Input dan Output Usahatani Kelapa

Tingkat bahaya erosi e Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin dan gravitasi Hardjowigeno, 1987. Sedangkan tingkat bahaya erosi adalah kehilangan tanah maksimum dibandingkan dengan tebal solum atau kedalaman efektif tanahnya Hardjowigeno, 1995. Untuk memperoleh jumlah erosi yang terjadi pada Satuan Lahan yang diteliti, dibutuhkan data-data faktor erosivitas hujan, faktor erosibilitas tanah, faktor panjang dan kemiringan lereng, faktor tanaman penggunaan tanah dan faktor teknik konservasi tanah. Prakiraan tingkat bahaya erosi yang terjadi pada masing-masing Satuan Lahan dalam wilayah penelitian, dilakukan dengan menggunakan rumus USLE Wischmeier dan Smith, 1978 dalam Hardjowigeno, 1995, yaitu : A = R x K x LS x C x P Dimana : A = Jumlah erosi dalam tonhatahun R = Faktor erosivitas hujan K = Faktor erodibilitas tanah LS = Faktor panjang dan kemiringan lereng. C = Faktor tanaman P = Faktor teknik konservasi tanah a. Nilai faktor erosivitas hujan R Perhitungan nilai faktor erosivitas hujan pada penelitian ini, dilakukan berdasarkan pada ketersediaan data yang dimiliki. Oleh karena data yang tersedia adalah data curah hujan bulanan, nilai erositivitas hujan bulanan RM dihitung dengan menggunakan Rumus Lenvain 1975 dalam Bols, 1978 dalam Hardjowigeno 1995, yaitu : RM = 2,21 Rain m Dimana : 1,36 RM = erosivitas hujan bulanan Rain m = curah hujan bulanan cm Dengan menggunakan Rumus Lenvain tersebut, nilai erosivitas hujan bulanan masing-masing Satuan Lahan diusajikan pada Tabel 45. Tabel 45. Erosivitas Hujan Bulanan No. Lokasi Pengamatan Satuan Lahan Erosivitas Hujan Bulanan HA. 1 5 28 HA. 2 1 53 HA. 3 2 76 HA. 4 2 55 HA. 5 4 106 HA. 6 3 78 HA. 7 3 77 HA. 8 6 140 HA. 9 6 100 b. Faktor Erodibilitas Tanah K Perhitungan terhadap faktor erodibilitas tanah dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan data dilapangan. Menurut Hammer 1978 dalam Hardjowigeno 1995 perhitungan nilai K dapat menggunakan rumus sebagai berikut : K = 2,713M 1,14 10 -4 100 12 – a + 3,25 b-2 + 2,5c – 3 Dimana : M = Diperoleh dari Tabel Lampiran 11 tentang Penilaian ukuran butir a = Penilaian bahan C-organik, mengacu pada Tabel Lampiran 12 b = Diperoleh dari Lampiran 13 tentang kode nilai struktur tanah c = Diperoleh dari Lampiran 14 tentang kode nilai permeabilitas tanah Berdasarkan rumusan tersesbut nilai erodibilitas tanah masing-masing Satuan Lahan disajikan pada Tabel 46. Tabel 46. Erodibilitas Tanah Nomor Lokasi Pengamatan Satuan Lahan Erodobilitas Tanah HA. 1 5 0,25 HA. 2 1 0,24 HA. 3 2 0,18 HA. 4 2 0,25 HA. 5 4 0,19