4.5.1 Sistem Manajemen Dialog
Sistem manajemen dialog merupakan rancangan pengaturan interaksi antara model program komputer dengan pengguna user yang memuat input
dari pengguna berupa parameter, data pilihan dari skenario dan keluaran yang diberikan dalam tabel atau pernyataan yang mudah dipahami.
Dialog dengan pengguna dipandu dengan adanya pilihan-pilihan atau pernyataan yang hanya memerlukan jawaban-jawaban singkat. Input dari
pengguna dapat berupa angka, pernyataan-pernyataan atau berupa skenario. Output yang diberikan program komputer berupa keterangan, tabel atau grafik
yang mudah dipahami.
4.5.2 Sistem Manajemen Basis Data
Data merupakan komponen yang mutlak ada. Oleh karena itu, data harus dikelola dan dikendalikan dalam suatu sistem manajeman basis data.
Pemeliharaan data ini dilakukan melalui fasilitas menu data, menampilkan, menghapus, dan mengganti data. Dalam konfigurasi paket program yang akan
dikembangkan dalam sistem diantaranya adalah data pokok tentang SDI, data aktivitas di PP, data tingkat pemanfaatan fasilitas PP, data rancangan prioritas
pengembangan PP, data struktur biaya dan manfaat pengembangan PP, data kelembagaan dan strategi dalam pengembangan PP.
4.5.3 Sistem Manajemen Basis Model
Sistem manajemen basis model terdiri dari tujuh sub model utama, yaitu sub model potensi SDI, sub model prakiraan tingkat kegiatan di PP, sub model
tingkat pemanfaatan fasilitas PP, sub model prioritas pengembangan fasilitas PP, sub model kelayakan pengembangan PP, sub model keterkaitan kelembagaan
dalam pengembangan PP, dan sub model strategi pengembangan PP. Masing- masing sub model tersebut sebagai sub-sub sistem yang pada akhirnya
membentuk suatu sistem pengembangan PP yang diverifikasi di PPSC.
4.5.4 Verifikasi dan Validasi Model
Terdapat dua elemen pokok dalam mengevaluasi model, yaitu: 1 verifikasi, dan 2 validasi. Verifikasi dilakukan untuk dapat menjawab apakah
model sudah melakukan apa yang diinginkan oleh perancang model tersebut, sedang validasi dilakukan untuk menjawab bagaimana hasil keluaran model
dibandingkan dengan keadaan nyata Eriyatno dan Sofyar 2007; Rykiel 1996 diacu dalam Juzar 2006.
Verifikasi dan validasi model, yaitu suatu proses iterative yang berupa pengujian berturut-turut sebagai penyempurnaan model. Dalam tahap ini akan
dilihat apakah model yang dibangun dapat mewakili realitas yang dikaji. Suatu model baru dapat dikatakan baik karena konsistensinya, di mana hasil yang
diperoleh tidak bervariasi lagi. Tahap verifikasi dan validasi model merupakan tahap penting dalam
menentukan tingkat keyakinan bahwa suatu model yang dikembangkan telah cukup mewakili dari permasalahan atau sistem yang dianalisis. Verifikasi dan
validasi model dapat dilakukan melalui beberapa cara: 1 melakukan uji statistik dengan memasukkan data empiris ke dalam model; 2 pengujian kesesuaian
antara hasil keluaran model dengan kenyataan nyata, dan 3 review oleh ahli. Dalam penelitian ini, verifikasi dilakukan pada tahap penyusunan model,
sedangkan proses validasi dilakukan melalui 2 tahap, yaitu validasi pada tahap penyusunan model validation by construct dan validasi pada tahap pengujian
hasil validation by result. Validasi hasil dimaksudkan untuk menilai keabsahan teori dan asumsi-asumsi yang digunakan, serta metode pengukuran
pengumpulan data. Validasi hasil dimaksudkan untuk menilai kesesuaian antara keluaran dari model dan keluaran dari sistem yang sebenarnya.
Hasil rekayasa model pengembangan PP diimplementasikan ke dalam bentuk model paket program komputer. Aplikasi SISBANGPEL sudah terintegrasi
menjadi satu dan siap dipakai atau diinstal pengguna. Verifikasi dan validasi model dilakukan terhadap data rencana pengembangan PPSC.
75
5 HASIL PENELITIAN
5.1 Profil Lokasi Penelitian 5.1.1 Profil Kabupaten Cilacap