Gambar 7. Peta sebaran Satuan Lahan
Gambar 8. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan profil pewakil
3.4.2. Data ekonomi, diambil melalui tahap-tahap :
a. Penetapan 9 kecamatan sebagai wilayah penelitian dari 11 kecamatan yang
ada di dalam wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang. Penetapan tersebut didasarkan pada pemilihan lahan-lahan di luar lahan kawasan hutan
lindung dan hutan produksi, kawasan permukiman dan kawasan sawah beririgasi teknis.
b. Penetapan 17 desa, berdasarkan minat dan banyaknya masyarakat yang
menanam dan mengembangkan tanaman kakao dan tanaman kelapa. c.
Penetapan dan pengambilan sampel petani, dilakukan melalui “purposive sampling“ yakni dengan sengaja memilih jumlah responden. Pertimbangan
yang digunakan adalah: -
Responden adalah petani dan pemilik lahan -
Responden memiliki lahan minimal 1 Ha. -
Responden memiliki pengalaman bertani pada lahannya, minimal 10 tahun mengusahakan tanaman kakao atau tanaman kelapa.
Penelitian terhadap petani contoh dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar kuesioner. Jumlah kecamatan,
jumlah desa, jumlah petani dan jumlah responden disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Kecamatan, Jumlah Desa dan Jumlah Responden yang Diteliti
No. Kecamatan
Jumlah Desa
Jumlah Petani Responden
Tan. Kakao
Tan. Kelapa
Tan. Kakao
Tan. Kelapa
1. Panca Lautang
2 49
57 5
5 2.
Tellu LimpoE -
- 56
- 5
3. Watang Pulu
2 -
32 -
3 4.
Baranti 3
- 86
- 8
5. Panca Rijang
1 52
55 5
5 6.
Kulo 2
104 -
10 -
7. MaritengngaE
- -
- -
- 8.
Sidenreng 1
53 -
5 -
9. Pitu Riawa
2 115
48 11
5 10.
Dua PituE 1
57 83
5 8
11. Pitu Riase
3 198
14 19
1 Jumlah
17 617
435 60
40 Sumber Data : Data primer diolah
3.5. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan dengan menyajikan data dalam bentuk peta,
sedangkan analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan menggunakan sistem Evaluasi Lahan Otomatis ALES. Langkah-langkah analisis deskriptif kualitatif
dan kuantitatif, disajukan di bawah ini :
3.5.1. Data Fisik
a. Pembuatan deskripsi profil tanah, untuk menentukan klasifikasi tanah
pada masing-masing satuan lahan. b.
Penentuan karakteristik lahan berdasarkan kualitas lahan pada masing- masing satuan lahan.
c. Penetuan kelas kesesuaian lahan fisik masing-masing satuan lahan,
berdasarkan kriteria kesesuaian lahan tanaman kakao dan tanaman kelapa.
d. Penghitungan jumlah erosi pada masing-masing satuan lahan. Erosi
dihitung dengan menggunakan rumus USLE Wischmeier dan Smith dalam Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007 :
A = R x K x LS x C x P Keterangan :
A : Jumlah erosi dalam tonhatahun
R : Faktor erosivitas hujan bulanan Rumus Lenvain, 1975 dalam
Bols, 1978 dalam Hardjowigeno Widiatmaka 2007, sebagai berikut :
RM = 2,21 Rain RM
: Erosivitas hujan bulanan Rainm : Curah hujan bulanan dalam cm
K : Erodibilitas tanah K = 2,713M
1.14
10
-4
M : debu + pasir sangat halus100 - liat
12-a + 3,25 b – 2 + 2,5 c - 3
Nilai a : bahan organik C x 1,724
Nilai b : kode nilai struktur tanah
Nilai c : kode nilai permeabilitas tanah
LS : Faktor panjang dan kemiringan lereng C
: Faktor pengelolaan tanaman P
: Faktor Teknik Konservasi tana Penentuan erosi yang diperbolehkan, yaitu jumlah tanah yang
diperbolehkan tererosi pertahun agar produktivitas lahan tidak berkurang sehingga