pemasok sangat penting terhadap keberadaan berbagai produk di pasar terutama bagi ritel modern, yang kekuatannya terletak pada banyak produk atau merek
yang berada di outletnya. Pemasok tentunya memiliki pelanggan tetap, apalagi memiliki
ketergantungan produk yang dipasoknya. Biasanya pemasok yang sudah memiliki brand dan memiliki kekuatan tawar- menawar yang kuat, maka akan
ditempatkan pada display khusus oleh pelanggan. Pelayanan khusus atau hak eksklusif ini tentunya memberikan keuntungan win-win solution bagi pelanggan
dan pemasok.
2.5. Penelitian-Penelitian Terdahulu
Terkait dengan penelitian yang dilakukan yaitu tentang peramalan penjualan dan optimalisasi pasokan di PT. SSN, ada beberapa penelitian terdahulu
yang relevan baik tentang metode analisis, sistem pasokan dan distribusi, serta pasar. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan oleh Septiati 2002 mengenai
optimalisasi pengadaan dan distribusi produk buah-buahan di Moenaputra Nusantara, Sutarya 2003 megenai optimasi produksi dan distribusi sayuran di
PT. Pacet Segar, dan Ismail 2007 mengenai a
na lisis perencanaan p
engendalian persediaan optimal pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Sukabumi. Mengenai
hasil penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dapat dilihat pada Tabel 6. Penelitian yang berlokasi di PT. SSN sudah ada beberapa yang
melakukannya. Adapun penelitian yang telah dilakukan adalah analisis faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian pisang Sunpride Setianingrum, 2003, dan analisis strategi
pengembangan bisnis buah segar pada PT. Sewu Segar Nusantara Handayani, 2005.
Tabel 6. Penelitian-Penelitian Terdahulu yang Relevan
Tahun Penulis
Judul Metode
Hasil Penelitian
2002 Nila
Septiati Optimalisasi
Pengadaan dan Distribusi Produk
Buah-buahan Segar di PT Moenaputra
Nusantara Jakarta Profit Marjin,
Metode Transportasi
Mendekati Kondisi Optimal antara pusat
pengadaan buah dengan pelanggan
2003 Sutarya
Optimasi Produksi dan Distribusi
Sayuran di PT. Pacet Segar,
Cianjur-Jawa Barat Linear
Programming Belum dalam kondisi
optimal baik dalam produksi maupun
distribusi 2007
Ismail Analisis
Perencanaan Pengendalian
Persediaan Optimal Pada PT. Sinar
Sosro Kantor Penjualan Sukabumi
Peramalan, EOQ, Safety
Stock¸dan titik pemesanan
kembali Model Peramalan
yang sesuai adalah SARIMA
Septiati 2002 melakukan penelitian tentang optimalisasi pengadaan dan distribusi produk buah-buahan segar di PT. Moenaputra Nusantara Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengadaan dan distribusi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, mengetahui profit marjin dan imbangan
penerimaan biaya RC, serta mengetahui komposisi pengadaan dan distribusi yang optimal. Untuk menganalisis tujuan digunakan software MS.Excel dan
LINDO. Hasil penelitian pola pengadaan buah-buahan di PT. Moenaputra
Nusantara Jakarta terdiri dari petani, pedagang pengumpul, dan pasar induk, dengan jumlah penawaran tertinggi berasal petani dengan sebesar 64, 88 .
Distribusi buah-buahan dikirim ke kelompok eceran, grosir, dan hotel, dengan
jumlah permintaan tertinggi berasal dari kelompok eceran yaitu sebesar 77,04 . Adapun buah-buahan yang didistribusikan terdiri dari buah kontinyu dan buah
musiman, dengan buah-buahan yang menjadi unggulan adalah melon, semangka merah, dan semangka kuning.
Berdasarkan analisis profit marjin yang terbesar adalah buah melon, dan semangka merah, sedangkan yang memiliki profit marjin terkecil adalah
bangkuang. Hasil nilai RC menunjukkan buah-buahan kontinyu memiliki nilai RC rata-rata 1,14, sedangkan untuk buah-buahan musiman rata-rata dari nilai RC
adalah 1,12. Hasil analisis komposisi pengadaan dan distribusi dengan Model
Transportasi diperoleh dengan nilai fungsi tujuan yang meminimumkan biaya adalah sebesar Rp 1.921.344.000, sedangkan dengan pengadaan dan distribusi
yang dilakukan oleh PT. Moenaputra Nusantara tahun 2001 pada semester 1 adalah sebesar Rp 1.922.687.889, terdapat selisih nilai total biaya pengadaan dan
distribusi sebesar Rp 1.343.136. Hal ini menunjukkan bahwa pola pengadaan dan distribusi telah mendekati kondisi optimal, sehingga tidak jauh berbeda dengan
kondisi aktualnya. Begitu juga pada semester 2 hasilnya mendekati kondisi optimal. Perbedaan yang mendasar dari kondisi aktual dengan optimal adalah
besarnya alokasi dari pusat pengadaan ke tujuannya. Dalam hal ini adala h pengambilan keputusan mengenai pusat pengadaan mana saja yang akan
menyalurkan produk buah-buahan tersebut kepada pelanggan. Sutarya 2003 melakukan penelitian tentang optimasi produksi dan
distribusi sayuran di PT. Pacet Segar, Cianjur-Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kombinasi distribusi yang optimal sayuran, menganalisis
kombinasi distribusi berdasarkan hasil produksi optimal, dan mengetahui sensitivitas solusi optimal dalam kaitan dengan ketersediaan sumberdaya dan
keuntungan perusahaan tanpa mengubah kondisi optimal. Alat analisis yang mendukung tentang penelitian ini adalah melalui permodelan dengan linear
programming dengan bantuan software LINDO. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sutarya 2003 penggabungan
aktivitas produksi dan distribusi dalam satu model, dimaksudkan agar hasil optimal yang diperoleh dapat didistribusikan secara optimal sehingga mencapai
keuntungan maksimal. Hasil penelitian dalam produksi menunjukkan bahwa 10 jenis sayuran buah rata-rata baru berproduksi sebanyak 36,65 dari kondisi
optimal, 10 jenis sayuran daun rata-rata baru berproduksi sebanyak 38,18 dari kondisi optimal, sedangkan 10 jenis sayuran umbi, bunga, dan tunas rata-rata baru
berproduksi sebanyak 37,31 dari kondisi optimal, dan jenis sayuran unggulan rata-rata baru berproduksi sebanyak 37,31 dari kondisi optimal.
