8 KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Hasil penelitian tentang “Rekayasa Model Pengembangan Pelabuhan
Perikanan Samudera Cilacap”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1 Aplikasi metode pendekatan sistem pada penelitian ini telah menghasilkan suatu model pengembangan PPSC melalui suatu paket program yang diberi
nama SISBANGPEL. 2 Model pengembangan PP yang dirancang dapat digunakan untuk membantu
proses pengambilan keputusan dalam merencanakan pengembangan PP. Perencanaan pengembangan PP dimulai dari analisis potensi SDI, analisis
prakiraan tingkat aktivitas di PP, analisis tingkat pemanfaatan fasilitas di PP, analisis biaya dan manfaat pengembangan PP, analisis prioritas
pengembangan PP, analisis kelembagaan pengembangan PP, dan analisis strategi pengembangan PP.
3 SISBANGPEL tidak hanya digunakan untuk analisis satu PP saja, melainkan semua PP dapat diakomodasi dalam SISBANGPEL.
4 Hasil verifikasi model dan analisis menunjukkan: a Potensi maksimum lestari SDI di Cilacap yang terdiri dari kelompok ikan
demersal dengan MSY 6 710.27 tontahun, udang 4 068.02 tontahun, pelagis besar 11 293.41 tontahun dan pelagis kecil dengan MSY 842.27
tontahun. Berdasarkan potensi SDI, pengembangan PPSC diarahkan untuk pelayanan kapal-kapal tuna long line yang berukuran lebih besar
dari 30 GT, drift gill net berukuran 10-30 GT dan trammel net berukuran 5-30 GT.
b Berdasarkan potensi SDI dan kapal-kapal yang akan dikembangkan, pengembangan fasilitas PPSC perlu diarahkan dalam bentuk optimalisasi
pemanfaatan fasilitas di PPSC, meliputi: pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan, perpanjangan breakwater utara dan selatan, pelebaran
alur pelayaran, perluasan dermaga bongkar muat, pengembangan TPI I dan TPI II, pengembangan kawasan industri, pengadaan keranjang,
penambahan kebutuhan air, es dan solar, serta fasilitasi sarana angkut dari dermaga bongkar menuju TPI
.
c Fasilitas-fasilitas yang ada di PPSC dalam kondisi baik yang terdiri dari fasilitas dasar, berupa breakwater, alur pelayaran, dermaga, dan kolam
191
192
pelabuhan. Fasilitas fungsional berupa TPI, genset, SPBU, tangki air, pabrik es, dock, bengkel, kantor administrasi pelabuhan, MCK, pagar
keliling, tempat parkir, tempat perbaikan jaring dan penjemuran jaring, serta areal penjemuran ikan. Fasilitas pendukung berupa rumah mess
operator, kawasan industri perikanan dan areal untuk zona pengembangan pelabuhan.
d Tingkat pemanfaatan fasilitas dasar antara lain break water dan alur pelayaran belum optimal. Untuk dermaga tambat 62.46, kolam
pelabuhan 7.74 dan dermaga bongkar 69.24. Fasilitas fungsional adalah TPI I dan II yaitu 7.11 dan 37.24. Untuk pagar keliling, MCK,
kantor administrasi, genset, rumah dinas dan instalasi air telah dimanfaatkan secara optimal.
e Prioritas pengembangan PPSC meliputi: 1 pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan serta memelihara kebersihan kolam pelabuhan.
Breakwater utara dan selatan diperpanjang untuk mengurangi tinggi gelombang laut yang masuk ke dalam kolam pelabuhan serta alur
pelayaran diperlebar agar kapal saat keluar masuk pelabuhan dapat lebih aman dan leluasa bergerak dengan skor 0.49390; 2 perluasan dermaga
bongkar muat dengan skor 0.13885; 3 pengembangan TPI I dan II dengan skor 0.13885; 4 pengembangan kawasan industri, dengan skor
0.11686; 5 penambahan fasilitas SPBU dan logistik dengan skor 0.11155
f Berdasarkan analisis biaya dan manfaat, PPSC layak dikembangkan sesuai dengan kriteria kelayakan NVP, EIRR dan BC Ratio. Dari analisis
sensitivitas didapatkan hasil bahwa pengembangan PPSC masih mampu menahan berbagai kemungkinan perubahan seperti penurunan jumlah
kapal dan nelayan yang melakukan aktivitas di PPSC. g Pelaku yang memiliki peran sebagai unsur kunci untuk menjadi
pendorong pengembangan PPSC adalah UPT PPSC, pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten dan pemerintah pusat diikuti dengan
nelayan. Aktivitas kunci yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan dalam pengembangan dimulai dengan melakukan koordinasi antar sektor
yang terlibat dalam pengembangan PPSC. h Strategi pengembangan PPSC meliputi optimalisasi pemanfaatan potensi
SDI, penyediaan fasilitas yang memenuhi standar internasional,
193
pemeliharaan dan perbaikan fasilitas operasional, peningkatan kapasitas kelembagaan, serta pengawasan dan penegakan hukum.
8.2 Saran