Pertautan antara migrasi tenaga kerja internasional perempuan dengan penguasaan lahan pedesaan dan kesetaraan gender yang terjadi di Indonesia merupakan penanda baru dalam studi
migrasi internasional kontemporer, khususnya dalam kasus di Jawa Barat. Penelitian ini memperoleh signifikansinya karena secara khusus mendalami dan fokus kepada: 1 rasionalitas
bermigrasi dari perempuan pedesaan Jawa Barat; 2 pola pemanfaatan remitan yang dihasilkan migran tenaga kerja internasional perempuan pedesaan Jawa Barat, termasuk yang dialokasikan
dalam pembelian lahan berupa tanah darat dan tanah sawah;3 rasionalitas dan makna lahan bagi migran perempuan beserta keluarganya; dan 4 implikasi penguasaan lahan terhadap
kesetaraan gender, khususnya dalam pembagian peran dan pengambilan keputusan pada aras keluarga dan rumahtangga di pedesaan Jawa Barat yang masih dominan dengan nilai-nilai
patriarkhi
3
.
1.2. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Berbagai kesulitan hidup seperti terbatasnya pekerjaan di pedesaan, kurangnya akses terhadap lahan pertanian, bagi sebagian keluarga miskin di pedesaan antara lain direspon dengan
cara mengirim anggota rumahtangga untuk menjadi tenaga kerja internasional di luar negeri, dan bagi masyarakat pedesaan Jawa Barat termasuk dari Desa Panyingkiran dan Ciherang, Negara
Arab Saudi sampai saat ini menjadi pilihan utama untuk bekerja. Bekerja sebagai pembantu rumahtangga PRT di luar negeri banyak dipilih oleh
perempuan dari pedesaan sebagai sebuah tindakan rasional ekonomi dengan harapan bisa menghasilkan upah berupa remitan yang bisa digunakan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan
hidup keluarga dan rumahtangga migran di daerah asal. Melalui remitan yang dihasilkan diharapkan mampu mencukupi berbagai kebutuhan dasar yang bersifat konsumtif, sampai
pemenuhan berbagai kebutuhan yang bersifat produktif seperti membeli lahan – tanah darat dan
sawah -, modal bekerja dan berusaha, membiayai upacara kematian, dan membiayai pendidikan
3
Konsep patriarkhi menekankan pada kesalingterkaitan aspek-aspek ketimpangan gender, dan menganalisis pembagian kepentingan antara kebanyakan laki-laki dan perempuan yang disebabkan oleh struktur sosial dari relasi
gender. Patriarkhi dalam pengertian yang lebih lanjut diartikan sebagai sistem sosial di mana laki-laki mendominasi, menindas dan mengeksploitasi perempuan, perempuan selalu dirugikan di banyak bidang analisis patriarkhi juga
bervariasi dalam soal apakah posisi laki-laki sebagai kepala rumahtangga dan unit keluarga dianggap sebagai kunci bagi kemampuan mereka untuk mendominasi. Analisis tradisional seringkali mernempatkan laki-laki sebagai kepala
rumahtangga, sedangkan analisis yang lebih baru lebih mengkaji relasi sosial yang lebih luas yang mana laki-laki mendominasi perempuan adalah di bidang reproduksi, kekerasan, seksualitas, pekerjaan, kultur dan negara.
Outhwaite 2008
anggota keluarga. Pada kenyataannya, kemampuan migran perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga baru bisa terwujud ketika mereka bulak-balik yoyo-migration pergi ke
luar negeri beberapa kali. Bagi migran perempuan yang berstatus sebagai ibu rumahtangga, memilih bekerja di luar
negeri terpaksa harus meninggalkan berbagai peran yang menjadi tanggungjawabnya yang dituntut baik secara sosial maupun keagamaan. Migrasi internasional perempuan juga
berimplikasi terhadap relasi gender antara lain perubahan peranan dan pengambilan keputusan yang terjadi dalam keluarga, rumahtangga maupun komunitas pedesaan. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah: 1.
Apa rasionalitas migran perempuan dari pedesaan bekerja di luar negeri? 2.
Bagaimana rasionalitas dan makna penguasaan lahan bagi migran perempuan dan keluarganya pada komunitas pedesaan?
3. Bagaimana relasi gender khususnya pembagian peran dan pengambilan keputusan yang
terjadi dalam keluarga dan rumahtangga migran perempuan?
1.3.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah seperti yang diungkapkan dalam latar belakang masalah, tujuan yang akan dicapai penelitian ini ialah: 1 mengetahui rasionalitas yang mempengaruhi
migran perempuan untuk bekerja di luar negeri; 2 menganalisis keterkaitan antara pemanfaatan remitan yang dihasilkan migran internasional perempuan dengan penguasaan lahan; 3
menganalisis rasionalitas dan makna penguasaan lahan bagi migran perempuan dan keluarganya pada komunitas pedesaan; dan 4 menganalisis bagaimana migrasi internasional perempuan dan
kesetaraan gender, khususnya dalam perubahan peran dan pengambilan keputusan dalam keluarga dan rumahtangga migran dan dibandingkan dengan keluarga dan rumahtangga non-
migran. Sebagai sebuah penelitian, signifikansi atau kegunaan penelitian ini mencakup pada
tataran akademis dan praktis. a.
Secara akademis, penelitian ini mensintesis arah baru studi migrasi dalam perspektif penguasaan lahan dan kesetaraan gender pada aras kerluarga, rumahtangga pada komunitas
pedesaan.
b. Tujuan praktis dari penelitian diharapkan menjadi bahan masukan kepada pihak-pihak yang
terkait dengan ketenaga kerjaan internasional perempuan serta kaitannya dengan penguasaan lahan dan relasi gender pada masyarakat pedesaan. Informasi ini penting, karena
permasalahan tenaga kerja perempuan yang bekerja di luar negeri sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang kompleks dan belum ada jalan keluar yang tepat, termasuk
penanganan migran kembali atau eks-migran yang memiliki berbagai potensi berupa remitan sosial yang belum banyak dimanfaatkan.
c. Sebagai bahan rujukanaktual arah penelitian berikutnya yang terkait dengan gerak penduduk,
khususnya migrasi tenaga kerja internasional perempuan pedesaan serta kaitannya dengan penguasaan lahan dan kesetaraan gender di pedesaan.
1.4. Novelty