Hasil analisis dalam distribusi menunjukkan bahwa sayuran buah, daun, umbi, bunga, tunas, dan sayuran unggulan ke beberapa swalayan tertentu masih
belum optimal. Hal ini dikarenakan, terdapat perbedaan alokasi distribusi optimal antara sayuran yang diolah pada model sesuai kelompoknya dengan sayuran yang
diolah pada kelompok sayuran unggulan. Berdasarkan tiga kelompok sayuran, maka yang memberikan keuntungan kotor terbesar adalah jenis sayuran daun yang
mencapai Rp 18.143.070, dan yang terendah adalah pada sayuran buah dengan keuntungan kotor sebesar Rp 14.295.560.
Ismail 2007 melakukan penelitian tentang analisis perencanaan pengendalian optimal pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Sukabumi PT.
SSKPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan manajemen persediaan yang dilakukan oleh PT. SSKPS, menganalisis metode peramalan yang
paling akurat dalam memprediksi volume penjualan produk-produk Sosro dan meramalkan untuk 12 bulan ke depan, serta menghitung perencanaan persediaan
yang optimal berdasarkan hasil permalan penjualan. Metode penelitian yang digunakan adalah berbagai teknik peramalan, Economic Order Quantity EOQ,
serta analisis persediaan pengaman dan analisis titik pemesanan kembali. Hasil penelitian tentang peramalan menunjukkan terdapat pola data
penjualan bulanan Teh Botol Sosro TBS dan Fruit Tea Genggam FTG dari bulan Januari 2002 – Desember 2006 memiliki unsur trend dan musiman.
Berdasarkan hasil analisis untuk penjualan TBS diperoleh model yang paling sesuai adalah SARIMA 0,0,22,2,0
12
dengan nilai MSE sebesar 4.442.527. Untuk model peramalan yang paling sesuai untuk penjualan FTG yaitu SARIMA
0,0,11,0,0
12
dengan nilai MSE 166.345. Hasil penelitian lainnya dengan metode EOQ, menunjukkan bahwa untuk TBS sebaiknya setiap kali memesan
sebanyak 4.872 krat dengan frekuensi pemesanan sebanyak 57 kali, sedangkan untuk FTG setiap kali memesan sebaiknya kuantitas pemesanannya adalah 1.387
karton dengan frekuensi 19 kali dalam setahun. Analisis persediaan pengaman dengan pendekatan tingkat pelayanan level
service approach menunjukkan persediaan pengaman yang optimal untuk TBS adalah sebesar 4.122 krat, dan untuk FTG sebesar 347 karton. Dengan adanya
persediaan pengaman ini, maka biaya peyimpanan perusahaan akan bertambah sebesar Rp 119.022.750, sedangkan untuk FTG sebesar Rp 10.769.839. Hal ini
memberikan selisih biaya signifikan dengan fakta yang dilakukan oleh PT.
SSKPS. Analisis titik pemesanan kembali menunjukkan periode tahun 2007, perusahaan harus memesan pada saat persediaan TBS mencapai 5.285 krat dengan
selang waktu pemesanan 6 hari, sedangkan untuk FTG mencapai 457 karton dengan selang waktu 19 hari.
Relevansi terhadap penelitian-penelitian di atas terhadap penelitian yang akan dilakukan, memiliki persamaan terhadap alat analisis dan metode yang
digunakan yaitu berbagai teknik peramalan, analisis Economic Order Quantity EOQ, persediaan pengaman, dan analisa titik pemesanan kembali. Pemilihan
metode- metode tersebut, didasarkan pada analisa untuk memecahkan masalah yang ada di PT. SSN terhadap distribusi dan pasokan pisang cavendish pada
wilayah pemasaran di JABOTABEK. Perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu, adalah hasil ramalan akan digunakan untuk perhitungan pengendalian
pasokan pada periode berikutnya, dan adanya proses identifikasi rantai pasokan.
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN