Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Tabel 3.4 Rekap Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba Kriteria Soal No Soal Jumlah Sangat jelek - Jelek - Cukup 1, 3, 5, 9, 10, 13, 15, 17, 18, 19 10 Baik 2, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 16, 20 10 Baik Sekali - Sumber: Data diolah 2015 Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba yang termasuk dalam kriteria sangat jelek ada tidak ada, kriteria soal jelek tidak ada, kriteria soal cukup ada 10 soal, kriteria soal baik ada 10 soal, dan kriteria baik sekali tidak ada. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 11.

H. Metode Analisis Data

Dalam analisis data yang diperoleh dari penelitian ini dengan memanfaatkan aplikasi SPSS tipe 20. Hal ini digunakan untuk mempermudah dalam pengolahan data penelitian yang diperoleh dari lapangan sebagai berikut. 1. Analisis Deskriptif Aktivitas Belajar Siswa Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini mengenai seberapa besar aktivitas siswa dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah dengan analisis dengan indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Rumus yang digunakan untuk menganalisis deskriptif presentase aktivitas belajar siswa sebagai berikut. Angka presentase : � um l ah � k o r jaw aban respo nden � 100 � kor total Keterangan: Skor yang diberikan: 1= kurang aktif, jika banyak peserta didik yang melakukan aktivitas ≤ 25 2= cukup aktif, jika banyak peserta didik yang melakukan aktivitas ≤ 50 3= kurang aktif, jika banyak peserta didik yang melakukan aktivitas ≤ 75 4= kurang aktif, jika banyak peserta didik yang melakukan aktivitas ≤ 75 Kriteria penilaian: Presentase keaktifan = x 25 ≤ x 43,75 : aktivitas peserta didik tidak baik 43,75 ≤ x 62,5 : aktivitas peserta didik cukup baik 62,5 ≤ x 81,25 : aktivitas peserta didik baik x ≥ 81,25 : aktivitas peserta didik sangat baik Sugiyono, 2010:137 Data pedoman penilaian aktivitas siswa dapat dilihat di lampiran 12. 2. Analisis Hasil Belajar Siswa Analisis belajar siswa dengan cara membandingkan nilai hasil belajar kognitif pre test dan post test kedua kelas. Analisis hasil belajar ini akan menggunakan bantuan dari aplikasi SPSS 20 dengan aplikasi Paired sample T Test. Paired T Test adalah dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Ukuran sebelum dan sesudah mengalami perlakuan tertentu diukur. Dasar pemikirannya sederhana, apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan rata-ratanya adalah nol. Trihendradi, 2013:97. Untuk membuktikan signifikansi perbedaan hasil belajar antara pre test dan post test dalam pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe jigsaw maka perlu diuji secara statistik dengan bantuan SPSS 20 dengan Uji Paired-Sample T Test. Paired-sample T Test adalah dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Ukuran sebelum dan sesudah mengalami perlakuan tertentu diukur. Uji Paired- Sample T Test ini digunakan untuk melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa atau dengan kata lain melihat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan, selengkapnya dapat dilihat di lampiran 13. Langkah-langkah uji paired sample t test ini sebagai berikut. 1 Masukkan data pretes dan posttes pada variabel dalam menu data view. 2 Berilah nama “sebelum” dan “sesudah” pada kolom nama variabel view. 3 Klik tombol Analyze, kemudian compare means, klik Paired-sample T Test, maka akan muncul tabel paired-sample t tes. 4 Aktifkan variabel sebelum dan variabel sesudah sehingga variabel tersebut terblok, kemudian pindahkan pada kotak paired variabel s dengan melakukan klik tombol panah. 5 Klik options sehingga muncul kotak dialog paired T Tes: Options. Tetapkan confidence Interval dan Missing Values. Secara default Convidence Interval 95 dan Missing Values terpilih Exlude cases analysis by analysis yang berarti hanya data yang valid yang akan digunakan dalam analisis 6 Klik continue dan ok Hipotesis yang digunakan sebagai berikut. Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw. Ha: Ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw. Trihendradi, 2013:97-98 3. Analisis Perbedaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Untuk kepentingan pengujian hipotesis maka hipotesis diubah ke dalam hipotesis statistik sebagai berikut. Ho : µ 1 = µ 2 tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar nilai hasil belajar kognitif antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol Ha : µ 1 ≠ µ 2 ada perbedaan rata-rata hasil belajar nilai hasil belajar kognitif antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol Selanjutnya untuk membuktikan signifikansi perbedaan hasil belajar antara post test dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan ceramah bervariasi, maka perlu diuji secara statistik dengan t-test, sebagai berikut. S 2 t ’= X 1  X 2 S 1 n 1  1 n 2 dengan n  1s 2  n  1s 2 s 2  1 1 2 2 n 1  n 2  2 Keterangan : X 1 = Nilai rata- rata post testnilai kognitif kelompok eksperimen X 2 = Nilai rata- rata post testnilai kognitif kelompok kontrol S 2 1 = Varians kelompok eksperimen 2 = Varians kelompok kontrol n 1 = Banyaknya anggota kelompok eksperimen n 2 = Banyaknya anggota kelompok kontrol S 2 = varians gabungan Sugiyono, 2012:138 Selanjutnya untuk membuktikan signifikansi perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kontrol dengan ceramah bervariasi dalam pembelajaran PKn dan, maka perlu diuji secara statistik dengan bantuan SPSS 20 yaitu dengan aplikasi Uji Independent Sample T Test. Uji Independent Sample T-Test atau biasa disebut uji t sampel bebas digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok Trihendradi, 2013:92. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah ada perbedaan hasil belajar kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kelas kontrol menggunkan ceramah bervariasi. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika Sig t hitung 0.05 maka H o diterima, dan apabila Sig t hitung 0.05 maka H ditolak. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut. 1 Masukkan data nilai posttes pada kelas kontrol dan eksperimen dalam variabel 1 dalam menu data view. 2 Berilah nama “Posttes” pada kolom nama variabel view. 3 Pastikan pada kolom Values dengan keterangan 1 ”Kelas Eksperimen” dan 2 ”Kelas Kontrol” maka pada kelas akan terlihat keterangan nilai kelas eksperimen dan kontrol. 4 Klik tombol Analyze, kemudian compare means, klik Independent Sample T-Test maka muncul dialog Independent-Sample T Test 5 Aktifkan data Pretes_Posttes dalam Tes Variables dan Kelas pada Grouping Variable. 6 Klik define groups, lalu masukkan nilai variable terikat pada kotak group 1 dan 2. 7 Klik continue sehingga kembali ke kotak dialog Independent-Sample T Tes. 8 Klik options sehingga muncul kotak Independent-Sample T Test options. Tetapkan confidence interval dan missing Values. Secara default, confidence 95 dan missing values exclude cases analysis by analysis yang berarti hanya data valid yang digunkan dalam analisis. 9 Klik continue dan ok Trihendradi, 2013:93-95 Perhitungan Uji Independent Sample T Test dapat dilihat di lampiran 14.

BAB V PENUTUP

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept MAP) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 25 295

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran Ips Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Slogohimo Di Kabupaten Wonogiri

0 4 72

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII-1 MTSN 1 MODEL MEDAN.

0 1 28

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Siswa Kelas VIII di Smp Negeri 13 Semarang.

0 0 2

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika pada Peserta Didik Kelas VIII Semester I SMP Negeri 4 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 7 124

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABELMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS VIII SMP SKRIPSI

0 0 22