung pengaruh langsung DE Besar pengaruh langsung DE pada setiap analisis regresi sama dengan nilai
koefisien jalur P. Besar pengaruh langsung dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Besar Pengaruh Langsung Model
Var Bebas Var Terikat
DE
Reg 1 K
MK 0,629
Reg 2 KS
0,535 Reg 3
KSD 0,534
Reg 4 MK
P 0,360
KSD 0,569
Reg 5 P
KK 0,555
Reg 6 KP
0,765 Reg 7
DM 0,820
Reg 8 KK
HKU 0,229
KP 0,440
DM 0,261
K KS
MK
KSD P
KP
DM KK
HKU
Universitas Sumatera Utara
2. Menghitung pengaruh tidak langsung IE Besar pengaruh tidak langsung IE merupakan hasil perkalian dari masing-
masing koefisien jalur. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut : K
MK P
IE = P
MK-K
x P
P-MK
= 0,629 x 0,360 = 0,226 Selanjutnya, besar pengaruh tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Besar Pengaruh Tidak Langsung Model
P
1
P
2
IE K MK
P 0,629
0,360 0,226
K KSD P
0,534 0,569
0,304 P KK
HKU 0,555
0,229 0,127
P KP HKU
0,765 0,440
0,337 P DM
HKU 0,820
0,261 0,214
3. Menghitung pengaruh total TE Total pengaruh suatu variabel j thd variabel i merupakan jumlah nilai pada
setiap jalur dari j ke i. Perhitunganya adalah sebagai berikut : • K P
53 ,
304 ,
226 ,
3 2
1
= +
+ =
+ +
+ =
+ =
∑
TE IE
IE IE
TE IE
DE TE
• P HKU
678 ,
214 ,
337 ,
127 ,
3 2
1
= +
+ +
= +
+ +
= +
=
∑
TE IE
IE IE
TE IE
DE TE
Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan perhitungan besar pengaruh, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel eksogen berpengaruh positif terhadap
Universitas Sumatera Utara
variabel endogen. Oleh karena itu, dapat dilakukan perhitungan skor kesiapan perusahaan dalam menerapkan MMT berdasarkan self assessment dalam EFQM.
5.2.6. Hasil Self Assessment
Hasil pengukuran self assessment dihitung berdasarkan rata-rata hasil kuisioner setiap variabel dikalikan dengan bobot setiap kriteria EFQM. Hasil
pengukuran untuk 9 kriteria EFQM dapat dilihat pada Lampiran 12. Setelah didapat skor aktual rata-rata setiap kriteria, kemudian dikalikan
dengan bobot faktor setiap kriteria seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Hasil Perhitungan Self Assessment
Kriteria Aspek
Bobot Faktor
Skor Aktual
Skor Total
Enablers Kepemimpinan
1 64,378
64,378 Manajemen karyawan
0,9 70,703
63,632 Kebijakan dan strategi
0,8 72,054
57,643 Kemitraan dan sumber daya
0,9 71,676
64,508 Proses
1,4 78,865
110,411 Jumlah
360,572 Results
Kepuasan karyawan 0,9
85,135 76,622
Kepuasan pelanggan 2
82,108 164,216
Dampak dalam masyarakat 0,6
82,000 49,200
Hasil kinerja utama 1,5
91,351 137,027
Jumlah 427,065
Total 787,637
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan Tabel 5.10, dapat dilihat bahwa skor total yang diperoleh perusahaan adalah 787,637 dengan enablers
mencapai 45,78 dan results mencapai 54,22. Sesuai dengan kriteria self assessment yang dimuat dalam landasan teori, perusahaan termasuk dalam kriteria
sangat siap 750-1000 untuk mengimplementasikan Manajemen Mutu Terpadu.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis
6.1.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Manajemen Karyawan
Hasil analisis regresi 1 menunjukkan bahwa besar pengaruh kepemimpinan terhadap manajemen karyawan px
2
x
1
sebesar 0,629. Artinya jika skor kepemimpinan bertambah 1 poin, maka manajemen karyawan akan
bertambah 0,629 poin. Koefisien determinasi total R
2
x
2
x
1
yang diberikan sebesar 0,396. Hal ini berarti 39,6 variabel manajemen karyawan dapat dijelaskan oleh
variabel kepemimpinan. Sedangkan sisanya sebesar 60,4 tidak dapat dijelaskan oleh model regresi 1. Adapun nilai sebesar 60,4 dapat dijelaskan oleh variabel
lain seperti hubungan karyawan dan pimpinan, organisasi, atau lingkungan kerja.
6.1.2 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kebijakan dan Strategi
Hasil analisis regresi 2 menunjukkan bahwa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kebijakan dan strategi px
3
x
1
sebesar 0,535. Artinya jika skor kepemimpinan bertambah 1 poin, maka kebijakan dan strategi akan
bertambah 0,535 poin. Koefisien determinasi total R
2
x
3
x
1
yang diberikan sebesar 0,286. Hal ini berarti 28,6 variabel kebijakan dan strategi dapat dijelaskan oleh
variabel kepemimpinan. Sedangkan sisanya sebesar 71,4 dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian seperti posisi perusahaan di dunia industri,
kekuatan dan kelemahan perusahaan, atau peluangtantangan masa depan.
Universitas Sumatera Utara