Berdasarkan  beberapa  pendapat  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  hasil belajar  siswa  meliputi  tiga  ranah  yaitu  kognitif,  afektif,  dan  psikomotorik.
Hasil  belajar  kognitif  lebih  menekankan  pada  aspek  pengetahuan.   Ranah afektif  lebih  menakankan  pada  sikap  peserta  didik  dan  ranah  psikomotorik
berkenaan dengan respon dan kesiapan dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil  belajar siswa adalah ranah kognitif  yaitu hasil
akhir  proses  belajar  mengajar  yang  ditunjukkan  oleh  angka-angka  atau  nilai tertulis dalam kertas evaluasi dari pendidik.
D.   Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn
1.  Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education Berdasarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006,
Pendidikan  Kewarganegaraan  adalah  mata  pelajaran  yang  ingin  membentuk warga  negara  ideal  yaitu  warga  negara  yang  memiliki  keimanan  dan
ketaqwaan  terhadap  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  menguasai  kemampuan, keterampilan,  dan  nilai-nilai  sesuai  dengan  konsep  dan  prinsip-prinsip
kewarganegaraan. Pendidikan  kewarganegaraan  dimaksudkan  untuk  membentuk  peserta
didik  menjadi  manusia  yang  memiliki  rasa  kebangsaan  dan  cinta  tanah  air UU  No.  20  Tahun  2003.  Melalui  mata  pelajaran  PKn  peserta  didik
diharapkan  untuk  mempunyai  pengetahuan  Negara  Kesatuan  Republik Indonesia  NKRI,  memiliki  sikap  menghormati,  menghargai  dan  memiliki
tanggung  jawab  akan  dirinya  sendiri,  bangsa  dan  negara  serta  memiliki
keterampilan  untuk  menjalin  hubungan  dalam  negeri  ataupun  luar  negeri sesuai dengan norma dan nilai yang ada.
Pendidikan  kewarganegaraan  juga  merupakan  media  pengajaran  yang akan meng-Indonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh tanggung
jawab.  Melalui  mata  pelajaran  PKn  diharapkan  peserta  didik  memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan NKRI.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  pendidikan  kewarganegaraan  merupakan salah  satu  mata  pelajaran  yang  memfokuskan  pada  pembentukkan  warga
negara  atau  peserta  didik  yang  memiliki  pengetahuan  kewarganegaraan, keterampilan    kewarganegaraan    dan    nilai-nilai    kewarganegaraan    agar
memiliki rasa cinta tanah air. 2.  Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education
Pendidikan    Kewarganegaraan    merupakan    pendidikan    yang dilaksanakan  disemua  lembaga  pendidikan  atau  sekolah  dalam  sistem
pendidikan  nasional.  Kedudukannya  sangat  strategis  sebab  bukan  hanya sekedar  proses  pengajaran,  tetapi  adalah  penanaman  sikap  untuk  membentuk
watak dan kepribadian berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Secara  terperinci  tujuan  Pendidikan  Kewarganegaraan  adalah  agar
peserta didik mempunyai kemampuan sebagai berikut. a  Berpikir     kritis,     rasioanal,     dan     kreatif     dalam     menanggapi     isu
kewarganegaraan.
b  Berpartisipasi  secara  aktif  dan  bertanggung  jawab,  dan  bertindak  secara cerdas  dalam  kegiatan  bermasyarakat,  berbangsa,  dan  bernegara serta  anti
korupsi. c  Berkembang   secara   positif   dan   demokratis   untuk   membentuk   diri
berdasarkan  karakter-karakter  masyarakat  Indonesia  agar  dapat  hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
d  Berinteraksi  dengan  bangsa-bangsa  lain  dalam  percaturan  dunia  secara langsung  atau  tidak  langsung  dengan  memanfaatkan  teknologi  informasi
dan  komunikasi  Per.Men  Pendidikan  Nasional  RI,  Nomor  24  Tahun 2006.
Berdasarkan  tujuan  pendidikan  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa pendidikan  kewarganegaraan  adalah  mata  pelajaran  yang  mempunyai  misi
khusus  yaitu membentuk  peserta didik  agar menjadi warga negara  yang baik dan bertanggung jawab.
3.  Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Ruang  lingkup  mata  pelajaran  Pendidikan  Kewarganegaraan  meliputi
delapan  aspek,  yaitu  persatuan  dan  kesatuan  bangsa,  norma  hukum  dan peraturan,  hak  asasi  manusia,  kebutuhan  warga  negara,  konstitusi  negara,
kesatuan  dan  politik,  Pancasila,  dan  Globalisasi.  Rincian  delapan  aspek  ini sebagai berikut.
a  Persatuan  dan  kesatuan  bangsa,  meliputi  hidup  rukun  dalam  perbedaan, cinta  lingkungan,  kebanggaan  sebagai  bangsa  indonesia,  sumpah  pemuda,
keutuhan    Negara    Kesatuan    Republik    Indonesia,    partisipasi    dalam
pembelaan   negara,   sikap   positif   terhadap   Negara   Kesatuan   Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
b  Norma,  hukum  dan  peraturan,  meliputi  tertib  dalam  kehidupan  keluarga, sekolah,  di  masyarakat,  peraturan-peraturan  daerah,  dan  norma-norma
dalam  kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa,  dan  bernegara,  sistem  hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
c  Hak asasi manusia, meliputi hak-hak yang dimiliki oleh setiap pribadi, dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
d  Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga  masyarakat,  kebebasan  organisasi,  mengeluarkan  pendapat,
menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
e  Konstitusi  negara,  meliputi  proklamasi  kemerdekaan  dan  konstitusi  yang pertama,  konstitusi-konstitusi  yang  pernah  berlaku  di  Indonesia,  dan
hubungan dasar negara dengan konstitusi. f  Kekuasaan  dan  politik,  meliputi  pemerintahan  desa  dan  kecamatan,
pemerintahan   daerah   dan   otonomi,   pemerintah  pusat,  demokrasi   dan sistem  politik,  budaya  politik,  budaya  demokrasi  menuju  masyarakat
madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g  Pancasila,   meliputi   kedudukan   Pancasila   sebagai   dasar   negara   dan
pedoman  dalam  kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara, pengamalan  Pancasila  dalam  kehidupan  sehari-hari  dan  Pancasila  sebagai
ideologi yang terbuka.
h Globalisasi,   meliputi   globalisasi   dilingkungannya,   politik   luar   negeri Indonesia,  dampak  globalisasi,  hubungan  internasional  Indonesia,  dan
mengevaluasi globalisasi Per.Men. Pendidikan Nasional 24 Tahun 2006.
E.    Model Pembelajaran Kooperatif