55 komponen antimikroba yang terdapat dalam jintan hitam ada yang tergolong
terpenoid mudah menguap dan terpenoid yang tidak menguap. Selain disebabkan oleh adanya komponen steroid dan triterpenoid,
adanya aktivitas antimikroba ekstrak heksan terhadap beberapa bakteri uji dapat juga disebabkan adanya asam-asam lemak. Menurut Hinton et. al.
2000 dalam Ji et. al. 2002, aktivitas antimikroba asam lemak disebabkan oleh kemampuan asam lemak untuk menghancurkan membran sel bakteri
dan menyebabkan lisis sel. Menurut Ji et. al. 2002, asam linoleat memiliki aktivitas antibakteri terhadap Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus.
Asam linolenat diduga menyebabkan abnormalitas permukaan sel ataupun pada bagian intraselular Ji et. al., 2002. Kemampuan senyawa non polar
untuk menghambat pertumbuhan mikroba diduga karena senyawa non polar dapat menyebabkan perubahan komposisi membran sel, sehingga membran
sel mengalami kerusakan. Selain itu, komponen non polar juga dapat bereaksi dengan protein membran yang menyebabkan kebocoran isi sel
Sikkema dalam Ardiansyah, 2001. Ekstrak heksan maupun minyak atsiri merupakan ekstrak yang bersifat
non polar. Namun, minyak atsiri memiliki aktivitas antimikroba yang lebih baik daripada ekstrak heksan. Hal ini terkait dengan jenis asam lemak yang
terkandung dalam masing-masing ekstrak tersebut. Minyak atsiri mengandung asam lemak-asam lemak rantai pendek, sedangkan ekstrak
heksan cenderung mengandung asam lemak dengan rantai yang lebih panjang. Dalam menghambat pertumbuhan bakteri, asam lemak rantai
pendek lebih efektif daripada asam lemak rantai panjang karena strukturnya yang pendek menyebabkan asam lemak rantai pendek lebih mudah masuk
ke dalam sel bakteri.
2. Ketahanan bakteri terhadap berbagai ekstrak jintan hitam
Berdasarkan uji lanjut Duncan pada taraf nyata 0.05, setiap bakteri uji memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap besar diameter
penghambatan. Bakteri uji yang paling dihambat oleh semua ekstrak jintan hitam adalah Staphylococcus aureus, sedangkan bakteri uji yang paling
tahan paling tidak dihambat terhadap semua ekstrak jintan hitam adalah
56 Escherichia coli
. Ketahanan Escherichia coli terhadap semua ekstrak jintan hitam dapat disebabkan Escherichia coli tahan hidup dan berkembang baik
pada kondisi tidak baik dan kekurangan gizi Pelczar et. al. dalam Ardiansyah, 2001.
Bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif memiliki ketahanan yang berbeda terhadap senyawa antimikroba. Dapat dilihat pada Gambar 19
bahwa pertumbuhan bakteri Gram positif cenderung lebih dihambat daripada pertumbuhan bakteri Gram negatif, kecuali pada ekstrak etil asetat.
Pola penghambatan terhadap bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif dari ekstrak-ekstrak jintan hitam ini mirip dengan pola penghambatan
antibiotik penisin G. Menurut Prescott et. al. 2003, penisilin G lebih aktif menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif daripada bakteri Gram
negatif.
Gambar 19. Pengaruh masing-masing ekstrak terhadap pertumbuhan
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Keterangan : Batang menunjukkan nilai rata-rata dari diameter penghambatan bakteri uji yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis Gram.
Bakteri Gram positif lebih sensitif terhadap senyawa antimikroba dibandingkan dengan bakteri Gram negatif karena struktur dinding sel
bakteri Gram negatif yang berlapis-lapis, yaitu lipopolisakarida, peptidoglikan dan lipoprotein. Pada lapisan lipopolisakarida tersebut Gram
negatif memiliki sistem seleksi screening terhadap zat-zat asing Branen dan Davidson, 1993. Bakteri Gram negatif umumnya lebih sensitif terhadap
57 senyawa antimikroba yang bersifat polar karena dinding sel bakteri Gram
negatif bersifat polar sehingga lebih mudah dilewati oleh senyawa antimikroba yang bersifat polar.
Sebaliknya dari bakteri Gram negatif, bakteri Gram positif lebih sensitif terhadap senyawa antimikroba yang bersifat non polar. Kesensitifan
bakteri Gram positif terhadap senyawa antimikroba yang bersifat non polar disebabkan komponen terbesar penyusun dinding sel bakteri Gram positif
adalah peptidoglikan yang salah satu penyusunnya adalah asam amino alanin yang bersifat hidrofobiknon polar. Hal inilah yang menyebabkan
dinding sel bakteri Gram positif menjadi lebih mudah dilewati dan diserang oleh senyawa antimikroba yang bersifat non polar.
3. Efektivitas senyawa antimikroba ekstrak biji jintan hitam