Satuan Lahan 2 pengamatan HA. 3 ,

5.2. Kualitas lahan dan Karakteristik Lahan 5.2.1. Temperatur a. Elevasi Pengukuran ketinggian lokasi pengambilan contoh tanah pada masing- masing Satuan Lahan dari permukaan laut dilakukan dengan menggunakan Altimeter. Hasil pengukuran disajikan pada Tabel 13. b. Suhu Nilai suhu rata-rata pada masing-masing Satuan Lahan diperoleh melalui estimasi suhu berdasarkan ketinggian tempat dari atas permukaan laut, melalui pendekatan metode Braak 1928 dalam Mohr et al. 1972, menggunakan rumus : 26,3ºC - 0,01 x elevasi dalam meter x 0,6ºC Nilai suhu rata-rata setiap Satuan Lahan disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Suhu rata-rata dan Elevasi No. Lokasi Pengamatan Satuan Lahan Elevasi m dpl Suhu rata-rata ºC HA. 1 5 28 27,1 HA. 2 1 53 27,0 HA. 3 2 76 26,8 HA. 4 2 55 27,0 HA. 5 4 106 26,7 HA. 6 3 78 26,8 HA. 7 3 77 26,8 HA. 8 6 140 26,5 HA. 9 6 100 26,7 Sumber: hasil pengamatan dan analisis

5.2.2. Kandungan Air

a. Curah hujan dan bulan kering. Berdasarkan data curah hujan dan hari hujan dari beberapa stasiun iklim di wilayah penelitian, diketahui bahwa distribusi curah hujan bulanan merata sepanjang tahun. Hal ini cukup menguntungkan karena peluang usaha pertanian dapat dilakukan hampir sepanjang tahun. Menurut Schmidt dan Ferguson 1951 dalam Mohr et al. 1972, daerah penelitian termasuk tipe hujan A, yaitu tipe hujan tropis basah dengan jumlah bulan basah 100 mmbulan 8 bulan dan bulan kering 60 mmbulan selama 4 bulan. b. Rejim kelembaban tanah dan rejim suhu tanah Penentuan rejim kelembaban tanah Panduan Survey Tanah, 1994 adalah atas dasar permukaan air tanah, dan berdasarkan ada atau tidaknya air yang ditahan pada tegangan kurang dari 1500 kPa di dalam penampang kontrol kelembaban selama periode tertentu dalam setahun. Sedangkan rejim temperatur tanah menunjukkan temperatur tanah rata-rata dalam satu periode atau setahun. Hasil perhitungan neraca air tanah dengan metode Thornthwite dan Mather 1957 yang dihitung dengan Newhall Simulation ModelNSM Van Wambeke et al., 1986 dengan menggunakan data iklim, yaitu data curah hujan dan temperatur serta letak astronomis daerah penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk rejim kelembaban tanah Udic yang artinya tanah dalam keadaan lembab sepanjang tahun atau mempunyai penyebaran curah hujan merata., sedang rejim temperatur tanahnya termasuk Isohyperthermic yaitu mempunyai temperatur tanah tahunan rata-rata 22°C dengan perbedaan musim panas dan dingin 6°C Soil Survey Staff, 1998.

5.2.3. Ketersediaan oksigen o

Drainase tanah secara alamiah mempertimbangkan frekuensi dan lamanya keadaan basah yang mempengaruhi masa tanah seutuhnya Panduan Survey Tanah, 1994. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Satuan Lahan di wilayah penelitian, kelas drainase tanah pada Satuan Lahan yang diteliti dikelompokkan pada 2 kelas yakni baik dan agak baik sebagaimana disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Kelas Drainase No. Lokasi Pengamatan Satuan Lahan Kelas Drainase HA. 1 5 Baik HA. 2 1 Agak Baik HA. 3 2 Baik HA. 4 2 Baik HA. 5 4 Baik HA. 6 3 Baik HA. 7 3 Baik HA. 8 6 Baik HA. 9 6 Baik Sumber: Hasil pengamatan - Satuan Lahan 1 memiliki kelas drainase agak baik moderately well drained, yaitu tanah basah cukup dekat ke permukaan untuk jangka