44
Pengembangan PPSC
Jumlah Kapal
Pendapatan Nelayan
PAD Lapangan Kerja
Optimalisasi Pemanfaatan
SDI
Jumlah Nelayan
Teknologi Penangkapan
Ikan Produksi
Ikan
Pelelangan
Ketersediaan Bahan Baku
Kelayakan dan Kelangsungan
Industri Pengolahan
Minat Investor Pelayanan di
PP +
+
+ +
+ +
+
+
+ +
+ +
_ +
+ +
+ +
+
Gambar 8 Diagram sebab akibat sistem pengembangan PPSC. Causal
loop merupakan penggambaran atau deskripsi elemen sistem dan interaksinya sehingga membentuk sistem. Perilaku loop dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu causal loop positive dan causal loop negative. Causal loop positive mempunyai sifat membangkitkan pertumbuhan, di mana suatu
kejadian hasilnya akan memperbesar hasil kejadian berikutnya. Umpan balik positif mempunyai ciri adanya ketidakstabilan, ketidakseimbangan, penguatan
atau pertumbuhan. Sedangkan causal loop negative selalu berusaha mencapai tujuan gool seeking atau keseimbangan dan berusaha memberikan koreksi
dalam mencapai tujuan. Output yang dikendaki merupakan respon dari sistem terhadap
kebutuhan yang telah ditetapkan secara spesifik dalam analisis kebutuhan, dan output yang tidak dikehendaki merupakan hasil sampingan atau dampak yang
ditimbulkan bersama-sama dengan output yang dikehendaki. Output sistem yang dikehendaki adalah peningkatan volume produksi, peningkatan volume dan nilai
ekspor, peningkatan PAD dan PNBP, peningkatan konsumsi ikan, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan jumlah unit usaha dan meratanya distribusi
45
pendapatan masyarakat. Sedangkan output yang tidak dikehendaki merupakan kebalikannya. Manajemen pengendalian merupakan faktor pengendalian
terhadap pengoperasian sistem dalam menghasilkan keluaran yang dikehendaki dan berusaha meminimumkan output tidak dikehendaki dengan input terkendali.
Gambar 9 Diagram input-output sistem pengembangan PPSC.
4 METODOLOGI
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan selama 24 bulan, yaitu mulai Agustus 2004 hingga Agustus 2006. Pengolahan, tabulasi dan analisis data serta pembuatan
perangkat lunak komputer SISBANGPEL dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB FPIK IPB. Penelitian lapang dilaksanakan di PPSC.
PPSC terletak di Kabupaten Cilacap di pantai selatan Jawa Tengah pada posisi 108
°
04 30–109
°
30 30 BT dan 07
°
30 00–07
°
4520 LS Lampiran 1, dikenal sebagai daerah penghasil udang terbesar di pantai
selatan Pulau Jawa, berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang
sangat potensial akan sumber daya perikanan lepas pantai, sehingga diharapkan akan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan ikan baik
domestik maupun ekspor. Keberadaan PPSC dengan demikian mempunyai nilai yang strategis dan prospektif guna pembangunan dan pengembangan perikanan
khususnya di Jawa Tengah, terlebih lagi apabila dikaitkan dengan visi Kabupaten Cilacap yakni “Kabupaten Cilacap sebagai pusat pengembangan pertumbuhan
pembangunan Jawa bagian selatan”. Kegiatan penelitian tentang ”Rekayasa Model Pengembangan Pelabuhan
Perikanan Samudera Cilacap” meliputi : 1 Survei terhadap lokasi penelitian untuk analisis dan identifikasi masalah
terkait dengan pengembangan PP serta merancang percobaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2004.
2 Studi pustaka untuk mendapatkan data-data pendukung dalam analisis pengembangan PP, dilakukan bulan September 2004-Januari 2005 di
Departemen Kelautan dan Perikanan DKP Jakarta, Badan Riset Kelautan dan Perikanan BRKP Jakarta, FPIK IPB dan FPIK Universitas Diponegoro
UNDIP. 3 Pengumpulan data utama terkait dengan pengembangan PP, dilakukan di
PPSC, DKP, FPIK IPB dan FPIK UNDIP pada bulan Oktober 2004–Oktober 2005.
4 Pengolahan data dan pembuatan perangkat lunak komputer SISBANGPEL, dilakukan di FPIK IPB dan FPIK UNDIP bulan Januari 2005-Maret 2006.
5 Penulisan laporan disertasi dilakukan pada bulan Maret 2005–Agustus 2006, dilakukan di FPIK IPB.
46
4.2 Tahap Penelitian
Penelitian rekayasa model pengembangan PPSC ini menitikberatkan pada analisis pengembangan PP dan proyeksi pengembangan PP ke depan.
Sesuai dengan hipotesis penelitian, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuh analisis penting yaitu:
1 Membuat model untuk analisis potensi SDI, yaitu melakukan analisis untuk mengetahui besarnya potensi sumber daya perikanan yang ada, tingkat
eksploitasi yang telah dicapai serta kemungkinan pengembangannya lebih lanjut sesuai dengan potensi lestari MSY.
2 Membuat model analisis prakiraan atau proyeksi aktivitas di PPSC, setelah memperoleh data dan informasi mengenai keadaan potensi sumber daya
perikanan dilanjutkan dengan proyeksi atau estimasi keadaan pada masa depan yang akan menggambarkan:
- estimasi produksi dan keadaan usaha perikanan di masa depan dengan memperhatikan faktor sumber penangkapan serta penangkapan
lestarinya, - estimasi permintaan terhadap ikan laut di masa depan yang dipengaruhi
oleh tingkat pendapatan dan populasi, - estimasi pasar di masa depan misalnya perdagangan lokal, regional,
antar pulau, propinsi dan ekspor, - estimasi tenaga kerja yang akan terlibat dengan adanya pengembangan
PPSC. 3 Membuat model untuk analisis kondisi dan tingkat pemanfaatan fasilitas di
PPSC. 4 Membuat model untuk analisis prioritas pengembangan PPSC, yaitu
melakukan kajian tentang susunan dan jenis-jenis fasilitas yang diperlukan dan ukurannya.
5 Membuat model untuk analisis penentuan kelayakan finansial
pengembangan PPSC. 6 Membuat model untuk analisis kelembagaan yang terkait dalam
pengembangan PPSC. 7 Membuat model untuk analisis strategi yang akan digunakan dalam
pengembangan PPSC. Secara garis besar alur deskriptif kerangka penelitian dapat dilihat pada
Gambar 10.