Model Pembelajaran Ceramah Bervariasi

2 Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah. 3 Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk mengubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan Shoimin, 2014:93-94.

F. Model Pembelajaran Ceramah Bervariasi

1. Pengertian Metode Ceramah Menurut Sagala dalam Hardini, 2011:14 metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik. Metode ceramah merupakan cara belajar atau mengajar yang menekankan pemberitahuan satu arah dari pengajar kepada pelajar. Metode ini dapat dikatakan metode yang satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar Djamarah, 2013:97. Meski merode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak peserta didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat iteraksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara”. Dalam ceramah guru menyelipkan pertanyaan-pertanyaan, tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok- pokok penting, yang dikemukakan oleh guru, bukan menjawab pertanyaan- pertanyaan siswa Hamdayama, 2014:167. Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif Sri Anita dalam Hamyama, 2014:168 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran secara lisan dari guru, mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi, dan menyimpulkan. 2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah Metode ceramah ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut. a Kelebihan Metode Ceramah 1 Guru mudah menguasai kelas. 2 Mudah mengorganisasikan tempat dudukkelas. 3 Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar. 4 Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. 5 Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik. b Kelemahan metode ceramah 1 Mudah menjadi verbalisme pengertian kata-kata. 2 Yang visual menjadi rugi yang auditif mendengarkan yang besar menerimanya. 3 Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan. 4 Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali. 5 Menyebabkan siswa menjadi pasif Djamarah, 2013:97-98. Menurut Hamdayama kelebihan metode cermah dijelaskan sebagai berikut. 1 Guru mudah menguasai kelas karena guru menyampaikan informasi dan materi secara langsung dengan tatap muka langsung dengan peserta didik. 2 Metode dianggap paling ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi dapat diatur oleh guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan. 3 Mudah dilaksanakan. 4 Dapat diikuti anak didik dalam jumlah yang besar. 5 Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar. Setiap metode memiliki keterbatasan dalam penerapan proses pembelajaran. Begitupun dalam metode tradisonal ceramah, kelemahan- kelemahan metode tradisional ceramah dijelaskan sebagai berikut. 1 Bila terlalu lama membosankan. 2 Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme. 3 Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya. 4 Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik. 5 Menyebabkan anak didik pasif Hamdayama, 2014:169

G. Perbandingan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Ceramah Bervariasi

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept MAP) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 25 295

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran Ips Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Slogohimo Di Kabupaten Wonogiri

0 4 72

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII-1 MTSN 1 MODEL MEDAN.

0 1 28

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Siswa Kelas VIII di Smp Negeri 13 Semarang.

0 0 2

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika pada Peserta Didik Kelas VIII Semester I SMP Negeri 4 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 7 124

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABELMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS VIII SMP SKRIPSI

0 0 22