Tabel 4. Jenis dan Karakteristik Pisang Cavendish di PT. SSN
Sumber : Handayani, 2005
2.2. Ritel Modern
Industri ritel di Indonesia adalah sektor yang mampu bertahan di tengah krisis dalam beberapa tahun terakhir. Sampai akhir tahun 2002, jaringan ritel di
Indonesia telah mencapai 2.069 gerai yang tersebar diseluruh Indonesia, terdiri dari minimarket 972 gerai, supermarket 683 gerai, department store 376 gerai,
dan hypermarket 38 gerai. Perkembangan pasar modern yang pesat tersebut ternyata belum diikuti oleh perkembangan pasar tradisional. Jumlah pasar
tradisional yang ada pada tahun 1997 sebanyak 10.381 unit dan bertambah di tahun 1999 menjadi 10.430 unit atau meningkat hanya 0,47
4
. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat
yang menghendaki kenyamanan berbelanja convenience, kepastian harga, dan keanekaragaman barang kebutuhan membuat ritel modern menjadi alternatif
4
www.kppu.go.id . Seminar Retail Nasional, Jakarta 25 Januari 2007. Keynote speech Menteri
Perdagangan RI : Mari Elka Pangestu.
Grade Nama Merek
Karakteristik
C3 SUNPRIDE Warna kuning mulus, rasa manis, panjang
minimal 7,5 inchi lebar minimal 3,9 inchi, jumlah sisiran antara 3 – 8, toleransi bruises kecil
Finger Besar FB
SUNFRESH Wana kuning mulus, rasa manis, toleransi bruises agak banyak dari C3, ukuran sama dengan C3,
jumlah sisiran 2 – 3 Finger Besar
FB1 Tidak Bermerek Karakteristik buah sama dengan FB, hanya jumlah
sisiran satu-satu Finger Sedang
FS Tidak Bermerek Warna kuning mulus, rasa manis, toleransi bruises
sama dengan FB, panjang minimal 6.5 inchi, jumlah sis iran 2 – 3
Finger Sedang 1FS1
Tidak Bermerek Kriteria sama dengan FS, namun jumlah sisiran satu-satu
Finger Kecil FK
Tidak Bermerek Warna kuning mulus, rasa manis, toleransi bruises sama dengan FS 1, panjang minimal 5.5 inchi,
jumlah sisiran 2 – 3 Finger Kecil
1FK 1 Tidak Bermerek Sama dengan FK, hanya jumlah sisiran lebih
sedikit
berbelanja kebutuhan sehari- hari. Oleh karena itu, para ritel modern seperti Sarinah, Hero, Matahari, Sogo, dan Carrefour, akan semakin bersaing untuk
senantiasa meningkatkan kualitas baik cara pengolahan, penampilan toko, maupun menambah jumlah gerainya di berbagai tempat Somantri, 2005.
Potensi pasar yang luas dengan didukung daya konsumsi masyarakat Indonesia yang tinggi, membuat para peritel mendirikan dan menambah jumlah
gerainya. Hal ini berdampak pada persaingan yang semakin ketat dalam memperebutkan pasar CIC, 2003. Namun keberadaan ritel modern secara
langsung menurunkan daya beli masyarakat pada pasar tradisional, karena memang ritel modern memiliki tempat yang nyaman dan terjangkau oleh
masyarakat baik di kawasan perumahan, perkotaan maupun berdekatan dengan pasar tradisional
5
. Dalam ritel modern biasanya selalu ada ritel atau pengecer dengan skala
besar, namun tidak semua ritel berada dalam tempat tersebut. Menurut Somantri 2005 pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, atau
koperasi dalam bentuk Mall, Supermarket, Departement store, dan Shopping center. Pengelolaan pasar modern dilakukan secara modern ya ng mengutamakan
pelayanan, kenyamanan berbelanja, bermodal besar, dan dielngkapai denga n label harga yang pasti. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah PERDA DKI Jakarta
No.2 Tahun 2002 bahwa ritel modern dibedakan menjadi empat golongan yaitu mini swalayan atau minimarket, pasar swalayan atau supermarket, pasar serba ada
departement store atau hypermarket, dan perkulakan atau grosir.
5
www.bisnis.com . Rabu, 15062005 update pada 6 November 2006. Linda Tetty Silitonga, dan
Moh. Fatkhul Maskur. Analisa Usaha Kecil Menengah “Menyimak persaingan di sektor ritel”.
Menurut Aini 2005 ritel modern dibedakan atas dasar ukuran dan jenis barang yang dijual yaitu minimarket, supermarket, hypermarket , special store,
dan departement store. Minimarket merupakan toko dengan luasan kurang dari 150 m
2
yang menjual berbagai macam produk konsumsi. Ritel ini sudah ada di Indonesia sejak tahun 1988 dan hingga sekarang perkembangan bisnis ini menjadi
waralaba franchise seperti Alfamart, dan Indomaret. Jenis ritel lainnya yaitu supermarket yang merupakan toko dengan luasan antara 500 – 4000 m
2
. Supermarket umumnya menjual berbagai macam produk segar dan kebutuhan
primer manusia. Ritel ini berada pada wilayah perkotaan, adapun di Indonesia contohnya adalah Superindo, Matahari dan Hero Susilowati, 2005.
Ritel modern lain yang kini sedang berkembang di Indonesia adalah hypermarket. Ritel ini menjual berbagai ribuan produk baik produk segar maupun
kebutuhan lainnya, dan ukurannya tempatnya lebih luas yaitu = 8000 m
2
. Hypermarket di Indonesia merupakan ritel yang dikembangkan oleh peritel luar
negeri seperti Carrefour, Wall-Mart, sehingga peritel lokal pun bersaing dengan membentuk hypermarket seperti Giant milik Hero Group dan Hypermart milik
Matahari Group.
2.3. Pasar Tradisional